Butuh bantuan untuk dijelaskan isi Polis Asuransi yang Anda beli, jangan ragu untuk menghubungi Core Team di 081283868999
0 Comments
Berdasarkan penelitian ASEAN Cost in Oncology (ACTION), hampir 88 persen dari pasien kanker yang didiagnosis untuk pertama kalinya sudah berada pada stadium dua dan empat. Sementara, hanya 12 persen dari pasien yang didiagnosis berada pada stadium satu.
Ini fakta yang miris, bahwa hampir sebagian besar pasien kanker yang datang memeriksakan kondisi mereka memiliki penyakit kanker pada tingkat lanjut. Padahal sebetulnya, menurut Hasbullah Thabrany, dosen Kebijakan Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia, kanker adalah penyakit yang bisa disembuhkan, asalkan terdeteksi sejak awal. Dalam konferensi pers Result of a Study on Socioeconomic Burden of Cancer in South East Asia Countries di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (21/8), Thabrany menjelaskan mitos-mitos yang beredar tentang penyakit kanker. Kesimpang-siuran informasi, sayangnya diamini oleh begitu banyak orang, membuat kanker menjadi penyakit yang tidak terkelola, baik sebelum terjadi maupun setelah diidap seseorang. Thabrany mengungkapkan, mitos pertama mengatakan bahwa kanker adalah penyakit orang-orang kaya. “Bukan. Data menunjukkan bahwa orang-orang berpenghasilan rendah pun mengidap kanker. Di Indonesia bahkan lebih mengkhawatirkan, karena orang-orang berpenghasilan rendah di Indonesia merokok lebih banyak dari mereka yang berpenghasilan tinggi, dan merokok juga menyebabkan kanker,” ujarnya. Thabrany melanjutkan, dari data asuransi kesehatan nasional BPJS di Indonesia, selama satu setengah tahun ini, tingkat prevalensi klaim data penyakit kanker anggota BPJS sampai Juni 2015 adalah 2,5 per seribu jiwa, atau 250 orang per 100 ribu jiwa. Angka tersebut menurutnya lebih tinggi dari penyakit kanker global. “Jadi asuransi nasional kita hanya bisa menutupi 150 juta orang. 150 juta orang dijamin, ketika mereka menderita kanker, mereka akan mendapatkan pengobatan. Dan biasanya ketika seseorang mengidap kanker, mereka akan menggunakan manfaat itu (dari BPJS).” Menurutnya, 250 dari 800 ribu orang yang mengidap kanker sudah mengklaim BPJS. Jumlah yang sangat tinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lain. Kanker bisa dikelola Mitos berikutnya, kanker adalah takdir. “Ini adalah kehendak Tuhan. Tidak, (penyakit) ini bisa dikelola,” kata profesor yang Oktober tahun lalu baru saja menerima Medali Bakti Utama Kesra. Artinya, jika kita melakukan gaya hidup yang baik, misalnya dengan menghindari konsumsi makanan yang berisiko menyebabkan kanker, maka kita bisa menghindar dari kanker. “Jadi, itu adalah elemen yang penting. Artinya, kita dapat melindungi diri kita sendiri, kita dapat mencegah diri kita dari mengidap penyakit kanker.” Namun sayang, Thabrany mengatakan, mayoritas orang masih tidak mengerti hal tersebut. “Mereka pikir, (penyakit) itu berasal dari Tuhan. Tidak, kanker disebabkan oleh perilaku kita.” Dia menganalogikan, ketika Anda tinggal di tempat di mana orang-orang di sekitar Anda merokok, atau ketika makan terlalu banyak lemak, maka kesempatan mengidap penyakit kanker, dari kanker payudara atau kanker serviks, akan lebih besar. “Jika sanitasi di lingkungan Anda tidak baik, untuk perempuan, Anda akan lebih mungkin mengidap penyakit kanker serviks. Karena, kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma yang sudah terbukti kebenarannya,” katanya menjelaskan. Virus Human Papilloma, seperti dijelaskan oleh Thabrany, dapat berada di mana saja, di lingkungan-lingkungan yang tidak bersih. “Tapi sepanjang kita tetap menjaga kebersihan diri, kita bisa mengurangi kemungkinan mengidap kanker serviks, jadi kita tidak bisa menyalahkan Tuhan karena memberikan kanker.” Kebiasaan kita yang harus diubah. Jika Anda mengonsumsi banyak serat, dengan demikian Anda mengurangi risiko mengidap kanker kolarektal. “Tapi apa yang terjadi, di Indonesia contohnya, 84 persen orang-orang kita mengonsumsi makanan yang kurang serat, meskipun sudah banyak bukti tentang manfaat sayur tetap saja kita makan sedikit serat.” Thabrany menambahkan, generasi muda di Indonesia mengonsumsi lebih banyak junk food daripada makanan tradisional yang kaya serat. “Ini adalah implikasi penting yang kami temukan dari penelitian ini, mengurangi kemungkinan terjadinya kanker adalah dengan memperbaiki asuransi, perbaikan perawatan. Tapi kami juga perlu memperbaiki sumber daya.” Satu miliar rupiah untuk kanker Data menunjukkan, banyak orang menderita kesulitan ekonomi akibat pengobatan kanker yang mahal. Thabrany lalu bercerita soal salah seorang pengidap kanker dari Indonesia memberikan kesaksian dalam pertemuan Societal and Economic Impact of Cancer in the Southeast Asia Region. “Dia mengidap kanker payudara, sudah satu miliar rupiah dia habiskan, yakni sekitar US$ 80 ribu agar bisa sembuh. Satu miliar rupiah artinya 370 kali dari upah minimum di Jakarta. Siapa yang mampu membayarnya?” Menurutnya, hampir 99,9 persen rumah tangga di Indonesia tidak mampu untuk membayar biaya mahal itu. Itu sebabnya, pembiayaan kanker harus dimobilisasi. Di Indonesia, data asuransi kesehatan untuk penderita kanker baru dimulai tahun lalu, tapi tetap saja masih banyak orang yang tidak bisa dicakup oleh asuransi nasional, kata Thabrany. “Di beberapa negara, di Laos, Kamboja, asuransi kesehatan nasional mereka masih sangat rendah, demikian juga dengan Myamar. Orang-orang Malaysia lebih baik karena memiliki cakupan yang lebih baik.” Tanpa pendanaan publik sebagian besar orang tidak akan bisa menutupi biaya untuk pengobatan saja. “Belum lagi ditambah dengan beban keluarga, beban psikologi, dan beban yang lainnya.” Salah satu contoh nyata adalah penanganan pasien HIV Aids yang mendapat prioritas sangat tinggi. “Orang-orang dengan HIV AIDS sudah bisa berobat dengan gratis. Tapi mereka yang mengidap kanker biayanya sangat mahal.” Thabrany berkata, ini merupakan pekerjaan rumah, agenda kita di wilayah ini. Di Asia Tenggara ada sektiar 600 juta orang yang menanggung beban besar atas penyakit kanker. “Tapi menurut saya, jika kita punya kemauan, kita bisa melakukannya.” Sumber : CNN Indonesia Pada periode 10-12 Agustus 2015 IHSG mengalami penurunan cukup dalam sebesar 6,3 persen dalam dua hari perdagangan. Ambrolnya IHSG tentunya diiringi dengan jatuhnya harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kondisi itu dijadikan kesempatan oleh perusahaan asuransi dan investasi untuk mendapatkan saham-saham unggulan dengan harga yang lebih murah. Salah satunya PT Prudential Life Assurance. Perusahaan asuransi berbasis di Inggris ini menambah investasi pada saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), salah satu bisnis media milik grup Bakrie. Transaksi pembelian saham VIVA dilakukan pada 10 dan 12 Agustus 2015 pada kisaran harga Rp423 - 431 per saham. Secara total, Prudential membeli 3,8 juta lembar saham VIVA. Sebagai informasi, saham VIVA sejak 10 - 12 Agustus hanya turun 1,3 persen dibanding IHSG yang turun sampai dengan 6 persen. Saat ini VIVA diperdagangkan lebih rendah pada Rp424 per saham. Selain VIVA, prudential juga membeli saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Prudential membeli sebanyak 291 ribu lembar saham MEDC pada kisaran harga Rp2.421 - 2.500 per saham. Sayangnya harga saham MEDC hari ini sudah turun lebih jauh menjadi Rp2.090. Perusahaan minyak dan gas milik pengusaha Arifin Panigoro ini mencetak kinerja negatif pada semester I-2015. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, MEDC mencatatkan rugi bersih senilai $17,5 juta atau setara Rp232,7 miliar. Aksi borong saham tidak hanya dilakukan Prudential. Perusahaan investasi asing berbasis di Skotlandia Aberdeen Asset Management melalui Aberdeen Asset Management Asia Ltd. melakukan hal yang sama. Aberdeen pada 12 Agustus membeli 82.500 lembar saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Aberdeen membeli saham perusahaan semen ini pada kisaran harga Rp18.115 - 18.127 per saham. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Aberdeen naik tipis menjadi 7,92 persen dari sebelumnya 7,91 persen. Pembelian tetap dilakukan Aberdeen walaupun INTP mengalami penurunan kinerja pada semester I-2015. Laba INTP semester I tercatat sebesar Rp2,3 triliun turun 8,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan kinerja tidak terlepas dari lesunya penjualan semen nasional. Volume penjualan semen domestik hanya 8,2 juta ton, kalah dari periode yang sama tahun sebelumnya 9 juta ton. Aberdeen juga memborong saham PT Astra International Tbk (ASII) pada harga rata-rata Rp6.344 per saham. Transaksi dilakukan pada 13 Agustus untuk 3 juta lembar saham ASII. Astra juga tidak luput dari penurunan kinerja pada semester I tahun ini. Laba bersih ASII pada semester I tercatat sebesar Rp8,05 triliun turun 18 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Saham-saham yang dibeli oleh Prudential dan Aberdeen pada 11 - 13 Agustus lalu memang mengalami penurunan kinerja pada semester I-2015. Namun, penurunan harga yang terjadi sejak awal tahun tentunya membuat harga nampak lebih murah. Secara year-to-date (ytd) ASII sudah turun 16 persen, INTP turun 27 persen, MEDC turun 45 persen dan VIVA turun 11,3 persen. Grafik: Return Saham year-to-date (sumber : bareksa.com) PRUDENTIAL INDONESIA BEKERJASAMA DENGAN CIMB NIAGA UNTUK MEMPERMUDAH PEMBAYARAN PREMI NASABAH8/8/2015 PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) pada hari ini menandatangani perjanjian kerja sama untuk penggunaan inovasi terbaru Plug n Pay by CIMB Niaga yang mendukung fasilitas pelayanan elektronik PRUm-pay. Perjanjian kerja sama ini dilakukan untuk mempermudah nasabah Prudential Indonesia dalam melakukan transaksi seperti pembayaran premi pertama (SPAJ) dan pembayaran premi lanjutan. Dengan fasilitas baru ini, nasabah dapat menikmati kemudahan bertransaksi dengan nyaman dan aman.
Plug n Pay by CIMB Niaga adalah alat penerima pembayaran elektronik berbasis kartu, melalui perangkat ringan yang terhubung dengan smartphone maupun tablet. Alat ini dapat menerima pembayaran kartu kredit dan debit berlogo MasterCard, Visa dan JCB yang diterbitkan CIMB Niaga maupun perbankan lainnya. Plug n Pay by CIMB Niaga juga dapat digunakan untuk transaksi kartu BizCard, yang dikhususkan untuk transaksi supply chain dan pembayaran yang bersifatclosed loop. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Samir Gupta dan Direktur Keuangan Prudential Indonesia, John Oehmke, bertempat di Graha CIMB Niaga Jakarta, Kamis (18/6). John Oehmke, Direktur Keuangan Prudential Indonesia mengatakan, “Kerja sama penyediaan ragam fasilitas yang memudahkan dan memberi kenyamanan bagi nasabah Prudential dalam bertransaksi selalu menjadi prioritas kami. Diluncurkannya fasilitas pembayaran elektronik PRUm-pay bersama CIMB Niaga ini menjadi sebuah langkah baik dalam memperluas akses terhadap fasilitas pembayaran premi bagi para nasabah kami.” Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Samir Gupta mengatakan, “Terobosan ini merupakan respon CIMB Niaga terhadap kebutuhan sekaligus tuntutan nasabah merchant atas alat penerima pembayaran yang praktis, nyaman, dan tentunya aman. Selain itu, inisiatif ini sekaligus upaya CIMB Niaga mendukung program less cash society yang dicanangkan pemerintah.” Perangkat terbaru ini, lanjut Samir Gupta, memiliki kenyamanan dari sisi mobilitas penggunaan karena bentuknya yang praktis. Adapun untuk mendapatkan aplikasinya cukup dilakukan melalui fasilitas internet, tanpa perlu kehadiran teknisi khusus. Fasilitas ini juga bersifat paperless karena bukti transaksi dilakukan secara digital melalui SMS atau email ke pemilik kartu dengan penyimpanan bukti transaksi yang juga secara digital di server CIMB Niaga. Pemilik merchant dapat melakukan manajemen user dan pemantauan transaksi secara komprehensif melalui merchant portal yang disediakan oleh CIMB Niaga. Dalam kerja sama ini, sistem Plug n Pay by CIMB Niaga mendukung dan terintegrasi dengan sistem yang telah dimiliki oleh Prudential Indonesia yaitu PRUm-pay. Dalam kesempatan tersebut, trainer tenaga pemasar Prudential juga mendemonstrasikan penggunaan PRUm-pay. John Oehmke menambahkan, “Prudential Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi menjawab kebutuhan para nasabah dari waktu ke waktu. Melalui PRUm-pay, tenaga pemasar kami akan dapat membantu para nasabah dan memberikan kemudahan bertransaksi dengan nyaman dan aman.” CIMB Niaga akan terus melakukan berbagai inovasi pada produk alat pembayaran untuk mendukung mobilitas dalam aktivitas nasabah sehari-hari. “Semua yang telah dan akan kami lakukan selalu sejalan dengan brand positioning CIMB Niaga yaitu ‘Inovasi dari Hati’. Dengan semangat Inovasi dari Hati inilah, kami berkomitmen untuk selalu menempatkan nasabah dan masyarakat sebagai fokus dalam memberikan produk, layanan, dan proses terbaik,” tutup Samir Gupta. Manokwari,– Akhirnya, para anggota DPR Papua Barat mendapatkan kepastian tentang jaminan kesehatan. Hal ini terungkap dalam Rapat Paripurna DPR Papua Barat yang digelar, Kamis (30/7).
Wakil Ketua DPR Papua Barat, Ranley H.L. Mansawan mengatakan, pimpinan dan anggota DPR Papua Barat sudah menetapkan 1 peserta asuransoi pihak ketiga penyedia jasa asuransi kesehatan, yakni Prudential. “Dari 6 perusahaan jaminan asuransi kesehatan yang telah melakukan sosialisasi ke pimpinan dan anggota dewan, maka pimpinan dan anggota dewan dalam Rapat Paripurna menetapkan 1 peserta pihak ketiga jaminan asuransi kesehatan dari Prudential,” ungkap Mansawan kepada wartawan, Jumat (31/7). Namun, sambung Wakil Ketua DPR Papua Barat ini, ada catatan, dimana keputusan Rapat Paripurna menggunakan jaminan asuransi kesehatan Prudential dan memberi tugas untuk Ketua Komisi A DPR Papua Barat untuk berkonsultasi dengan BPKP. Lanjut Mansawan, konsultasi yang dimaksudkan tentang asuransi pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Kalau dimungkinkan pimpinan dan anggota DPR Papua Barat akan melakukan kontrak kerja dengan perusahaan asuransi Prudential,” katanya. [CR31-R1] Sumber : http://www.pasificpos.com/ PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meluncurkan dua dana investasi baru berbasis saham di sektor infrastruktur dan sektor konsumsi, yaitu PRUlink Rupiah Infrastructure & Consumer Equity Fund serta PRUlink Syariah Rupiah Infrastructure & Consumer Equity Fund.
Dana ini merupakan dana investasi pertama di Indonesia yang fokus pada alokasi investasi di saham-saham sektor infrastruktur sekaligus sektor konsumsi. "Dana investasi yang baru ini memberikan kesempatan bagi para investor individual untuk berinvestasi pada saham sektor infrastruktur dan konsumsi yang memiliki rekam jejak pertumbuhan jangka panjang yang baik, di mana hasil investasi dari saham terbukti dapat mengalahkan laju inflasi dalam jangka panjang, sekaligus memiliki dampak yang luas terhadap kesejahteraan masyarakat, sumber daya alam, perdagangan, barang dan jasa di seluruh negeri," ujar Presiden Direktur Prudential Indonesia, Rinaldi Mudahar, seperti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (2/8/2015). Sebagai salah satu negara dengan visi pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, proyek-proyek infrastruktur di Indonesia tidak hanya didanai melalui anggaran infrastruktur pemerintah, tetapi juga banyak membutuhkan kerja sama modal swasta dalam pembangunan di masa mendatang. "Dana investasi baru dari Prudential ini secara langsung dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan potensi hasil investasi jangka panjang yang baik melalui alokasi di sektor infrastruktur sekaligus berkontribusi pada pembangunan perekonomian," sambungnya. Dana investasi baru ini juga fokus pada alokasi di sektor konsumsi, karena konsumsi domestik tetap menjadi salah satu fondasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan semakin bertumbuhnya kelas menengah yang diprediksi meningkat menjadi sekitar 53 persen dari total populasi menjadi 141 juta orang pada 2020, di mana peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah inilah yang akan mendorong percepatan pertumbuhan sektor konsumsi. "Sebagai perusahaan yang berupaya untuk selalu mendengarkan dan memahami kebutuhan pasar, kami melihat bahwa sektor infrastruktur dan sektor konsumsi merupakan dua sektor kunci dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa, dan karenanya, kami membuka kesempatan memiliki proteksi asuransi jiwa sekaligus berinvestasi ke dalam dua sektor tersebut kepada para nasabah kami, untuk bersama-sama kita dapat berkontribusi pada pembangunan negeri," pungkas dia. Informasi investasi mengenai PRUlink Rupiah Infrastructure & Consumer Equity Fund serta PRUlink Syariah Rupiah Infrastructure & Consumer Equity Fund silahkan menghubungi Sumin Liu di 081283868999 Sumber : MetroTVNews.com "WE ARE NUMBER ONE" Prudential adalah sebuah lagu yang memiliki makna yang cukup dalam
serta bisa menumbukan motivasi tersendiri bagi para agen asuransinya. Berikut kami sampaikan terjemahan lirik lagu WE ARE NUMBER ONE : WE ARE NUMBER ONE We all share the same destination Kami memiliki tujuan yang sama We all work together as one Kami berkerja sebagai satu kesatuan In this place there’s only one vision Di tempat ini hanya ada satu visi And that’s to be the NUMBER ONE Dan visi tersebut adalah menjadi yang terbaik. We all have the right combination Kami memiliki keberagaman yang tepat Care and quality there’s no compromise Perhatian dan kualitas tidak memiliki kompromi Doing the very best will be our mission Melakukan yang terbaik adalah misi kami It’s something that we need to realize Itu adalah sesuatu yang harus kami sadari It’s something very special in our eyes Sesuatu yang sangat istimewa di mata kami reff We are PRUDENTIAL Kami adalah PRUDENTIAL Our values mean a lot Nilai nilai kami sangat berarti We are the people Kami adalah orang orang Who’ll give it all we’ve got Yang akan memberikan semua yang kami miliki With a sunny disposition Dengan karakter yang kuat We can overcome the odds Kami bisa mengatasi segala tantangan Yes we have a valid reason to believe Ya.. kita memiliki sebuah alasan yang kuat untuk percaya We are NUMBER ONE Kami adalah yang terbaik (**) Take one more step Ambil satu langkah lagi Reach out for excellence Untuk meraih kesempurnaan We’ll do whatever it takes to touch the sky Kami akan melakukan apapun untuk mencapai puncak And we’ll help each other reach our aspiration Dan kami akan saling membantu untuk meraih tujuan tujuan kami We know that we can do it if we strive Kami tahu bahwa kami bisa melakukannya jika kita terus mencoba (kembali ke reff) PT Prudential Life Assurance melakukan aksi borong terhadap sejumlah saham di Bursa Efek, termasuk beberapa saham milik Grup Bakrie.
Pada 24 Juli 2015, Prudential memborong saham PT Energi Mega Persada (ENRG) sebesar 15 juta lembar saham pada harga Rp62-63 per saham. Aksi borong ini menambah kepemilikan Prudential menjadi 7,23 persen dari sebelumnya 7,19 persen. Selain ENRG, Prudential juga menambah kepemilikannya pada saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Pembelian yang dilakukan Prudential ini sebesar 500 ribu lembar saham dan dilakukan dengan harga rata-rata Rp420 per saham. Aksi pembelian ini menambah kepemilikan Prudential menjadi 8,2 persen dari sebelumnya 8,19 persen. Sementara anak usaha VIVA, yakni PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), pemilik stasiun televisi ANTV, hingga 7 Juli 2015 sahamnya masih dimiliki oleh prudential sebanyak 212 ribu lot atau setara dengan 5,4 persen. Di luar Grup Bakrie, Prudential juga memborong saham PT Timah (Persero) Tbk sebanyak 4,5 juta lembar saham pada 29 Juni dan 2 Juli pada kisaran harga Rp708-745. Kepemilikan Prudential atas saham TINS menjadi 6,36 persen dari sebelumnya 6,3 persen PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga dibeli Prudential pada 24 dan 27 Juli 2015. Sebanyak 32.100 saham MEDC dibeli dengan kisaran harga Rp2.500 - Rp2.550 per saham. Transaksi ini menambah kepemilikan Prudential menjadi 9,15 persen. Empat dari lima saham yang dibeli Prudential sepanjang 29 Juni - 24 Juli sudah mengalami penurunan harga sejak awal tahun sampai dengan 24 Juli 2015. ENRG turun 42,5 persen, VIVA turun 12,8 persen, TINS turun 50 persen, MEDC turun 32,6 persen. Sementara itu, MDIA sejak awal tahun naik 11 persen. Sebagai agen asuransi dan Financial Planner di Prudential, kita tentu tahu persis bagaimana spesifikasi produk yang digunakan nasabah-nasabah kita.
Kali ini Sumin Liu akan secara terbuka memberikan informasi PENTING terkait produk unggulan Prudential yang setiap nasabah Prudential pasti menggunakan produk ini, yaitu PRUhospital surgical atau yang akrab disebut PHS. PHS ini adalah produk asuransi kesehatan di Prudential di mana nasabah akan dicover biaya rawat jalan dan rawat inapnya ketika nasabah mengalami kecelakaan ataupun sakit. Berapa besar biaya yang akan ditanggung Prudential untuk nasabah? Nah, itu tergantung dari PLAN PHS apa yang nasabah ambil, karena PHS memberikan pilihan PLAN ketika nasabah membelinya. Untuk lebih detail tentang besaran atau limit yang dicover Prudential di Rumah Sakit, kita akan bahas di artikel selanjutnya. Di artikel kali ini, Sumin Liu hanya membahas 18 Jenis Penyakit Yang Belum Bisa Dicover Oleh Prudential Sebelum Polis Berusia 12 Bulan. Informasi ini penting untuk semua orang, baik untuk Anda yang sudah lama menjadi nasabah Prudentia, baru beberapa bulan menjadi nasabah Prudential, maupun Anda SEDANG INGIN menjadi nasabah Prudential. Untuk Anda yang baru atau sedang ingin menjadi nasabah Prudential, Anda bisa mengkonfirmasikan informasi tentang 18 Janis Penyakit Yang Belum Bisa Dicover Prudential Sebelum Polis Berusia 12 Bulan ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari ketika Anda sudah mengajukan KLAIM ASURANSI tetapi KLAIM Anda malah ditolak. Berikut 18 Jenis Penyakit Yang Belum Bisa Dicover Prudential Sebelum Produk PRUhospital and surgical Anda berusia 12 Bulan : 1)Semua jenis hernia 2)Semua jenis tumor / benjolan / kista 3)TBC (Tuberculosis) 4)Wasir 5)Penyakit pada tonsil atau adenoid 6)Kondisi abnormal rongga hidung, sekat hidung atau kerang hidung(turbinates), termasuk sinus 7)Penyakit kelenjar gondok (tiroid) 8)Penyakit kencing manis 9)Penyakit tekanan darah tinggi 10)Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) 11)Fistula di anus 12)Batu pada sistem saluran empedu 13)Batu pada ginjal, saluran kemih atau kandung kemih 14)Katarak 15)Tukak pada lambung atau usus 12 jari 16)Semua jenis kelainan sistem reproduksi, termasuk endometriosis, fibroid / miom di rahim 17)Diskus intervebrata yang menonjol 18)Hysterektomi (dengan atau tanpa salpingo – ooforektomi) Sumin Liu selalu mendoakan semua nasabah-nasabahnya agar selalu diberkati dan diberikan kesehatan yang prima. Semoga informasi di artikel kali ini bisa bermanfaat. Terima kasih dan salam sukses luarbiasa.... Sumin Liu 081283868999 Financial Advisor PT Prudential Life Assurance NAMA PERUSAHAAN : PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE
ASAL NEGARA : INGGRIS PERSENTASE KEPEMILIKAN ASING : 94,6% JUMLAH ASET AKHIR TAHUN 2014 : RP 54.366.399.000.000 PENDAPATAN PREMI TAHUN 2014 : RP 24.503.707.000.000 |