Reaksi keras ditunjukan oleh Adi saat seseorang yang baru saja dia kenal di coffee shop siang ini, mengajaknya bergabung menjadi seorang tenaga penjual (pemasaran) asuransi… Tentu saja reaksi tidak langsung dikatakan oleh Adi, namun pikirannya berteriak, “Jadi agen asuransi? Ogah banget!” Singkat, padat dan jelas hal ini menggambarkan penolakan dari Adi, walau hanya diungkapkan dalam hati… Yang terucap berbeda dari isi hatinya, demi menjaga nilai luhur bangsa ini, sopan santun… “Maaf Mas, saya ngga tertarik ke acara begituan”, ujar Adi singkat… Kenalkan, Adi! Yoga Adi Pratama, lulusan strata satu dari perguruan tinggi ternama di Jakarta. Konon, menempa ilmu di perguruan tinggi ini dapat menghabiskan kocek sang orang tua… Adi adalah putra tunggal dari seorang pengusaha sukses, bertempat tinggal di kawasan elite daerah Jakarta Selatan dan memiliki segala yang diimpikan banyak orang, KE-KA-YA-AN! “Ditawari jadi agen asuransi? Lulusan S1? No way!”, begitu keyakinan diri Adi begitu mendengar ajakan untuk datang ke acara Business Opportunity Presentation yang diselenggarakan kenalan barunya itu… Lucunya, Reno, orang yang mengajaknya kenalan barusan malah terbingung-bingung, “Kok baru ditawari datang ke acara seminar Business Opportunity saja sudah menolak, apa yang salah memangnya?”, begitu pikir Reno. Apa ada yang salah kata Reno…?? Sekarang kenalkan, Reno! Reno Aditya, tenaga penjual asuransi kelas pemula… Baru bergabung atas ajakan seseorang yang sebenarnya adalah tetangganya sendiri selama 23 tahun ini… Baru 3 bulan belakangan Reno berkomunikasi lebih intensif dengan tetangganya itu, sang perekrut… Tidak banyak yang dapat diceritakan tentang Reno, selain Ia lulusan S1 yang sudah terlalu lama belum mendapatkan pekerjaan dan cenderung lontang lantung… Tentangganya pun tidak sengaja bertemu dengan Reno disaat ia lebih sering terlihat wara – wiri di siang bolong sementara banyak orang disaat tersebut sudah berangkat beraktifitas (baca: kerja)… Setelah percakapan singkat, tawaran pun datang ke Reno untuk menjadi tenaga penjual (pemasaran) asuransi, bahasa kerennya, Agen Asuransi Jiwa… Gayung bersambut, Reno pun datang ke sebuah acara seminar dan terpesona dengan deretan pembicara yang mengkisahkan kesuksesan mereka, singkat cerita, Reno termotivasi… Dilanjutkan mengikuti jadwal pelatihan dasar hingga ujian lisensi, membuat Reno resmi menjadi tenaga penjual asuransi berlisensi, resmi dan diakui, itu pun setelah dua kali mengikuti ujian lisensi keagenan… Berikutnya, terserah Reno… Atas inisiatif diri sendiri Reno akhirnya iseng-iseng mengikuti pelatihan produk dan penjualan di kantor pusat perusahaan asuransi jiwa tersebut… Berbekal hal tersebut, Reno pun melenggang masuk ke lapangan pertandingan melawan pemain lama yang tak kasat mata… Sekali mendekati calon nasabah alias prospek-an, kena tolak… Kedua kali mendekati, kena tolak lagi… Tepat yang ketiga kali ditolak, dia menyerah dan mengirim sms ke perekrut, “Mas, sori. Saya ngga bisa jualan. Ngga ada yang mau.” Sontak sang perekrut membalas, “Saya telp kamu ya…” “Halo, Reno? Kamu dimana?”, sergap perekrut Reno… “Saya lagi di rumah calon nasabah Mas. Ini baru keluar… Udah tiga kali Mas saya nawarin ke orang, ngga ada yang mau. Kenapa susah ya Mas jualnya? Katanya..”, dan omongan Reno terpotong oleh perekrut, “Saya jemput, kamu daerah mana?” Siang itu mereka makan sembari membahas ‘jurus jitu’ berikutnya, “Kalau ngga bisa closing (jualan), rekrut saja!”, begitu ujar sang perekrut… “Oh, jadi kalau saya ngga bisa jualan saya bisa ajak orang saja Mas?”, tukas Reno polos… “Ya! Bisa kok… Udah, ayoo sambil makan…”, potong sang perekrut… Tibalah saat Reno bertemu Adi di sebuah coffee shop, secara tidak sengaja… Untuk bisa berada di coffee shop ternama tersebut, bukan hal biasa bagi Reno… Maklum, pengangguran yang satu ini harus pintar mengelola keuangan pribadi, maksudnya IRIT! Sebelum bertemu Adi, beberapa waktu sebelumnya Reno datang karena diundang salah seorang teman kuliahnya untuk membantunya mengerjakan sebuah proyek event dan mereka berdiskusi singkat di coffee shop tersebut… Selepas dari diskusi persiapan event tersebut, sang kawan meninggalkan lokasi lebih awal… Jadilah Reno berkesempatan duduk sendiri lebih lama dan ditemani segelas besar Caramel Ice yang terasa manis sekali dibandingkan kopi susu sachet yang biasa Ia konsumsi… Sambil duduk-duduk Reno memperhatikan beberapa orang di coffee shop, siapa yang kira-kira bisa dia prospek? Dan….ada Adi disana… “Ngomong apa ya gue ke orang itu?”, pikir Reno… “Pinjem korek ah”, pikir Reno singkat… “Sorry Mas, bisa pinjam koreknya?”, ucap Reno membuka percakapan… “Oh boleh, pakai saja Mas”, jawab Adi saat itu sambil terus menatap laptop canggihnya yang berlogo buah sedikit tergigit… Sambil berusaha menyalakan rokoknya, Reno melihat sekilas gadget Adi mulai dari Handphone dan Laptop hingga dompet dan kunci mobil yang tergeletak di meja… “Tajir neehh”, bisik Reno dalam hati… “Sendiri Mas?”, ucap Reno sambil meletakkan kembali korek besi milik Adi… “Iya Mas..”, jawab Adi sopan… “Kerja atau browsing Mas?”, lanjut Reno… “Browsing kerjaan Mas”, jawab Adi sambil tersenyum miris… “Nah, pas itu Mas! Saya ada undangan untuk Mas kalau mau kerjaan bagus… Uangnya itu lho Mas, bisa beli ini itu… Penghasilannya ngga terbatas”, celoteh Reno bersemangat… “Oh ya?!”, jawab Adi singkat tak bersemangat… “Iya Mas, ada seminarnya kok… Minggu ini datang aja ke alamat ini Mas, bisa ya…”, lanjut Reno sambil menunjukan sebuah alamat dibalik undangan tersebut… “Seminar apa Mas?! Sama…ini memang kerjaan apa sih?!”, ujar Adi penuh tanya… “Asuransi Mas, asuransi jiwa… Nanti Mas bisa sama-sama saya jadi agen asuransi Mas… Gimana Mas, bisa?”, jawab Reno panjang lebar… “Jadi agen asuransi? Ogah banget!”, jawab Adi dalam hati… Namun yang diucap Adi adalah, “Maaf Mas, saya ngga tertarik ke acara begituan”, untuk menjaga sopan santun… Seketika Reno berpikir, “Jualan susah, ngajak orang juga susah, lha terus bisnis ini menjanjikan apa?”… “Mimpi kali ya”, kata Reno sambil pelan-pelan meninggalkan meja Adi… “Mas, saya sudah pikir ulang… Saya mau fokus bantu teman di event kantor dia… Kayaknya saya cocok disana… Terima kasih.”, petikan SMS Reno ke perekrutnya… Sekian kali sang perekrut mengirim SMS dan menelpon, sekian kali itu pula tidak digubris Reno… Setidaknya, Reno tidak mengalami Muntaber dan Hipertensi, alias Mundur Tanpa Berita serta Hilang Pergi Tanpa Permisi… Karena Ia telah pamitan terlebih dahulu… Kini giliran sang perekrut yang bingung mengapa Reno patah semangat begitu saja… BERSAMBUNG... PART 2
0 Comments
Leave a Reply. |
ArchivesCategories |