PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia pada tahun ini membidik penambahan nasabah baru sebanyak 400 ribu nasabah. Hingga akhir tahun lalu perseroan sudah memiliki dan melayani sebanyak 2,3 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reinsch mengatakan dengan jumlah kantor cabang yang mencapai 400 unit di 160 kota merupakan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan penetrasi dan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya berasuransi. Di samping itu, untuk memudahkan pekerjaan agen, perseroan juga akan mengombinasikan pengaplikasian digital dalam pekerjaan agen asuransi. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dari agen asuransi Prudential. "Setiap tahunnya rata-rata terdapat penambahan nasabah sebanyak 400 ribu," katanya di Jakarta, Jumat (2/2/2018). Sementara itu, menyoal outlook pada tahun ini, Jens menuturkan tahun 2018 merupakan tahun politik. Meski begitu, keinginan masyarakat dalam hal daya beli tampaknya masih akan sama. Konsumsi masyarakat Indonesia saat ini masih banyak tertahan di deposito dan juga saluran investasi lainnya. "Pemilu biasanya purchase delay. Namun, kami yakin 2018 akan lebih baik dari tahun lalu," tutupnya. Penulis: Gito Adiputro Wiratno Editor: Fauziah Nurul Hidayah Foto: Sufri Yuliardi
0 Comments
Petugas Customer Care melayani nasabah di konter pelayanan di Prudential Tower, Jakarta, Rabu (7/2). Prudential Indonesia optimis pertumbuhan industri asuransi jiwa dapat dipertahankan dengan terus melakukan edukasi konsumen, inovasi dan pengembangan produk-produk, peningkatan layanan termasuk melalui digital, serta terus mengembangkan para tenaga pemasar asuransi profesional berlisensi.
Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk memilih. Termasuk memilih mana yg lebih dulu akan dilakukan dan mana yang akan ditunda. Kita tidak pernah tahu pasti apa yang akan terjadi tetapi yang kita tahu pasti terjadi adalah datangnya kepastian bagi setiap orang di bumi ini yaitu suatu saat pasti akan dipanggil oleh Tuhan.
Saya ingin membagikan pengalaman yang saya alami sendiri dalam mengadakan pendekatan asuransi terhadap Bapak A. Bapak A adalah seorang ayah muda yang energik dan sudah berkeluarga serta memiliki satu orang anak berusia 9 tahun. Keluarga yang harmonis dan sangat mampu secara ekonomi. Dalam beberapa kali pertemuan, sang Bapak masih ragu-ragu untuk memiliki sebuah proteksi karena merasa diri sehat dan semua akan berjalan baik. Sang Bapak memiliki bisnis yang sedang berkembang dengan baik dan merasa diri sangat sehat serta sangat mampu untuk bekerja dan menghasilkan income di masa depan melalui bisnisnya. Hal ini membuatnya menjadi sangat percaya diri dan menolak untuk memiliki suatu proteksi bagi dirinya. Akhirnya dengan beberapa kali pendekatan, terciptalah suatu rencana janji temu untuk membahas lebih lanjut tentang proteksi yang diperlukan sang Bapak tersebut. Tapi malang tak bisa dihindari, untung tidak dapat diraih. Di hari yang telah dijanjikan itu , saya datang menepati janji tapi sungguh seperti disambar petir karena Bapak A sudah berada di dalam peti jenazah. Ya Tuhanku, ternyata di malam kami membuat janji temu , malam itu juga ia terkena serangan jantung mendadak. Ya Tuhanku , saya tidak kuasa menahan tangis karena saya merasa kalah berpacu dengan waktu. Ada rasa marah dengan diri sendiri mengapa saya kurang gigih dalam membuka pandangannya tentang pentingnya proteksi. Saya memeluk istrinya dan ia berlirih dalam tangisnya bertanya apakah suaminya sempat membuka asuransi. Saya hening dan terdiam. Istrinya dengan sangat sedih mengatakan bahwa ia tidak tahu lagi darimana harus memulai hidup karena perusahaan almarhum suaminya hidup dari hutang dan masih banyak proyek yang belum terselesaikan. Bagaimana harus membayar tagihan supplier dan membayar hutang bank karena proyek belum selesai semua? Semua sudah terjadi. Waktu tidak dapat diulang. Tidak mungkin pula menggapai apa yang sudah berlalu. Penyesalan selalu datang terlambat. Harga suatu penundaan sungguh sangat besar yang harus ditanggung oleh keluarga yang ditinggalkan. Kita kadangkala terlalu sibuk sehingga tidak memikirkan tentang sesuatu yang tidak kelihatan di depan mata. Padahal dalam berasuransi, ada suatu Magic of Insurance yakni pada saat nasabah diterima oleh asuransi dan membayar setoran premi pertamanya maka di saat itulah semua manfaat yg tertera di polis sudah siap untuk dibayarkan. Marilah kita memerika kembali apakah sudah memiliki pertanggungan yang cukup untuk melindungi keluarga dari segala hal yg mungkin terjadi. Jika kita menunda atau ternyata memiliki yang tidak sesuai jumlah yang seharusnya, pada saat resiko kehidupan terjadi, keluarga yang akan ditinggalkan akan mengalami masalah keuangan atau bahkan bisa sampai kehilangan asset rumah tinggal. Luangkan waktu anda untuk menghitung jumlah proteksi yang diperluka dan jangan biarkan diri anda kalah oleh waktu. Ditulis oleh: Lanovia Rianty RFP ,QWP. 2-year MDRT Member KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink saham mencatatkan imbal hasil sebesar 0,87% di bulan Oktober tahun ini dan 6,48% jika dihitung secara year to date (ytd). Data Infovesta Utama mencatat, terdapat lima besar produk unitlink jenis ini yang berhasil memimpin. Berikut ulasannya.
Pertama, produk PRUlink Syariah Rupiah Asia Pacific Equity Fund besutan PT Prudential Life Assurance yang mencetak imbal hasil 24,07%. Kedua mengekor produk Smartwealth Equity Infrastructure Fund milik PT Asuransi Allianz Life Indonesia dengan return 21,48%. Lalu di posisi ketiga dan keempat diraih oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yakni produk Manulife Dana Ekuitas Asia Pasific-IDR dengan imbal hasil 20,90% dan Manulife Dana Ekuitas Asia Pasific - USD dengan return 19,96%. Kelima, produk milik Prudential yakni PRUlink Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund mencetak imbal hasil sebesar 17,96%. Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, kinerja rata-rata unitlink berbasis saham memimpin penguatan, tertopang oleh kinerja IHSG yang sukses melesat 1,78% sekaligus berhasil menoreh rekor 6.000 meskipun investor asing tetap melakukan aksi jual secara kumulatif di Oktober 2017 mencapai net sell Rp 6,2 triliun. Menurut Praska, pospek kinerja unitlink saham hingga akhir 2017 masih dapat mencetak kinerja positif yang diperkirakan ditopang oleh aksi windows dressing, hanya saja dengan besaran yang relatif terbatas. "Namun terdapat hal-hal yang perlu dicermati yakni rilis GDP Indonesia per kuartal III-2017 serta keputusan suku bunga The Fed per Desember 2017," kata Praska kepada Kontan.co.id, akhir pekan ini. Sumber : http://investasi.kontan.co.id/news/top-5-unitlink-saham-yang-unggul-sampai-oktober Sebagai perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia, apa tantangan yang dihadapi Prudential Indonesia saat ini?
Ada berbagai tantangan pada saat ini yang harus kami hadapi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, di balik tantangan-tantangan ini, kami melihat banyak kesempatan, baik untuk Prudential, untuk industri asuransi jiwa, maupun untuk ekonomi Indonesia. Dari luar negeri, perkembangan politik di Amerika Serikat dan Eropa pasti akan berdampak kepada ekonomi global, termasuk di Indonesia. Sebagai bagian dari Grup Prudential yang beroperasi di banyak negara, kami akan terus memantau perkembangan-perkembangan ini. Di Indonesia sendiri, kami menyambut dengan baik kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mendongkrak ekonomi dan memperbaiki iklim bisnis. Kami melihat juga bahwa Indonesia adalah pasar yang rentan terhadap industry disruption berdasar teknologi. Berkat demografi yang cukup muda dan adopsi teknologi mobile yang tinggi. Dampaknya sudah terlihat di beberapa industri, termasuk industri jasa keuangan. Kami melihat ini sebagai tantangan yang sangat menarik. Apakah Prudential Indonesia masih mampu mencetak pertumbuhan yang tinggi? Alasannya? Kami sangat optimistis dengan potensi pasar Indonesia untuk terus bertumbuh dengan baik. Sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia masih mempunyai kesenjangan perlindungan asuransi yang sangat tinggi. Artinya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum terlindungi asuransi jiwa. Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) per kuartal II 2016, baru sekitar 19 juta masyarakat Indonesia terlindungi asuransi jiwa individual dari lebih 255 juta populasi Indonesia, atau hanya 7,5% penetrasi dari populasi. Angka ini tentu sangat kecil apabila dibanding dengan negara-negara lain, terutama negara-negara maju. Di sisi lain, dengan adanya berbagai kegiatan dari perusahaan, industri, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk tingkatkan kesadaran finansial di masyarakat, potensi tumbuh pasar menjadi sangat besar. Kami potimis bahwa keasaran masyarakat akan pentingnya berasurnasi dengan komitmen dari perusahaan-perusahaan asuransi akan menumbuhkan industri ini kedepannya. Berapa target pertumbuhan premi rata-rata per tahun? Prudential Indonesia tetap berkomitmen penuh dalam mendorong pengembangan industri asuransi jiwa. Kami berupaya untuk senantiasa mendengarkan dan memahami kebutuhan masyarakat Indonesia dan menyediakan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Di sisi lain, kami juga akan terus berupaya menjaga posisi terdepan kami di pasar dan melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab serta senantiasa patuh pada regulasi dalam mendorong pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia. Apa saja yang akan Anda lakukan untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis Prudential Indonesia? Kami akan terus melakukan inovasi pada produk dan layanan dengan berfokus pada produk yang dapat memenuhi kebutuhan keuangan saat ini, serta inovasi teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan tenaga penjualan. Kami juga akan meningkatkan kualitas agen dan karyawan melalui program pelatihan dan pengembangan komprehensif yang sejalan dengan visi ekspansi berkelanjutan, serta berinvestasi untuk terus memperkuat jaringan distribusi dan mengembangkan bisnis syariah. Kami berupaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memastikan bahwa setiap orang memiliki akses layanan dan produk yang terjangkau dengan menggabungkan edukasi literasi keuangan dan menyediakan asuransi mikro yang dapat menumbuhkan inklusi keuangan yang lebih besar. Sumber : http://swa.co.id/swa/trends/management/prudential-optimistis-hadapi-bisnis-asuransi-mendatang Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2016.
Marketplus.co.id – Tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia pada akhir tahun 2016 masih sangat rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2016, tingkat penetrasi industri asuransi jiwa baru mencapai 2,52 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 257 juta. Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance, Jens Reisch, melalui siaran pers yang diterima Marketplus.co.id, Rabu, 28 Desember 2016 mengungkapkan tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah terhadap asuransi dan keterbatasan aksesibilitas serta distribusi produk asuransi di tengah-tengah masyarakat adalah beberapa faktor penyebab angka penetrasi asuransi yang masih rendah. Jens mengatakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, Prudential Indonesia meluncurkan Mobil Literasi & Edukasi Keuangan (SiMOLEK). “Tentang asuransi,” katanya. SiMOLEK, yang dioperasikan oleh Prudential, dilengkapi dengan berbagai fitur, fasilitas dan materi edukasi keuangan mengenai produk, layanan dan lembaga jasa keuangan. Masyarakat juga bisa mengetahui tentang cara pengaduan, pelaporan, atau pertanyaan ke Layanan Konsumen OJK. Melalui edukasi ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran literasi keuangan dan mendorong serta meningkatkan minat masyarakat menggunakan produk dan jasa keuangan. SiMOLEK menurut Jens menjadi kesempatan untuk turut berpartisipasi meningkatkan pemahaman masyarakat. SiMOLEK mulai beroperasi di Jakarta dan Surabaya pada 19 hingga 24 Desember 2016 serta di Medan pada 26 hingga 30 Desember 2016. Edukasi melalui SiMOLEK juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Selain melakukan kegiatan edukasi serta sosialiasi mengenai literasi keuangan, SiMOLEK bersama dengan Prudential Indonesia juga memberikan pemahaman akan pentingnya memiliki perlindungan asuransi, termasuk memperkenalkan produk-produk Prudential serta menampung berbagai pertanyaan terkait asuransi jiwa. Prudential Indonesia sangat optimis dengan potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia mengingat jumlah penduduk terbesar di Asean, pertumbuhan kelas menengah yang begitu pesat, serta banyaknya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terus tumbuh. Selain itu, partisipasi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta dalam literasi dan inklusi keuangan diharapkan semakin memperluas akses informasi dan pemahaman masyarakat akan produk dan layanan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan. Editor: Yudho Raharjo Sumber : http://marketplus.co.id/2016/12/50026/ Prudential Indonesia optimistis dengan potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia mengingat jumlah penduduk terbesar di ASEAN. Misalnya, hal ini ditandai dengan pertumbuhan kelas menengah yang begitu pesat, serta banyaknya jumlah UMKM yang terus tumbuh.
Namun, kenyataannya saat ini tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih rendah. Berdasarkan data OJK, September 2016, tingkat penetrasi industri asuransi jiwa baru mencapai 2,52% berbanding jumlah penduduk Indonesia 257 juta. Untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan layanan asuransi jiwa, Prudential Indonesia mengoperasikan Mobil Literasi & Edukasi Keuangan (SiMOLEK). Jakarta dan Surabaya telah dikunjungi oleh SiMolek pada tanggal 19 – 24 Desember 2016, Medan menyusul dikunjungi oleh SiMolek mulai 26 – 30 Desember 2016. Prudential menyiapkan empat mobil SiMOLEK dan mengunjungi 60 pusat keramaian di tiga kota terbesar di Indonesia. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan literasi keuangan lebih dari 3.000 masyarakat. “Kami mendukung dan berperan serta dalam program edukasi yang diselenggarakan OJK untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap literasi keuangan. Kami menyadari program edukasi literasi keuangan masih belum merata di masyarakat, dan oleh karena itu membutuhkan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan program ini. Kami mendukung pengoperasian SiMOLEK dan optimistis bahwa inisiatif ini dapat mendorong tumbuhnya kesadaran dan penggunaan produk dan jasa keuangan,” ujar Jens Reisch, Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance SiMOLEK dilengkapi dengan berbagai fitur, fasilitas dan materi edukasi keuangan mengenai produk, layanan dan lembaga jasa keuangan. Selain itu, masyarakat juga bisa mengetahui tentang cara pengaduan, pelaporan, atau pertanyaan ke Layanan Konsumen OJK. Melalui edukasi ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran literasi keuangan dan mendorong serta meningkatkan minat masyarakat menggunakan produk dan jasa keuangan. “Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah terhadap asuransi dan keterbatasan aksesibilitas serta distribusi produk asuransi di tengah-tengah masyarakat adalah beberapa faktor penyebab angka penetrasi asuransi yang masih rendah. SiMOLEK menjadi kesempatan bagi kami untuk turut berpartisipasi meningkatkan pemahaman masyarakat tentang asuransi,” tambah Jens. Partisipasi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta dalam literasi dan inklusi keuangan diharapkan semakin memperluas akses informasi dan pemahaman masyarakat akan produk dan layanan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan. Sumber : http://marketeers.com/kesadaran-asuransi-jiwa-masih-rendah-prudential-luncurkan-mobil-keliling/ Liputan6.com, Jakarta Melihat senyum si kecil dan merasakan perhatian orang tercinta sebelum memulai aktivitas sungguh merupakan anugerah terindah yang Tuhan berikan. Rasanya tak ada kebahagiaan lain yang bisa menggantikan hal tersebut.
Begitupun sebaliknya hal tersebut juga dirasakan oleh orang-orang tercinta di sekeliling akan pentingnya kehadiran Anda di sisi mereka. Rutinitas pekerjaan yang Anda lakoni dari pagi menjelang malam tak lain adalah demi kebahagiaan mereka. Jangan sampai hal-hal tak diinginkan terjadi saat Anda menjalani aktivitas, terutama dalam hal kesehatan. Terkadang saking fokusnya terhadap pekerjaan seringkali kita melalaikan pola makan sehat dan sering mengonsumsi junk food dengan kadar lemak tinggi. Kalau sudah begitu penyakit-penyakit kritis seperti kanker, jantung, dan stroke makin berpeluang hinggap di tubuh Anda. Ketiga penyakit tersebut memang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat kota pada umumnya. Bagaimana tidak, ketiga jenis penyakit tersebut tak akan terdeteksi bila tak rajin atau bahkan tak pernah sama sekali melakukan medical check up dan baru disadari saat ada serangan awal. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia juga merilis data dari laporan Basic Health Research 2015 yang memperlihatkan bahwa dari jumlah 1,5 juta kematian di tahun 2014 690.000 kematian atau 64%, diantaranya disebabkan oleh kondisi kritis, termasuk penyakit liver, stroke, penyakit pernafasan kronis dan hipertensi. Tentunya kita tak menginginkan tubuh terjangkit penyakit-penyakit tersebut. Tak terbayang rasanya kalau hal itu sampai terjadi kepada diri kita dan melumpuhkan semua aktivitas yang kita kerjakan untuk membahagiakan orang-orang tercinta di sekitar kita. Nah, oleh karena itu kita harus siap bila risiko atau musibah menimpa kita. Terutama persiapan finansial kita. Melihat fenomena peningkatan risiko penyakit kritis seperti stroke, dan jantung, Prudential Indonesia meluncurkan PRUcrisis cover benefit plus 61. Sebuah inovasi produk asuransi tambahan yang menawarkan perlindungan komprehensif terhadap 61 kondisi kritis termasuk stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, ketulian, kebutaan, serta prosedur angioplasty. Produk ini lahir karena berdasarkan catatan Prudential Indonesia bahwa per tahun 2015, jumlah klaim penyakit kritis terbanyak adalah untuk stroke, kanker, dan penyakit jantung. Sampai 30 Juni 2016, jumlah kasus klaim untuk penyakit-penyakit kritis meningkat 18%, sementara nilai klaimnya meningkat 54% dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya. Produk ini juga memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia berupa 100% Uang Pertanggungan dan manfaat angioplasty sebesar 10% dari Uang Pertanggungan atau maksimal Rp200 juta. Adapun manfaat angioplasty tersebut tidak akan mengurangi Uang Pertanggungan kondisi kritis PRUcrisis cover benefit plus 61 - hal yang membuat produk ini unik di pasar asuransi jiwa Indonesia. Asuransi tambahan PRUcrisis cover benefit plus 61 dapat ditambahkan ke produk asuransi dasar PRUlink assurance account yang merupakan produk asuransi jiwa terkait investasi (unit link) dengan premi berkala.Produk ini ditawarkan melalui lebih dari 240.000 tenaga pemasar Prudential Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. PRUcrisis cover benefit plus 61 tersedia dalam bentuk konvensional maupun syariah. Bersama Prudential Indonesia lindungi diri sekarang juga untuk kebahagiaan Anda dan keluarga tercinta. Sumber : http://health.liputan6.com/read/2831043/keputusan-anda-adalah-financial-security-bagi-keluarga-tercinta REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Prudential Life Assurance terkait pemasaran produk bancassurance. Perjanjian ini merupakan awal dari kerja sama BCA Syariah dan Prudential Indonesia dalam pemasaran, distribusi, promosi, dan penjualan produk-produk bancassurance syariah di semua kantor cabang BCA Syariah.
"Kerja sama ini sejalan dengan misi BCA Syariah dengan tujuan untuk membangun institusi keuangan syariah yang memahami kebutuhan, dan memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah," ujar Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih di Jakarta, Senin (28/11). Salah satu produk yang diunggulkan yakni PRUaman syariah yang merupakan produk asuransi jiwa pembiayaan syariah yang diranang untuk kebutuhan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan nasabahnya dengan prosedur administrasi yang sederhana. Dengan adanya produk ini maka nasabah pembiayaan mikro BCA Syariah akan memiliki alternatif solusi proteksi atas kegagalan pengembian pembiayaan akibat kematian. Dalam hal ini Prudential akan membayarkan sisa saldo pembiayaan nasabah mikro BCA Syariah selaku pemegang polis PRUaman Syariah, jika nasabah meninggal dunia karena sebab apapun. "Manfaat perlindungan asuransi jiwa terhadap pembiayaan mikro, terutama bagi pemeganb polis PRUaman Syariah tentu akan dapat mendorong berkembangnya layanan keuangan mikro BCA Syariah yang semakin sehat," kata John. John mengatakan, kemitraan dengan Prudential ini sangat penting karena BCA Syariah mengedepankan kredibilitas mitra yang berkaitan dengan pelayanan nasabah. Menurutnya, Prudential telah menjadi market leader di industri asuransi jiwa dengan jumlah nasabah sebanyak 2,5 juta nasabah di seluruh Indonesia. Sementara itu, Presdir Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, Prudential fokus untuk mendukung inklusi dan literasi keuangan dengan cara membuka akses pada perlindungan asuransi jiwa bagi seluruh lapisan masyarakat. Dia menilai kemitraan dengan BCA Syariah ini dapat mengedukasi masyarakat dan menyediakan produk yang sesuai agar mereka dapat merencanakan dan melindungi keuangannya dalam jangka panjang. Selain itu, melalui produk PRUaman Syariah dapat semakkn mengedukasi pentingnya memiliki proteksi dalam perencanaan keuangan sekigus memberi manfaat saat risiko terjadi bagi nasabah Lembaga Keuangan Mikro. "Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi asuransi jiwa syariah Prudential yang saat ini mencapai 20 persen," kata Jens. http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/asuransi-syariah-ilustrasi-_130716172610-763.jpg Aku itu dengannya hanya berteman” Berapa banyak dari kamu yang berlindung di balik kata-kata ini? Karena menurutmu apa yang kamu lakukan tidaklah menjadi bagian dari sebuah perselingkuhan. Tidak ada sesuatu yang istimewa antara kamu dan kawan baikmu itu. Tapi benarkah kamu tidak berselingkuh? KALAU HUBUNGANMU BIASA SAJA, KENAPA KAMU HARUS MENGHAPUS PESANNYA? Perselingkuhan itu bukan berarti kamu harus menciumnya, berhubungan dengannya atau menjalin hubungan fisik dengannya. Ketika kamu memutuskan menghapus pesannya, percayalah ketika itu kamu sudah mulai berselingkuh. Karena tidak ada alasan kenapa pesanmu harus dihapus kecuali kamu tidak ingin orang lain membacanya. SELINGKUH ADALAH SEGALA HAL YANG TIDAK AKAN KAMU LAKUKAN JIKA PASANGANMU ADA DI SEBELAHMU Kamu selalu berkelit bahwa yang kamu lakukan bukanlah perselingkuhan. Ini adalah perkawanan biasa yang juga dilakukan oleh jutaan orang lain. Sebenarnya ada hal mudah yang bisa kamu jadikan patokan apakah tindakanmu itu termasuk selingkuh atau tidak. Ketika Kamu bilang kalian hanya menyeruput kopi sama-sama karena kebetulan pulang satu arah. Sekarang bayangkan pasangan yang katanya kamu sayangi, ada di sebelahmu saat itu. Masihkah kamu melakukan semua hal itu? Masihkah kamu memilih mampir dan bukannya meneruskan perjalanan bersama pasanganmu? Apakah semua pembicaraanmu saat itu akan sama jika pasanganmu ada di sebelahmu? Jika jawabannya iya, maka besar kemungkinan itu bukan perselingkuhan. Tapi jika hatimu mengatakan kamu tidak akan melakukannya jika pasanganmu ada, maka kamu sudah berselingkuh. SELINGKUH DIMULAI SAAT KAMU BERBAGI HAL DI BELAKANG PASANGANMU Gail Saltz, MD, Associate professor bidang psikiatri di New York-Presbyterian Hospital mengatakan perselingkuhan dimulai ketika kamu mulai menghabiskan energi-energi emosional kamu dengan orang selain pasanganmu. Akhirnya kamu berbagi hal-hal yang tidak lagi kamu ceritakan dengan pasanganmu. Kamu bercerita pada orang lain itu, harapan masa depanmu, mimpi karirmu, hobi jalan-jalanmu, kesenanganmu akan puisi, renungan spiritualitasmu dan hal lainnya yang seharusnya bisa memperkuat ikatanmu jika saja kamu bagi dengan pasanganmu. Itulah kenapa hal ini termasuk berselingkuh. KETIKA KAMU SUDAH BERGANTUNG SECARA EMOSIONAL, PADA SAAT ITU KAMU SUDAH SELINGKUH Pasanganmu seharusnya menjadi orang yang paling mengetahui keadaan emosimu. Kapan kamu marah, kapan kamu senang, kapan kamu sedih dan lain sebagainya. Namun seringnya yang kamu lakukan adalah lari kepada orang lain yang bukan pasanganmu ketika kamu emosi senang atau justru sedang buruk. Sesungguhnya inilah saat paling berbahaya dalam sebuah hubungan. Menurut psikolog Janis Abrahms Spring, PhD, pengarang buku After the Affair: Healing the Pain and Rebuilding Trust When a Partner Has Been Unfaithful, ketergantungan emosional seperti ini sangat sulit untuk diputus. Satu-satunya cara mengakhirinya adalah dengan memutus hubungan emosional itu secara total. Tidak ada kompromi setengah-setengah dengan membiarkan celah hubungan masih bisa terjalin. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gail Saltz seperti dikutip dari WebMD. Menurutnya Kamu harus mengakhiri hubungan itu, dan tidak ada setengah-setengah. Jika kamu tidak mungkin memutus hubungan total (karena hubungan profesional pekerjaan) dengan orang tersebut, nyatakan secara tegas bahwa kamu tidak mau lagi melakukan hal tersebut (bercerita, berbagi) dengannya. TAK MAU MEMUTUS SILATURAHMI BUKAN BERARTI KAMU BEBAS BERCERITA APA SAJA Ketika pasanganmu memintamu mengakhiri hubungan dengan “kawan” itu, alasan paling klasik yang sering digunakan adalah “aku tidak ingin memutus silaturahmi”. Kalimat ini terdengar mulia. Namun bukan berarti menjadi pembenar bahwa kamu boleh terus-terusan berbagi cerita dan perasaan dengan semua orang bukan? Ada beda tegas antara menjaga tali silaturahmi dan tergantung secara emosional kepada orang lain. KETIKA KAMU MEMBELANYA MATI-MATIAN DI SAAT PASANGANMU RELA MATI UNTUKMU Untuk dia yang kamu sebut kawan biasa itu, kamu rela berkelahi dengan pasanganmu. Mengatakan hal-hal buruk bahwa pasanganmu sakit dan terlalu mengekangmu. Coba tanyakan pada dirimu, inginkah kamu membela pasanganmu di depan kawanmu itu? Pernahkah kamu menyampaikan bahwa kamu tak bisa berhubungan karena pasanganmu keberatan? Jika tidak, bukankah hubungan itu menjadi berat sebelah? Siapa yang sebenarnya pasangan sejatimu itu?
Sumber : www.gobagi.com |