Tujuh (7) Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Keuntungan Terbesar di Indonesia (Laba Bersih) :
0 Comments
Tujuh (7) Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Kerugian Terbesar di Indonesia (Rapor Merah) :
Sumber : Majalah Investor Edisi Spesial Juli 2015 Bekerja di luar negeri dengan gaji tinggi tentu menjadi impian banyak orang di Indonesia. Banyak dari mereka yang melakukan berbagai cara agar bisa bekerja di luar negeri.
Terkait dengan itu, setidaknya ada 10 negara yang menawarkan gaji tinggi bagi siapa pun yang bekerja di sana. Dikutip dari www.topmensmagazine.com, Kamis (16/7/2015), inilah 10 negara yang dimaksud: 1. Amerika Serikat Rata-rata pendapatan pekerja di AS sekitar 56.000 dollar AS per tahun (Rp 744,8 juta per tahun atau Rp 62 juta per bulan) dengan rasio pajak sebesar 23 persen. Walau demikian, lama bekerja mereka mencapai 44 jam per minggu. 2. Irlandia Rata-rata pendapatan tahunan pekerja di Irlandia mencapai 51.000 dollar AS per tahun atau sekitar Rp 678 juta (Rp 56,5 juta per bulan). Meskipun perolehan gaji ini di bawah Luksemburg yang berada di urutan ketiga. Namun, pajak tahunan yang dikenakan hanya 18,9 persen, atau terendah di Eropa. 3. Luksemburg Rata-rata pendapatan warga Luksemburg sekitar 55.000 dollar AS per tahun atau sekitar Rp 731 juta (Rp 60,9 juta per bulan). Akan tetapi, tingginya gaji itu juga dibarengi dengan tingginya pajak, yakni 28 persen per tahun. 4. Swiss Warga Swiss mendapatkan gaji rata-rata per tahun sebesar 53.000 dollar AS atau sekitar Rp 704,9 juta (setara dengan Rp 58,7 juta per bulan). Di sisi lain, pajak yang dikenakan untuk warga sebesar 30 persen. 5. Australia Australia juga masuk dalam salah satu negara dengan pendapatan perorangan tertinggi di dunia. Pendapatan tahunan mereka rata-rata sebesar 51.050 dollar AS atau sekitar Rp 678,9 juta per tahun (Rp 56,5 juta per bulan) dengan pajak sebesar 23 persen. Walau demikian, warga negara ini bisa menikmati waktu lebih banyak dengan keluarga karena waktu kerja mereka dalam seminggu maksimal hanya 35 jam atau 5 jam sehari. 6. Inggris Pendapatan warga Inggris rata-rata sebesar 41.000 dollar AS (setara Rp 545,3 juta) per tahun atau Rp 45,44 juta per bulan, dengan pajak sekitar 25 persen. Di sisi lain, Inggris juga memiliki dana publik untuk membiayai kesehatan dan pendidikan. Akan tetapi, warga Inggris tak seberuntung Australia karena waktu kerja di Inggris lebih panjang, yakni 42 jam per pekan atau 6 jam sehari. 7. Kanada Warga Kanada memiliki income rata-rata sebesar 45.000 dollar AS (Rp 598 juta) per tahun atau Rp 49,8 juta per bulan, dengan pungutan pajak sebesar 23 persen untuk membiayai kebutuhan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan. Satu lagi, warga Kanada juga bisa mengalokasikan waktu lebih banyak bagi keluarga karena rata-rata waktu kerja hanya sekitar 36 jam per pekan atau 5,1 jam sehari. 8. Norwegia Warga Norwegia boleh jadi bangga karena masuk dalam daftar warga negara dengan pendapatan tertinggi di dunia, yakni 49.000 dollar AS atau Rp 651 juta per tahun (Rp 54,3 juta sebulan). Akan tetapi, mereka harus merelakan 31 persen pendapatannya untuk pajak. Norwegia memiliki jam kerja maksimal 35 jam sepekan atau 5 jam sehari. 9. Korea Selatan Rata-rata pendapatan warga Korea Selatan adalah 36.039 dollar AS per tahun atau sekitar Rp 479,3 juta per tahun (sekitar Rp 39,9 juta per bulan) dengan besaran pungutan pajak sekitar 18 persen. Namun, hal yang paling memberatkan bagi warga yang hidup di negara ini adalah rata-rata waktu kerja yang lama, yaitu 42 jam per minggu atau 6 jam sehari. 10. Belanda Belanda adalah salah satu negara di Eropa dengan aktivitas ekonomi tersibuk. Rata-rata pendapatan warga negara ini mencapai 47,000 dollar AS (Rp 625 juta per tahun atau setara Rp 52 juta per bulan). Sebagai negara yang berhaluan sosialis demokrasi, warga negara harus menyerahkan 31 persen pendapatannya untuk pajak guna membiayai pendidikan dan kesehatan. Sementara, waktu kerja dalam sepekan di bawah 35 jam atau kurang dari 5 jam sehari. Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/07/16/074314126/Ini.10.Negara.yang.Penduduknya.Punya.Gaji.Tertinggi.di.Dunia?page=all DAFTAR 100 PERUSAHAAN YANG DIPREDIKSI BISA BERTAHAN 100 TAHUN - OLEH FORBES Sustainability is the buzzword of the day. In a recent study, the global PR firm Weber Shandwick found that, aside from chief executive officers, chief sustainability officers were the most-wanted executives for business conferences. Companies are doing all they can to ensure their survival right now.
Innovest Strategic Value Advisors has pulled together a list of 100 stalwart companies poised to survive past all others. These are the companies that stand the best chance to still be around in the year 2109. Let’s hope a recession in 2108 doesn’t knock them out. Toby Heaps, president of Corporate Knights, a Canada-based sustainability-focused media outfit, runs the Global 100 Most Sustainable Corporations list. Each year, Heaps and Innovest track which companies are doing the best in several major sustainability-related areas, including human capital, environmental risks, governance and more. The results are added up to find the most sustainable businesses of all. The list is not a ranking. It looks only at AAA-rated corporations that can be considered models of sustainability, and they are picked to cover a broad range of industries. Although the Global 100 has outperformed the Dow Jones industrial average and MSCI World Index since early 2005, its formulators do not include price-to-earnings ratios, market capitalization and other current market data in their determinations. Therefore, Heaps warns, some of the companies, while extremely promising in the long term, may be overpriced at the moment–although, he adds, there’s not a great deal of overpricing out there right now. Almost half of the corporations that make the list have already been around for a century in one form or another. Some have changed a number of times through acquisitions, mergers and the like. Stora Enso , a Finland-based paper and packaging company, traces itself back to documents from the year 1288–though its current iteration comes from a merger in 1998. Looking for some of the big names everyone knows? The tech goliaths Google , Apple and Microsoft didn’t make it, each for a different reason. But technology is a fickle industry, especially over the course of a century. Google isn’t on the list largely because of what’s known as social risk. Privacy issues have dogged it, and in addressing them, the company has found itself dealing with legal questions ahead of customer satisfaction. Apple suffers from governance questions–particularly concerning Steve Jobs Steve Jobs ‘ health and the lack of a clear succession plan. Microsoft’s difficulty with the European Union and its work on supposed brain-computer interface software means the company has run both regulatory and social risks. Heaps started the Global 100 list in 2005. “I wanted to shine a light on better- equipped companies for the long term,” he says. He hopes the list will help both investors and companies alike. “What gets measured gets managed.” Sumber : http://www.forbes.com/2009/01/28/long-lived-companies-leadership_0128_sustainability.html ![]() JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi menyatakan bahwa arisan Manusia Membantu Manusia (MMM) Indonesia atau Komunitas Mavrodian Indonesia dan Mavrodi Mondial Moneybox bukanlah produk investasi. Sehubungan dengan itu, OJK menyebutkan telah menerima 28 laporan terkait dengan MMM serta 117 pertanyaan dari masyarakat. Adapun pertanyaan yang paling banyak disampaikan adalah mengenai aspek legalitasnya dan mekanisme pengawasan MMM. "Dari hasil penelusuran kami, diperoleh informasi bahwa program MMM merupakan suatu social financial networking dan bukan termasuk cakupan investasi karena tidak ada underlying (dasar) investasinya," tulis OJK dalam keterangan resminya, Rabu (13/8/2014). OJK menyatakan MMM bukanlah Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang melakukan kegiatan usaha di sektor keuangan sebagaimana diatur dan diawasi oleh OJK, sehingga program MMM Indonesia tidak mendapatkan izin usaha dari OJK. "Masyarakat harus waspada terhadap ciri-ciri tawaran investasi atau produk/layanan jasa keuangan yang tidak jelas, seperti menjanjikan imbal hasil yang sangat tinggi, tidak jelas regulator atau pengawasnya, serta tidak jelas informasi izin usaha dan tanda terdaftar atas produk dan layanannya," jelas OJK. OJK juga meminta agar masyarakat dapat memeriksanya secara seksama tawaran investasi, termasuk aspek legalitas, manfaat, risiko, serta mekanismenya. Apabila masyarakat memiliki pertanyaan atau laporan, bisa menyampaikannya ke Layanan Konsumen OJK (Layanan 500-655) atau kepada Satuan Tugas Waspada Investasi, yang memiliki kewenangan untuk menangani dan menganalisis laporan dugaan tindakan melawan hukum di bidang pengelolaan investasi. Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/14/021600326/OJK.Secara.Resmi.Nyatakan.Arisan.MMM.Ilegal Siapa sajakah yang mendapatkan keuntungan dari sebuah asuransi..?
Anda harus mengetahuinya. Kalau kita renungkan, sebuah polis asuransi terjual ada beberapa kelompok yang mendapat keuntungan, yaitu : 1) Pemegang Polis dan Keluarganya. Ketika seseorang panjang umur, maka orang tersebut akan mendapatkan sejumlah nilai tertentu sebagai uang pensiun, untuk memenuhi kebutuhan hari tuanya. Sehingga kehidupannya akan tetap bagus, walau dirinya sudah tidak produktif lagi. Sebaliknya ketika seseorang meninggal, ahli warisnya menerima santunan uang klaim, yang bisa digunakan untuk kebutuhan hidup atau biaya pendidikan anak-anaknya yang ditinggalkan. Manfaat asuransi juga bisa dirasakan ketika seseorang mengalami kemunduran kesehatan, apa lagi menderita sakit kritis seperti stroke, jantung, gagal ginjal, kanker atau yang lainnya. Penderitaan akibat penyakit itu memakan biaya luar biasa besar. Karena itu setiap orang membutuhkan asuransi, untuk mengantisipasinya sejak awal hal-hal yang demikian. Asuransi bisa diibaratkan dongkrak mobil. Dongkrak itu memang sebuah alat yang kecil bila dibandingkan dengan sebuah mobil. Sepintas dongkrak itu tidak begitu berarti ketika mobil dalam situasi normal. Namun dongkrak ini akan senantiasa mendapingi Anda setiap kali berkendaraan, karena alat ini sangat beguna sekali ketika ban mengalami kebocoran, dongkrak tersebut akan membant Anda. Dongkrak tersebut akan mampu mengangkat mobil sebesar 1 sd 2 ton, Anda pun hanya membutuhkan tenaga yang sangat kecil sekali untuk melakukannya. Dengan satu tangan saja Anda juga mampu, ringan sekali bukan..? begitu pula dengan premi asuransi, sangat kecil dan murah sekali, namun manfaatnya mampu menanggung beban keluarga yang sangat berat. 2) Agen Asuransi Agen penjual akan mendapatkan komisi dari penjualannya. Dengan komisi tersebut dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah, dan yang paling utama adalah untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga dan meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik. 3) Perusahaan Asuransi Perusahaan asuransi sebagai pengelola akan mendapatkan dana segar, selanjutnya perusahaan asuransi akan mengelolanya dengan baik sehingga mendapat keuntungan. Perusahaan pun akan beroperasi dengan baik, dapat membayar karyawan sehingga keluarganya dapat tercukupi kebutuhannya. 4) Negara Negara akan memperoleh pajak dari individu (agen dan karyawan) dan perusahaan. Dengan pajak tersebut, pemerintah dapat menjalankan kegiatan pembangunan. Selain itu pemerintah juga terbantu dalam penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat luas. 5) Pihak-pihak terkait lainnya Seperti kurir, percetakan, penjual alat kantor, dll. Jadi, dengan menjual atau membeli asuransi, setiap orang yang terlibat menjadi pemenang. So, dapat disimpulkan asuransi merupakan jalan terbaik untuk mendapatkan solusi bersama…atau bahasa gaulnya Win Win Solution. ![]() Sebuah polis asuransi jiwa dilihat sebagai lembaran kertas berisi kolom angka-angka dan bahasa hukum sampai polis ini dibasahi oleh air mata seorang janda. Kemudian polis ini menjadi keajaiban modern. Polis ini menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan lain yang tidak dapat disediakan oleh papa tercinta. Polis ini menenangkan tangisan seorang bayi yang lapar di malam hari. Polis ini menghibur hati yang sedih karena ditinggalkan oleh yang dicintai. Suatu bisikan yang menghibur dalam keheningan dan kekelaman ketika seorang ibu duduk sendirian memikirkan masa depannya. Polis ini adalah harapan yang baru. Semangat dan kekuatan untuk mengambil benang yang putus dan terus bertahan. Polis ini adalah pendidikan kuliah untuk anak laki-lakinya. Suatu kesempatan untuk berkarir dan bukan pekerjaan biasa. Polis ini adalah hadiah dari Papa untuk anak perempuan pada hari pernikahannya. Polis ini adalah hadiah ulang tahun pernikahan untuk mama yang dibungkus dengan penuh cinta oleh tangan papa yang sudah tiada. Polis ini adalah surat cinta yang paling tulus yang pernah ditulis. Lewat polis ini seorang laki-laki memenuhi kewajibannya ketika dia berjanji kepada mempelai wanitanya “Untuk mencintai dan mengayomi dalam keadaan kaya maupun miskin dalam keadaan sakit maupun sehat sampai maut memisahkan kita berdua”. Polis ini adalah perjanjian dan keinginan terbaik yang pernah dilakukan oleh manusia. Polis ini memberikan penghasilan masa depan untuk keluarganya yang dia harapkan untuk terjadi. Polis ini adalah dokumen ajaib yang merubah harapan menjadi kenyataan pada saat semua harapan terlihat lenyap. Polis ini adalah impian mutlak dan rencana seorang papa untuk masa depan keluarganya, lambang terbaik dari cinta dan kesetiaannya, lewat asuransi jiwa, papa tetap ada sekalipun dia telah tiada. Premi yang ia tabungkan yang memberikan hak istimewa yang terbesar. - Hak istimewa untuk hidup dan dikasihi - Meskipun ia TELAH TIADA... + Sumin Liu + 085214339240 + Liu.Sumin@yahoo.com ![]() Majalah Forbes merilis daftar 50 orang paling tajir se-Indonesia. Di antara nama-nama tersebut, ada nama Chairul Tanjung di posisi 5 dengan nilai kekayaan US$ 4 miliar. Ada pula nama Hary Tanoesoedibjo di posisi ke-22. Pria yang hendak mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dari Partai Hanura ini memiliki nilai kekayaan US$ 1,35 miliar. Nama Hashim Djojohadikusumo masuk di posisi ke-42. Adik Prabowo Subianto ini memiliki nilai kekayaan US$ 700 juta.Berikut daftar lengkap 50 orang paling tajir se-Indonesia versi Forbes: 1. R. Budi & Michael Hartono, nilai kekayaan US$ 15 miliar 2. Eka Tjipta Widjaja & family, nilai kekayaan US$ 7 miliar 3. Anthoni Salim & family, nilai kekayaan US$ 6,3 miliar 4. Susilo Wonowidjojo & family, nilai kekayaan U$ 5,3 miliar 5. Chairul Tanjung, nilai kekayaan US$ 4 miliar 6. Sri Prakash Lohia, nilai kekayaan US$ 3,7 miliar 7. Boenjamin Setiawan & family, nilai kekayaan US$ 3 miliar 8. Peter Sondakh, nilai kekayaan US$ 2,7 miliar 9. Mochtar Riady & family, nilai kekayaan US$ 2,5 miliar 10. Sukanto Tanoto, nilai kekayaan US$ 2,3 miliar 11. Putera Sampoerna & family, nilai kekayaan US$ 2,15 miliar 12. Tahir, nilai kekayaan US$ 2,05 miliar 13. Bachtiar Karim, nilai kekayaan US$ 2 miliar 14. Theodore Rachmat, nilai kekayaan US$ 1,9 miliar 15. Martua Sitorus, nilai kekayaan US$ 1,85 miliar 16. Murdaya Poo, nilai kekayaan US$ 1,75 miliar 17. Ciliandra Fangiono & family, nilai kekayaan US$ 1,7 miliar 18. Achmad Hamami & family, nilai kekayaan US$ 1,5 miliar 19. Kartini Muljadi & family, nilai kekayaan US$ 1,42 miliar 20. Eddy Katuari & family, nilai kekayaan US$ 1,4 miliar 21. Low Tuck Kwong, nilai kekayaan US$ 1,37 miliar 22. Hary Tanoesoedibjo, nilai kekayaan US$ 1,35 miliar 23. Ciputra & family, nilai kekayaan US$ 1,3 miliar 24. Edwin Soeryadjaya, nilai kekayaan US$ 1,2 miliar 25. Djoko Susanto, nilai kekayaan US$ 1,17 miliar 26. Eka Tjandranegara, nilai kekayaan US$ 1,15 miliar 27. Harjo Sutanto, nilai kekayaan US$ 1,14 miliar 28. Soegiarto Adikoesoemo, nilai kekayaan US$ 1,04 miliar 29. Kusnan & Rusdi Kirana, nilai kekayaan US$ 1 miliar 30. Garibaldi Thohir, nilai kekayaan US$ 960 juta 31. Sjamsul Nursalim, nilai kekayaan US$ 950 juta 32. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, nilai kekayaan US$ 940 juta 33. Kuncoro Wibowo & family, nilai kekayaan US$ 910 juta 34. Husain Djojonegoro & family, nilai kekayaan US$ 875 juta 35. Sudhamek, nilai kekayaan US$ 830 juta 36. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, nilai kekayaan US$ 820 juta 37. Benny Subianto, nilai kekayaan US$ 790 juta 38. Aksa Mahmud, nilai kekayaan US$ 780 juta 39. Jogi Hendra Atmadja, nilai kekayaan US$ 760 juta 40. Santosa Handojo, nilai kekayaan US$ 750 juta 41. Prajogo Pangestu, nilai kekayaan US$ 745 juta 42. Hashim Djojohadikusumo, nilai kekayaan US$ 700 juta 43. Kiki Barki, nilai kekayaan US$ 680 juta 44. Alexander Tedja, nilai kekayaan US$670 juta 45. The Nin King, nilai kekayaan US$ 650 juta 46. Winato Kartono, nilai kekayaan US$ 590 juta 47. Sandiaga Salahuddin Uno, nilai kekayaan US$ 460 juta 48. Trihatma Haliman, nilai kekayaan US$ 450 juta 49. Arifin Panigoro, nilai kekayaan US$ 420 juta 50. Sutjipto Nagaria, nilai kekayaan US$ 390 juta AMIRULLAH | FORBES JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bekerjasama dengan Prudential Indonesia dalam pembayaran premi asuransi menggunakan fasilitas perbankan. Fasilitas tersebut adalah layanan pembayaran premi pemegang polis Prudential melalui autodebet BNI. Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto menjelaskan layanan ini juga akan melengkapi layanan pembayaran premi dari Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Ke depan, layanan akan diperluas melalui mobile atau sms banking dan phone plus. "Dengan kerjasama ini, kami siap memberikan layanan pembayaran premi asuransi pada 1,4 juta nasabah Prudential Indonesia," kata Darmadi di kantor BNI46 Jakarta, Rabu (26/9/2012). Sebenarnya kerjasama ini telah berjalan khususnya untuk melayani transaksi pembayaran premi asuransi Prudential Indonesia melalui ATM BNI. Transaksi melalui ATM tersebut sudah berjalan sejak 2009 dengan transaksi per bulan mencapai 64.000 transaksi. Selama ini, mekanisme pembayaran premi melalui autodebet dilakukan atas permintaan nasabah kepada BNI melalui BNI Call (Bank to Consumer). Namun dengan kerjasama ini, konsumen Prudential yang juga menjadi nasabah BNI dapat dibantu untuk membayar premi setiap bulan hanya dengan mengisi formulir autodebet. Saat ini, untuk tanggal pembayaran premi akan disesuaikan dengan keinginan nasabah serta disepakati oleh BNI dan Prudential. Sehingga nasabah akan dipermudah dalam melakukan transaksinya. Sementara pihak BNI dan Prudential akan menjadi lebih mudah dalam mengelola dana nasabahnya. Presiden Direktur Prudential Indonesia William Kuan menjelaskan penyediaan ragam fasilitas ini akan memudahkan dan memberi kenyamanan nasabah Prudential dalam bertransaksi. "Dengan kerjasama ini, kami bisa memperluas akses terhadap fasilitas pembayaran premi bagi para nasabah," tambah William. Hingga akhir Juni 2012, jumlah rekening tabungan BNI mencapai 13,5 juta nasabah dengan nilai dana Rp 82,4 triliun. Jumlah tersebut naik 14 persen dibanding tahun sebelumnya dengan 11,84 juta rekening serta naik 27 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 64,77 triliun. Peningkatan jumlah rekening dan tabungan ini tidak terlepas dari upaya BNI menggenjot layanan mulai BNI ATM, BNI Phoneplus, BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking dan BNI Internet Banking. Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/09/27/03192829/BNI-Prudential.Kerjasama.Pembayaran.Premi.Asuransi ![]() Liputan6.com, Liputan6.com, Jakarta: Perusahaan asuransi, PT Prudential Life Assurance (Prudental Indonesia) melaporkan penerimaan premi perusahaan di kuartal III-2012 mencapai Rp7,7 triliun atau naik 28 persen dibandingkan posisi setahun yang lama. Pada periode yang sama, perusahaan asuransi asal Inggris ini mengaku telah membayarkan klaim dan manfaat hingga mencapai Rp4,4 triliun. Pembayaran ini naik hampir separuh atau 41,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya. "Hal ini tentunya berkat fondasi bisnis serta kepercayaan nasabah yang kuat,” kata Presiden Direktur Prudential Indonesia, William Kuan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/11/2012). Prudential mengungkapkan, perusahaan telah menggaet sekitar 300 ribu nasabah baru. Dengan tambahan ini, total nasabah yang dimiliki Prudential telah mencapai 1,6 juta orang. Pada kuartal III-2012, Prudential Indonesia mencatat peningkatan dana kelolaan sebesar 32 persen menjadi Rp34,4 triliun. Peningkatan ini memicu kenaikan total aset perusahaan menjad Rp38,7 triliun. Dengan pertumbuhan aset perusahaan ini, Prudential mengklaim kondisi kesehatan keuangan perusahaan jauh melebihi keyentuan minimum dari regulator perasuransian di Indonesia. Rasio kecukupan modal yang telah memperhitungkan aspek risiko (risk based capital/RBC) mencapai 376 untuk portofolio konvensional dan 75,6 persen untuk syariah. Tak hanya itu, Prudential juga mengklaim perusahaan telah menjadi pemimpin dalam bisnis unit link di tanah air. Namun, perusahaan berjanji akan terus mengembangkan portofolio produk tradisional dan manfaat tambahan lainnya. (IGW) Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/459566/prudential-indonesia-sudah-bayar-klaim-rp-44-triliun |