Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia. Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, ibu tidak lapar” ———- Fakta Kasih Sayang Ibu Yang Pertama Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, ibu tidak suka makan ikan” ———- Fakta Kasih Sayang Ibu Yang Kedua Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abangku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, ibu tidak capek” ———- Fakta Kasih Sayang Ibu Yang Ketiga Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, ibu tidak haus!” ———- Fakta Kasih Sayang Ibu Yang Keempat Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———- Fakta Kasih Sayang Ibu Yang Kelima Setelah aku, abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Ibu punya duit” ———- Fakta Kasih Sayang Ibu Yang Keenam Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———- Fakta Kasih Sayang Ibu Yang Ketujuh Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———- Fakta Kasih Sayang Ibu Yang Kedelapan Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! ” ========= Satu Pesan Cinta Kasih Penuh Makna Dapat Menjadi Jutaan Pesan Cinta Kasih Dan Menjadi Tak Terhingga, Dan Anda Bisa Turut Berperan Serta Dalam Hal Ini. Share Yah.
0 Comments
Waktu itu, ada seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya", ujarnya dengan kata sinis. Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini", dengan nada mencemo'oh. Tiba-tiba disusul dengan teriak seekor domba : "Hai pi, pi, sa, sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, sebab saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Lagipula Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayaknya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini." Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucingpun bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu. Suatu kali, ia terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, dan anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi..... Kemudian Ada seekor anjing tua di situ yang kebetulan melewati dan mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu. "Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini." Lalu Kata anjing tua itu : "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu juga tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Ingat, Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan." Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, Setelah beberapa saat pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-gulin g di rumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : "Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih........." Pesan : Jangan bersedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, maka lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya. .... Dan janganlah sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan. Sumber : SLBook Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan seorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus menyediakan makan untuknya. Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja. Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan..... di sanalah sumber 'masalah'nya ... sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut! Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat: "Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya .. Karena aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya ... Saya minta maaf, Ayah" Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya. Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur. Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya. Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia. Namun... belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal.... Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, ayah". Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yang diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu. Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahu saya, bahwa di sekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga! Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim dingin, dan hari Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di hati setiap orang yg lalu lalang... Lagu-lagu Natal terdengar diseluruh pelosok jalan .... tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelesaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus. Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : "Maaf, Ayah". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu. Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk Ibu". Tiba-tiba mataku berkaca-kaca..... tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu mengirim begitu banyak surat-surat, pada waktu yang sama?" Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat mengirim surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus". Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan .... Aku bilang pada anakku, "Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada ibu. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu. Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur...... 'Ibu sayang', Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi. Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya. Ibu, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. Tetapi ibu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat wajahmu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tetapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul? Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istri saya. Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima kasihlah setiap hari padanya. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu. Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikan posisinya. Selamat Hari Ibu. Semoga Semua Ibu Di Dunia Selalu Berbahagia, Semoga Demikianlah Adanya. Sumber : SLBook "Lima Hal Kecil Tetapi Bernilai Besar"
1. Seorang pelamar kerja memungut sampah kertas dari lantai dan Membuangnya ke Tong sampah, Hal itu terlihat oleh pengawas interview. Ia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup pelihara kebiasaan baik. 2. Seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Seseorang mengantarkan sepedanya utk diperbaiki. Selain memperbaikinya, si anak juga membersihkan sepeda itu hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakannya. Saat sang Pemilik mengambil sepedanya, si anak ditawari kerja di tempatnya. Ternyata untuk berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif lebih saja. 3. Seorang anak berkata, “Ibu hari ini sangat cantik." Ibu bertanya, “Mengapa? Anak menjawab, “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah". Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah. 4. Seorang Pelatih bola bertanya, “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?" Ada yang menjawab cari dari bagian tengah, cari di rerumputan yang cekung ke dalam, cari di rumput yang paling tinggi, dll. Pelatih itu berkata, “Setapak demi setapak, cari dari ujung rumput terdekat hingga terjauh." Ternyata jalan menuju keberhasilan tidaklah sukar, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat. 5. Ada Rombongan yang berjalan di padang pasir. Semua berjalan dengan berat, sangat menderita. Hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?” Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.” Ternyata mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan membawa beban secukupnya. Jadi biasakanlah kita mengerjakan hal-hal yang kecil maka hal yang besar akan ditambahkan kepadamu. Lomba marathon internasional 1986 di New York diikuti ribuan pelari dari seluruh dunia. Lomba ini berjarak 42 km. mengelilingi kota New York. Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan acara ini melalui televisi secara langsung. Ada satu orang peserta yang menjadi pusat perhatian di lomba tersebut, yaitu Bob Willen. Bob seorang veteran perang Vietnam. Ia kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat perang. Untuk berlari, Bob menggunakan kedua tangannya untuk melemparkan badannya kedepan. Lomba pun dimulai. Ribuan orang mulai berlari secepat mungkin ke garis finish. Wajah mereka menunjukkan semangat yang kuat. Para penonton terus bertepuk tangan mendukung para pelari. 5 km telah berlalu. Beberapa peserta mulai kelelahan, mulai berjalan kaki. 10 km berlalu. Saat ini mulai nampak siapa yang mempersiapkan diri dengan baik, dan siapa yang hanya sekedar ikut untuk iseng-2. Beberapa yang kelelahan memutuskan untuk berhenti dan naik ke bis panitia. Sementara hampir seluruh peserta telah berada di kilometer ke-5 hingga ke-10, Bob Willen masih berada di urutan paling belakang, baru saja menyelesaikan kilometernya yang pertama. Bob berhenti sejenak, membuka kedua sarung tangannya yang sudah koyak, menggantinya dengan yang baru, dan kemudian kembali berlari dengan melempar-lemparkan tubuhnya kedepan dengan kedua tangannya. Ayah Bob yang berada bersama ribuan penonton lainnya tak henti-hentinya berseru “Ayo Bob! Ayo Bob ! Berlarilah terus”. Karena keterbatasan fisiknya, Bob hanya mampu berlari sejauh 10 km dalam satu hari. Di malam hari, Bob tidur di dalam sleeping bag yang telah disiapkan oleh panitia yang mengikutinya. Empat hari telah berlalu, dan kini adalah hari kelima bagi Bob Willen. Tinggal dua kilometer lagi yang harus ditempuh. Hingga suatu saat, hanya tinggal 100 meter lagi dari garis finish, Bob jatuh terguling. Kekuatannya mulai habis. Bob perlahan-2 bangkit dan membuka kedua sarung tangannya. Nampak di sana tangan Bob sudah berdarah-darah. Dokter yang mendampinginya sejenak memeriksanya, dan mengatakan bahwa kondisi Bob sudah parah, bukan karena luka di tangannya saja, namun lebih ke arah kondisi jantung dan pernafasannya. Sejenak Bob memejamkan mata. Dan di tengah-tengah gemuruh suara penonton yang mendukungnya, samar-samar Bob dapat mendengar suara ayahnya yang berteriak “Ayo Bob, bangkit ! Selesaikan apa yang telah kamu mulai. Buka matamu, dan tegakkan badanmu. Lihatlah ke depan, garis finish telah di depan mata. Cepat bangun ! Jangan menyerah! Cepat bangkit !!!” Perlahan Bob mulai membuka matanya kembali. Garis finish sudah dekat. Semangat membara lagi di dalam dirinya, dan tanpa sarung tangan, Bob melompat- lompat ke depan. Dan satu lompatan terakhir dari Bob membuat tubuhnya melampaui garis finish. Saat itu meledaklah gemuruh dari para penonton yang berada di tempat itu. Bob bukan saja telah menyelesaikan perlombaan itu, Bob bahkan tercatat di Guiness Book of Record sebagai satu-satunya orang cacat yang berhasil menyelesaikan lari marathon. Di hadapan puluhan wartawan yang menemuinya, Bob berkata “Saya bukan orang hebat. Anda tahu, saya tidak punya kaki lagi. Saya hanya menyelesaikan apa yang telah saya mulai. Saya hanya mencapai apa yang telah saya inginkan. Kebahagiaan yang saya dapatkan adalah dari proses untuk mendapatkannya. Selama lomba, fisik saya menurun drastis. Tangan saya sudah hancur berdarah-darah, tapi rasa sakit di batin saya terjadi bukan karena luka itu melainkan ketika saya memalingkan wajah saya ke garis finish. Jadi, saya kembali fokus menatap goal saya. Saya rasa, tidak ada orang yang gagal dalam berlari marathon ini. Tidak masalah Anda mencapainya berapa lama, asal Anda terus berlari. Anda disebut gagal bila Anda berhenti. Jadi, janganlah berhenti sebelum mencapai tujuan Anda.” "Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh Dalam beribu kali pertempuran, Namun, sesungguhnya penakluk terbesar adalah Orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri. Menaklukkan diri sendiri sesungguhnya lebih baik Daripada menaklukkan makhluk lain; Orang yang telah menaklukkan dirinya sendiri Selalu dapat mengendalikan diri" (Dhammapada VIII, 4 dan 5) Semoga Tulisan Sederhana Ini Bermanfaat Untuk Kita Semua Dan Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia Dalai Lama diwawancara, Leonardo Boff, tokoh Teologi Pembebasan Amerika Latin.
Pertanyaan (Oleh Leonardo Boff): agama apa yang terbaik ? Saya (Leonardo Boff) kira Dalai Lama akan menjawab: "Buddhisme Tibetan" Dalai Lama menjawab sambil tersenyum, menatapku (Leonardo Boff) secara langsung, yang mengejutkanku, karena menyadari maksud jahat di balik pertanyaanku. Beliau jawab : ”Agama yang paling baik adalah agama yang membawamu terdekat dengan Tuhan. Agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik” Untuk menutupi perasaan malu, karena jawaban yang sangat bijaksana, saya (Leonardo Boff) bertanya: “Apa yang membuat saya menjadi lebih baik?” Beliau jawab: “Apapun yang membuatmu lebih berwelas asih, lebih masuk akal, lebih terlepas, lebih mencintai, lebih memiliki rasa kemanusiaan, lebih bertanggung jawab, lebih etis. Agama yang melakukan semua itu terhadapmu adalah agama terbaik”. Saya (Leonardo Boff) terdiam sejenak, mengagumi dan bahkan sekarang memikirkan jawabannya yang bijaksana dan tak terbantahkan, kemudian Dalai Lama berkata: ”Saya tidak tertarik temanku, tentang agamamu atau apakah kamu beragama ataupun tidak. Apa yang penting untukku adalah tingkah lakumu di hadapan rekan, keluarga, pekerjaan, komunitas anda dan di hadapan dunia. Ingatlah, bahwa semesta adalah gema dari tindakan dan pikiran kita." "Hukum aksi & reaksi tidaklah semata mata untuk ilmu alam. Akan tetapi juga hubungan antar manusia. Jika saya bertindak dengan kebaikan, saya akan menerima kebaikan. Jika saya bertindak dengan kejahatan maka saya akan mendapatkan kejahatan. "Apa yang kakek nenek ajarkan pada kita adalah murni kebenaran. Kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan untuk orang lain. Menjadi bahagia bukanlah takdir. Akan tetapi adalah masalah pilihan.” Akhirnya dia berkata : "Berhati hatilah akan pikiranmu karena mereka akan menjadi perkataan. Berhati hatilah pada kata katamu karena mereka akan menjadi tindakan. Berhati hatilah pada tindakanmu karena mereka akan menjadi kebiasaan. Jagalah Kebiasaanmu karena mereka akan membentuk karakter mu. Jaga Karaktermu, karena akan membentuk nasibmu dan nasibmu adalah hidupmu." Sumber : SLBook BONG CHANDRA Developer-Author-Entrepreneur-Motivator Seorang Entrepreneur Muda yang Sukses dibidang Properti sebagai Developer. Pada usianya yang ke 22 tahun, Bong Chandra telah berhasil membangun Proyek Perumahan pertamanya seluas 5 hektar dengan nilai investasi Rp 180 Milyar. Beliau juga merupakan seorang penulis Bestseller dan seorang Motivator yang telah diundang untuk memberikan motivasi di Perusahaan Terbesar di Dunia tahun 2009 (versi Frotune 500). Sampai buku ini ditulis, Bong Chandra telah memberikan motivasi kepada lebih dari 2 juta orang di seluruh Indonesia. Bong Chandra adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, dilahirkan di Jakarta 25 Oktober 1987. Bong Chandra dilahirkan di keluarga yang sederhana dan segala sesuatunya selalu tercukupi. Dari kecil sampai SMA tidak ada yang prestasi yang menonjol yang telah dicapai Bong chandra. Beliau dulunya adalah seorang yang minder dan tidak mempunyai banyak teman, tubuhnya yang kecil, dan penyakit Asma yang dideritanya semakin membuatnya merasa kecil. Beliau juga tidak pernah mendapatkan 1 piala sekalipun, dan tidak pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun. Hal ini makin diperparah ketika krisis ekonomi menerjang Indonesia tahun 1998. Saat itu keluarga dari Bong Chandra mengalami kebangkrutan. Awalnya Bong Chandra tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, namun Beliau mulai sadar ketika melihat rumahnya sendiri dipasang sebuah pengumuman bahwa rumah ini "DIJUAL". Keadaan semakin parah ketika keluarga harus berhutang puluhan juta rupiah untuk membiayai kuliah Bong Chandra. Keadaan yang begitu sulit justru membentuk Bong Chandra menjadi seorang anak muda yang lebih tangguh dibandingkan dengan anak seusianya. Di usia 18 tahun, Bong Chandra mulai merintis bisnis bersama teman - temannya. Dalam merintis bisnisnya saat itu, Bong Chandra banyak mendapatkan hinaan dan comooh dari orang disekitarnya. Dengan sebuah motor butut, Beliau terus merintis bisnisnya siang dan malam. Pergi keluar kota sendirian, kos di tempat yang sangat sederhana dengan jatah makan siang hanya Rp 1.200. Kehujanan dan kepanasan adalah hal yang biasa dialami oleh Bong Chandra. Penolakan - penolakan yang dihadapi oleh Bong Chandra membuatnya bertumbuh menjadi seorang yang lebih kuat. Orang yang meremehkan dan menolaknya dulu sebenarnya telah melemparkan kayu ke dalam bara api yang menyala. Alih - alih down, Bong Chandra justru merasa tertantang untuk membuktikan kepada mereka yang meragukannya. Kini Bong Chandra telah berhasil membuktikan prestasi yang luar biasa kepada orang - orang yang dulu telah meragukannya. Saat ini Bong Chandra telah memimpin 6 perusahaan dan membawahi 250 staff karyawan, antara lain; PT. Perintis Triniti Property, PT. Bong Chandra Success System, PT. Free Car Wash Indonesia, dan PT BC Kuliner Indonesia. Bong Chandra juga merupakan seorang Developer yang saat ini juga telah selesai membangun Perumahan bernama Ubud Village di Selatan Jakarta seluas 5,1 hektar dengan nilai investasi Rp 180 Milyar. Bong Chandra juga merupakan pengarang buku Best Seller Unlimited Wealth yang saat ini hampir terjual 100.000 copy. 100% royati dari penjualan buku akan dsumbangkan ke Yayasan Vincentius Jakarta Pusat, selain itu Bong Chandra juga mengarang buku lainnya yang berjudul The Science of Luck yang juga menjadi Best Seller. Beliau juga memberikan motivasi ke lebih dari 2 juta orang di TV ONE. Seminarnya selalu dihadiri ribuan orang, terhitung sejak awal 2010, Bong Chandra telah mengadakan 10x Seminar yang masing2 dihadiri 3000 orang. Tahun 2009 Bong Chandra diundang untuk memberikan motivasi di Perusahaan Terbesar Dunia (versi Fortune 500). Bong Chandra juga telah diundang oleh beberapa perusahaan seperti, Shell, Bank BRI, Bank Mandiri, Panin, Commonwealth, Yamaha, Ciputra Group, PLN, Gramedia, Prudential, Sunlife, CNI, TVS Motor, TVI, Real Estate Indonesia, dan masih banyak lagi. Semua pencapaian di atas dimulai dari NOL bahkan hutang. ini membuktikan bahwa yang terpenting bukan siapa Anda sekarang, tetapi ingin seperti apa Anda besok. Sebagai seorang Motivator, Bong Chandra telah memberikan motivasi kepada lebih dari 2 juta orang di seluruh Indonesia. Ribuan orang telah mengalami perubahan hidup yang signifikan setelah menghadiri Seminar dan Trainingnya. 98% peserta mengaku puas dengan metode F.R.E.S.H yang diberikan oleh Bong Chandra. Antara lain; Flexible, Relevant, Empowering, S, H
Bong Chandra juga menyediakan jasa training bagi perusahaan Anda. Metode yang diberikan adalah metode PRAKTIS dan tidak berbelit-belit sehingga sangat mudah dimengerti dan diaplikasikan oleh seluruh karyawan di perusahaan Anda. Berikut ini adalah beberapa tema pilihan yang dapat Anda pilih : 1. Break Your Personal Limit
Untuk mengundang Bong Chandra di acara perusahaan Anda, silahkan hubungi Sumin Liu 081283868999 Pernah mengunjungi perajin pedang? Mungkin jaman sekarang perajin pedang sulit dicari. Bila Anda mengunjungi perajin pedang dan melihat cara mereka membuat pedang. Anda akan melihat proses yang berulang-ulang, dari membakar besi, kemudian menempanya, kemudian dicelupkan ke air dingin, kemudian di panaskan kembali, lalu ditempa lagi. Terus berulang-ulang hingga terbentuk sebuah pedang yang bagus dan tajam. Apakah Anda merasakan hidup Anda begitu keras? Begitu banyak terpaan pencobaan kehidupan menerpa? Anak sakit? Biaya hidup meningkat? BBM Naik? Dipecat dari pekerjaan? Apakah merasa hidup ini begitu tidak adil? Kesulitan selalu menerpa berulang-ulang? Kadang panas, kadang dipukul kadang dicelupkan dalam air dingin seperti pedang yang ditempa? Bersabarlah, karena Anda sedang ditempa, ditempa untuk menjadi pedang yang bagus dan tajam yang akan digunakan oleh panglima-panglima perang. Proses pembelajaran hidup yang membuat Anda semakin dewasa, kuat, berpikir matang. Nantikan kesuksesan Anda....!!! Sukses selalu, Sumin Liu Lena Maria lahir di Jönköping, Swedia tahun 1968. Lena terlahir dalam keadaan cacat berat tanpa kedua lengan. Kaki kiri nya hanya berukuran setengah dari kaki kanannya. Lena mulai belajar berenang sejak berumur 3 tahun. Pada usia 18 tahun, Lena berhasil bergabung ke dalam tim nasional untuk mengikuti National Swedish Games. Pada Kejuaraan Dunia di tahun yang sama, Lena memenangkan dua medali emas dan mencetak dua rekor dunia dengan gaya renang kupu-kupu nya. Puncak karir berenang nya adalah Paralimpiade Games 1988 di Seoul, Korea Selatan. Dia mencintai musik sejak usia kecil, bakat bernyanyi nya sangat nyata meskipun tidak mempunyai kedua tangan. Lena memainkan piano dengan kaki nya dan bernyanyi dengan suara merdunya. Tahun 1987-1991 Lena Maria belajar di The Royal College of Music. Dari karirnya bernyanyi, Lena sudah melakukan tour ke seluruh dunia. Di Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan Thailand dia menjadi yang paling populer. Melalui sekitar 60 tur-nya di Asia dengan konser, radio TV, dan media dan sekitar 50 CD dan filmnya, Lena telah menarik perhatian seluruh dunia. Lagunya di Opening Ceremony at the Paralympic Games di Nagano juga benar-benar sangat dihargai. Lena telah menjadi penyanyi profesional dunia yang luar biasa. Sampai detik ini ( Maret 2012) Lena masih melakukan konser ke seluruh dunia. Lena juga sangat mahir dalam mengemudi. Lena belajar mengemudi di usia 18 tahun. Dulu Lena mengemudi dengan kakinya. Tapi skarang dia memasang pengontrol khusus untuk mengemudi dengan fungsi rem dan gas mobil yang dirancang sesuai dengan kondisi fisiknya. Lena Maria juga telah menjadi seniman dan pembicara di Mouth and Foot Painting Artist Association sejak tahun 1990. Dia juga terlibat dalam berbagai kesempatan untuk berbicara tentang kualitas martabat, identitas dan kehidupan manusia. Pada tahun 1996 Lena Maria menulis sebuah buku tentang hidupnya berjudul 'Foot Notes'. Buku ini diterjemahkan dan diterbitkan dalam 14 bahasa dunia berbeda. Lena Maria juga telah menulis buku kedua yang berjudul 'Happy Days'. Selama musim semi 1997 dan 1998, Lena menjadi host untuk sebuah acara musik di televisi Swedia. 1998 ia terpilih sebagai 'Smalanning' of the year. Selama musim semi tahun 2005 dia menerima Honorary Citizenship of Taipei dan pada bulan Agustus tahun yang sama ia menerima ‘Artur Erikson’ schoolarship. Pada bulan Januari 2008 Lena Maria menerima H.M. The King's Medal dari Raja H.M. Carl XVI Gustaf dengan kata-kata, "For prominent accomplishment as an artist and athlete and as a model for people with disabilities in Sweden and abroad." Tahun 2009 Lena Maria mengadakan pidato di TED.com di mana tokoh dunia lainnya seperti Bill Gates dan Al Gore juga ikut mengambil bagian dalam acara tersebut. Lena berkata dia tidak pernah merasa sedih atas keadaan nya yang cacat ini karena ada begitu banyak hal yang dapat diatasi dalam kehidupan ini berkenaan dengan keadaan yang cacat. Beranikah kita mengatakan "SAYA TIDAK BISA" dalam segala hal??? Selagi kita memiliki pikiran dan keberanian bertindak, tidak αϑα kata TIDAK BISA dalam diri kita. Jika Lena Maria bisa, ANDA PASTI LEBIH BISA..!!! Untuk pengguna HP, download videonya di sini : http://s670.vuclip.com/83/67/8367531690fe98f6588fae0170b5c755/ba123207/bestmotivation_8367_w_2.3gp?c Yang ingin menonton videonya melalui layar komputer Anda : http://www.youtube.com/watch?v=lQtuyeYfPGo&feature=related |