PENGERTIAN ASURANSI JIWA
Asuransi jiwa adalah sebuah produk asuransi yang memberikan sejumlah uang pertanggungan kepada ahli waris jika Nasabah Asuransi / Tertanggung meninggal dunia. 

Sederhananya, saya akan memberikan sebuah ilustrasi simpel. berikut ini :

Pak Budi seorang kepala keluarga berusia 32 tahun, memiliki seorang istri dan seorang anak. Pak Budi membeli asuransi jiwa dengan Uang Pertanggungan senilai Rp 1 miliar dengan kewajiban membayar premi Rp 1 juta per bulan kepada perusahaan asuransi (bukan kepada agen asuransi). 

Setelah itu, ketika Pak Budi meninggal dunia, maka kewajiban membayar premi asuransi senilai Rp 1 juta tersebut akan terhenti. Dan di saat itulah Nasabah akan mendapatkan hak nya berupa uang pertanggungan senilai Rp 1 miliar yang akan dibayarkan kepada Ahli Waris yang sudah ditunjuk di awal oleh Nasabah saat pembelian polis asuransi jiwa. 

MEMBELI ASURANSI JIWA
Sebelum membeli asuransi jiwa, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal dan saya menyarankan Anda untuk konsultasikan beberapa hal ini kepada pasangan Anda dan agen asuransi pilihan Anda :

1. Anda akan membeli asuransi jiwa dari perusahaan mana dan apa alasannya?
   Di Indonesia, ada kurang lebih 60 perusahaan asuransi jiwa yang resmi terdaftar di Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan sangat disarankan Anda membeli dari perusahaan asuransi yang sudah mempunyai aset keuangan sehat dan kredibilitas terbaik, semua itu bisa dibaca dari Laporan Keuangan Tahunan yang disajikan terbuka oleh setiap perusahaan asuransi jiwa di bulan Maret tahun berikutnya.
2. Anda akan membeli melalui siapa?
   Apakah melalui agen asuransi, atau perbankan atau telemarketing?
3. Jenis asuransi jiwa yang akan Anda beli?
   - Asuransi jiwa tradisional
   - Asuransi jiwa tradisional syariah
   - Asuransi jiwa unit link (yang ada nilai investasinya)
   - Asuransi jiwa unit link syariah
4. Tujuan dan manfaat membeli asuransi jiwa
   - Menutupi hutang saat meninggal dunia, agar tidak menjadi beban hutang kepada Ahli Waris.
   - Membayar cicilan kredit mobil, rumah atau aset lainnya agar tetap menjadi milik ahli waris dan tidak disita oleh pihak penjual. 
   - Memberikan warisan kepada Ahli Waris agar kebutuhan hidup mereka terjamin tanpa adanya Anda sebagai Pencari Nafkah Utama.
   ​- Sebagai kontrak Anda sebagai Pemilik Perusahaan dengan Modal Patungan bersama pemilik lainnya. 
5. Siapa Ahli Waris / Penerima Manfaat Anda? 
   Ketika Nasabah meninggal dunia, perusahaan asuransi jiwa akan membayarkan Uang Pertanggungan kepada nama-nama yang sudah ditunjuknya sebagai ahli waris. Nah, siapa ahli waris Anda? Apakah istri Anda atau anak Anda, bisa juga memakai nama saudara kandung dan orangtua. Atau memilih beberapa nama ahli waris yang Anda bagikan sesuai persentase. Misalnya istri 50%, anak pertama 20%, anak kedua 20% dan saudara kandung 10%.

PENGERTIAN ASURANSI KESEHATAN
Asuransi Kesehatan adalah sebuah produk asuransi yang memberikan penggantian biaya berobat rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit, baik karena penyakit ataupun karena kecelakaan. Penggantian biaya berobat tersebut bisa dengan cara reimburst ataupun cashless hanya dengan menunjukan Kartu Asuransi Kesehatan. Dengan adanya Asuransi Kesehatan, Nasabah / Tertanggung akan terhindar dari mahalnya biaya pengobatan di Rumah Sakit. 

Sederhananya, saya akan memberikan sebuah ilustrasi simpel. berikut ini :

Pak Budi mengajukan pembelian polis Asuransi Kesehatan di perusahaan Prudential Indonesia dengan premi Rp 1 juta per bulan. Setelah melewati tahap seleksi (underwriting), Pak Budi disetujui menjadi Nasabah Prudential dengan manfaat Kartu Asuransi Kesehatan PRU Prime Healthcare Plus. 

Berjalan 2 tahun, Pak Budi mengeluhkan sakit tak tertahankan di bagian perut kanan bawah. Setelah melewati beberapa tahapan medical checkup, ternyata Pak Budi divonis mengidap penyakit usus buntu dan dokter menyarankan untuk melakukan operasi pengangkatan dengan total biaya Rumah Sakit Rp 35 juta. 

Dengan adanya Kartu Asuransi Kesehatan PRUprime healthcare plus ini, Pak Budi tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya operasi sebesar Rp 35 juta tersebut karena biaya operasi tersebut akan dibayarkan oleh Prudential Indonesia kepada Rumah Sakit tempat Pak Budi melakukan operasi. Dengan begitu, Pak Budi bisa tenang pikiran (peace of mind) dan fokus untuk pemulihan kesehatan. 

Apa yang terjadi jika ternyata Pak Budi 2 tahun lalu tidak mengambil keputusan untuk membeli polis Asuransi Kesehatan? Anda bisa bayangkan sendiri, mungkin Pak Budi harus membayar biaya operasi Rp 35 juta tersebut dengan uang tabungannya sendiri, padahal seperti yang kita tahu bahwa uang tabungan di bank peruntukannya adalah untuk pembiayaan kebutuhan sehari-hari atau untuk tujuan masa depan yang lain, misalnya untuk Tabungan Biaya Pernikahan, membeli mobil, membeli rumah, Biaya Pendidikan Anak atau lainnya. 

Lantas bagaimana ternyata Pak Budi tidak mempunyai uang tabungan? Maka yang terjadi adalah Pak Budi harus meminjam ke mana-mana, atau menjual beberapa barang berharga untuk membayar biaya operasi Rp 35 juta tersebut. 

Poinnya adalah, jika seseorang tidak memiliki Asuransi Kesehatan, dan di saat yang bersamaan sebuah risiko penyakit / musibah kecelakaan datang, maka tujuan masa depan orang tersebut akan terganggu secara keuangan. Dan ini sering terjadi kepada orang-orang di sekitar kehidupan kita. 

Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi kepada Anda dan keluarga Anda kan? #MariBerasuransi untuk masa depan yang lebih baik. 

MEMBELI ASURANSI KESEHATAN
Sebelum