Bagi kamu yang baru resmi menjadi nasabah asuransi Prudential, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Salah satunya adalah mengetahui cara klaim asuransi Prudential.
Dengan demikian, kamu tidak terkendala untuk menerima manfaat yang sudah dijanjikan. Sebagai asuransi yang memiliki reputasi tinggi, Prudential Indonesia memiliki persyaratan yang cukup ketat dalam menangani pengajuan klaim asuransi. Oleh karena itu, pastikan kamu paham langkah-langkah yang tepat agar klaim diterima. Agar manfaat terasa maksimal dan kamu peroleh di waktu yang tepat, yuk, simak cara klaim asuransi Prudential berikut ini. Cara klaim asuransi Prudential kesehatan Cara mengajukan klaim asuransi kesehatan Prudential dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan metode pembayarannya, yaitu:
1. Cara klaim asuransi Prudential cashless payment di RS dalam negeri Dengan cashless payment, biasanya nasabah akan mendapatkan kartu yang nantinya bisa langsung dipakai di rumah sakit. Penggunaannya pun pada umumnya cukup digesek saja. Metode pembayaran seperti ini akan memudahkan nasabah untuk menikmati manfaat yang menjadi haknya. Bahkan, ada beberapa situasi yang tidak harus mengirimkan klaim tertulis lagi. Meski demikian, kamu perlu memperhatikan beberapa ketentuan di bawah ini.
Sementara bagi kamu yang ingin mengajukan klaim asuransi rawat jalan khususnya dalam situasi darurat kecelakaan, ini dia hal-hal yang harus diperhatikan.
2. Cashless Payment di rumah sakit luar negeri Bagi yang ingin menjalani perawatan inap di rumah sakit luar negeri, prosesnya jauh berbeda dengan sebelumnya. Klaim ini dikhususkan untuk nasabah PRUPrime Healthcare Plus (PPH+). Inilah cara klaim asuransi Prudential khusus luar negeri.
3. Cara klaim asuransi Prudential sistem reimbursement Pada istilah keuangan, sistem pembayaran reimbursement mengharuskan nasabah untuk membayar tagihan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah pengajuan klaim asuransi selesai, pihak Prudential akan mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan sesuai dengan tagihan rumah sakit yang diberikan. Untuk info lebih lanjut, berikut langkah-langkah yang tepat sebagai cara mengajukan klaim asuransi Prudential secara reimbursement. Dokumen Klaim Rawat Inap :
Dokumen Klaim Bukan Rawat Inap (santunan meninggal dunia)
Bagi yang mengajukan klaim reimbursement untuk kasus cacat total, penyakit kritis, dan kecelakaan, berikut langkah dan cara klaim asuransi Prudential:
Tips-tips klaim asuransi kesehatan Prudential supaya berhasil Masih bingung cara klaim asuransi kesehatan Prudential? Simak beberapa tips berikut agar klaim asuransi Prudential milik kamu cepat diproses. 1. Lengkapi identitas diri Walau kamu sudah memahami cara klaim asuransi prudential, tapi agar klaim dapat diproses secepatnya, pastikan kamu sudah melengkapi syarat identitas diri yang dibutuhkan. Umumnya, jenis identitas diri yang diminta adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kamu juga harus memastikan bahwa KTP yang diserahkan sesuai dengan identitas diri yang tercantum dalam polis. Identitas diri yang tidak sesuai dapat berujung pada penolakan klaim asuransi. 2. Pahami cakupan pertanggungan Sering kali, nasabah merasa bingung mengapa ia perlu membayar selisih biaya pengobatan yang menurutnya seharusnya ditanggung asuransi. Nah, agar tak perlu mengalami situasi seperti ini, pastikan kamu memahami cakupan pertanggungan, termasuk berapa besar nilai pertanggungannya, yang ditawarkan dalam asuransi yang kamu beli. 3. Pahami polis asuransi Polis asuransi ibarat RPUL karena berisi informasi lengkap tentang produk asuransi yang kamu miliki.
4. Pahami penyakit yang diderita Sebelum membeli asuransi, kamu perlu memahami jenis penyakit apa saja yang termasuk dalam perlindungan asuransi. Pasalnya, tidak semua jenis penyakit ditanggung oleh asuransi. Nah, ketika kamu jatuh sakit, periksalah apakah penyakit yang diderita masuk dalam daftar penyakit yang dilindungi asuransi atau tidak. Dengan demikian, kamu tidak akan sia-sia mengajukan klaim jika ternyata penyakit tidak dilindungi. 5. Pahami syarat rawat inap Jika kamu menjalani rawat inap, pastikan kamu memahami syarat-syarat yang berlaku. Sebagai contoh, pahami apakah rumah sakit tempat kamu menjalani rawat inap masuk dalam daftar rekanan asuransi Prudential atau tidak. Pahami juga ketentuan minimal berapa hari rawat inap agar bisa diajukan klaim. 6. Ajukan klaim sesuai masa tunggu Salah satu kesalahan yang sering dilakukan ketika melakukan klaim adalah tidak memahami masa tunggu (grace period). Salah satu cara agar klaim asuransi Prudential kamu bisa diproses dengan lancar, Umumnya, asuransi menetapkan masa tunggu antara 30 atau 60 hari. Sementara untuk penyakit kritis, lama masa tunggu adalah 12 bulan. Artinya, sebelum masa tunggu berakhir, klaim kamu tidak akan dapat diproses. Jadi, ketahui masa tunggu asuransi dan ajukan klaim sesuai masa tunggu ya. 7. Jangan menunda pengajuan klaim Jika kondisi kamu sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam polis, termasuk telah memenuhi masa tunggu, jangan menunda pengajuan klaim. Hal ini penting karena setiap asuransi menetapkan tanggal kedaluwarsa pengajuan klaim. Jadi, jangan sampai karena menunda-nunda, kamu kehilangan manfaat yang ditawarkan oleh asuransi. Nah yang paling penting, jangan lupa mengirimkan formulir klaim dan seluruh dokumen yang dibutuhkan untuk persyaratan klaim dengan lengkap, jelas, dan benar ya. Demikian informasi cara klaim asuransi Prudential yang bisa kamu ikuti. Ingat, pastikan lengkapi dokumen yang diminta oleh pihak Prudential agar klaim kamu berjalan lancar. Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, sebaiknya konsultasikan dengan agen asuransi yang sudah berlisensi resmi demi mendapatkan penjelasan yang tepat, bisa juga langsung hubungi saya di sini.
0 Comments
Prudential Indonesia Cairkan Klaim Rp 16,6 Triliun dan Kelola Total Aset Rp 72 Triliun di 202130/4/2022
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan total aset sebesar Rp72 triliun di 2021 dengan total dana kelolaan investasi nasabah (total aset investasi) sebesar Rp 66,6 triliun. Sementara itu total pendapatan premi sebesar Rp 23 triliun, yang sebagian besar berasal dari premi reguler dan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari produk dengan premi yang terjangkau. Total aset, total aset investasi, serta total pendapatan premi Prudential Indonesia pada 2021 ini merupakan yang terbesar di industri asuransi jiwa di Indonesia. Sementara, total pembayaran klaim ke nasabah penerima manfaat selama 2021 mencapai sebesar Rp16,6 triliun M. L. Triwardhany (Dhany), Presiden Direktur Prudential Indonesia dalam paparan tertulisnya mengatakan, kondisi keuangan perusahaan yang sehat juga tercermin dari tingkat solvabilitas atau risk based capital (RBC) sebesar 479 persen atau lebih besar dari ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh regulator. Sementara itu, kinerja Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia membukukan kinerja positif dengan total aset terbesar di industri senilai Rp7,7 triliun dan total pendapatan kontribusi yang stabil sebesar Rp3,6 triliun. Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia memiliki 49 produk dan menguasai pangsa pasar 29 persen. "Pandemi Covid-19 membawa dinamika ekonomi baru serta mengubah perilaku konsumsi dan prioritas pengeluaran masyarakat. Pandemi juga telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi jiwa, namun keterbatasan dana masih menjadi kendala. Meski ada tantangan tersebut, Prudential Indonesia terus memenuhi kebutuhan perlindungan masyarakat dengan solusi yang terjangkau, inklusif dan mudah diakses," ujar M. L. Triwardhany. "Kami sangat bersyukur strategi tersebut membuat kinerja bisnis perusahaan tetap solid untuk dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan lebih sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (27/4/2022). Komitmen berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian beragam ditunjukkan dengan meluncurkan sejumlah produk unit link dan tradisional tahun lalu, mulai dari produk asuransi jiwa untuk memenuhi kebutuhan perencanaan harta warisan, solusi meningkatkan ketahanan finansial di masa pensiun, serta solusi manfaat dana pendidikan bulanan. Prudential Indonesia juga menghadirkan berbagai pilihan dana investasi baru untuk memenuhi profil risiko serta tujuan keuangan nasabah yang lebih beragam, seperti investasi ke sektor teknologi yang menawarkan hasil investasi lebih optimal untuk jangka panjang, hingga potensi tambahan nilai investasi bulanan. Dhany menjelaskan, Prudential Indonesia juga terus mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan jangkauan dan akses terhadap produk perlindungan, Prudential Indonesia menawarkan produk bite sized dengan kontribusi yang terjangkau dan dapat diakses melalui kanal digital, baik itu melalui aplikasi Pulse by Prudential yang telah diakses oleh lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia Sepanjang 2021 lalu, Prudential Indonesia menghadirkan beragam fitur baru di Pulse yang fokus pada kesehatan pengguna dan beragam kemampuan baru bagi nasabah untuk berinteraksi dengan layanan perusahaan. Untuk pertama kalinya, Pulse juga dilengkapi fitur yang fokus pada kesejahteraan dengan memberikan edukasi mengenai asuransi yang dapat membantu pengguna mengelola finansial. Untuk dukungan dalam menanggulangi pandemi di 2021, perusahaan menyediakan Program Santunan Rawat Inap Pascavaksinasi yang memberikan manfaat kepada peserta program yang harus dirawat di rumah sakit akibat komplikasi kesehatan pasca vaksinasi Covid-19. Laporan: Tendi Mahadi | Sumber: Kontan Editor: Choirul Arifin PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengumumkan hasil kinerja keuangan yang solid hingga Kuartal IV/2021. Total aset tercatat Rp72 triliun dan dana investasi yang dikelola sebesar Rp66,6 triliun. Sementara total pendapatan premi Rp23 triliun, yang mayoritas berasal dari premi reguler dan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari produk dengan premi yang terjangkau.
Pencapaian total aset, total aset investasi, serta total pendapatan premi Prudential Indonesia pada 2021 merupakan yang terbesar di industri asuransi jiwa di Indonesia,” ujar M. L. Triwardhany (Dhany), Presiden Direktur Prudential Indonesia mengklaim. Sepanjang 2021, Prudential Indonesia membayar total klaim dan manfaat sebesar Rp16,6 triliun. Kondisi keuangan perusahaan yang sehat juga tercermin dari tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) sebesar 479%, atau lebih besar dari ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh regulator. Kinerja Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia tercatat kuat, tercermin dari total aset terbesar di industri senilai Rp7,7 triliun dan total pendapatan kontribusi yang stabil sebesar Rp3,6 triliun. Didukung pilihan solusi perlindungan yang komprehensif dan inklusif dengan 49 pilihan produk, Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia juga berhasil mempertahankan kepemimpinan di industri dengan pangsa pasar mencapai 29%. Dhany menuturkan, di tengah kondisi pandemi yang menantang, Prudential Indonesia justru menghadirkan ragam inisiatif dan inovasi guna memenuhi kebutuhan akan perlindungan jiwa, kesehatan, dan finansial yang kian beragam demi mendukung ketahanan ekonomi negara dan keluarga di Indonesia. “Strategi kami membuat kinerja bisnis perusahaan tetap solid untuk dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan lebih sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan,” paparnya. Komitmen Prudential berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian beragam ditunjukkan dengan meluncurkan sejumlah produk unit link dan tradisional tahun lalu, mulai dari produk asuransi jiwa untuk memenuhi kebutuhan perencanaan harta warisan, solusi meningkatkan ketahanan finansial di masa pensiun, serta solusi manfaat dana pendidikan bulanan. Juga, berbagai pilihan dana investasi baru untuk memenuhi profil risiko serta tujuan keuangan nasabah yang lebih beragam, seperti investasi ke sektor teknologi yang menawarkan hasil investasi lebih optimal untuk jangka panjang, hingga potensi tambahan nilai investasi bulanan. Perusahaan asuransi jiwa multinasional ini juga mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan jangkauan dan akses terhadap produk perlindungan, ditawarkan produk bite sized dengan kontribusi yang terjangkau dan dapat diakses melalui kanal digital, baik itu melalui aplikasi Pulse by Prudential yang telah diakses oleh lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia maupun melalui aplikasi dari mitra digital perusahaan demi melindungi lebih banyak masyarakat. Selama tahun 2021, Prudential Indonesia menghadirkan beragam fitur baru di Pulse yang fokus pada kesehatan pengguna dan beragam kemampuan baru bagi nasabah untuk berinteraksi dengan layanan perusahaan. Untuk pertama kalinya, Pulse dilengkapi fitur yang fokus pada kesejahteraan dengan memberikan edukasi mengenai asuransi yang dapat membantu pengguna mengelola finansial mereka. Sebagai upaya Prudential Indonesia dalam menanggulangi pandemi di 2021, perusahaan menyediakan Program Santunan Rawat Inap Pascavaksinasi yang memberikan manfaat kepada peserta program yang harus dirawat di rumah sakit akibat komplikasi kesehatan pasca vaksinasi COVID-19. Selain itu, memberikan pertanggungan Isolasi Mandiri bagi nasabah yang terdiagnosis COVID-19 dan harus melakukan isolasi mandiri di rumah. “Prudential Indonesia juga menjadi perusahaan asuransi jiwa pertama di Indonesia yang menghadirkan sentra-sentra vaksinasi di PRUUniversity di Kota Kasablanka, Jakarta, dan di kecamatan Soreang dan Kutawaringin di Jawa Barat. Secara total, perusahaan telah membantu memberikan lebih dari 51.000 dosis vaksin COVID-19 di 2021,” ungkap Dhany. Sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan pada 2022, Prudential Indonesia baru saja meluncurkan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), entitas asuransi jiwa syariah yang berdiri sendiri. Berpegang pada prinsip ‘Syariah untuk Semua’, Prudential Syariah didedikasikan untuk melayani permintaan terhadap solusi perlindungan kesehatan dan keuangan berbasis syariah yang terus bertumbuh, serta untuk mendukung agenda pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. “Komitmen jangka panjang perusahaan untuk mewujudkan perlindungan kepada masyarakat, ditopang oleh fundamental yang kuat dan sehat, serta penerapan praktik bisnis yang etis didukung dengan tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini diterapkan guna menjaga kepercayaan yang diberikan oleh nasabah, para pemegang saham, tenaga pemasar dan mitra bisnis, sehingga kami dapat melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia,” kata Dhany. Sumber : https://swa.co.id/swa/capital-market/financial-report/prudential-indonesia-bayar-klaim-asuransi-rp166-triliun-sepanjang-2021 TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Baru pertama kali digelar di Tanah Air, ajang balap sepeda PRURide Indonesia menargetkan seribu peserta.
Ajang yang awalnya hanya diperlombakan di London ini juga telah tiga tahun digelar di Filipina. "Targetnya 1.000 peserta itu nasional. Yang udah daftar lumayan banyak, tapi saya belum megang datanya," tutur Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Luskito Hambali dalam acara Road to PRURide di Bintaro Loops, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (26/10/2019). Kota Yogyakarta menjadi pilihan untuk menyelenggarakan ajang balap sepeda dengan jarak tempuh terjauh 120 km. Ajang ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti oleh peserta dengan umur minimum 17 tahun. Bagi Warga Negara Asing (WNA) yang ingin ikut dipersilahkan, akan tetapi jikalau menang akan diprioritaskan bagi warga Indonesia. "Sebenernya ini terbuka untuk umum, termasuk orang asing, silahkan daftar. Ini khusus di luar atlet dan mantan atlet," tambah Luskito. PRURide Indonesia 2019 menyediakan dua kategori utama, yaitu kelas profesional Gran Fondo 120 km dan Medio Fondo 60 km. Bagi para pegiat sepeda amatir dan keluarga, tersedia kategori Fun Ride 10 km yang akan melintasi pusat Kota Yogya yang sarat sejarah dan kekayaan budaya. "Khusus untuk pemenang tercepat, satu peserta pria dan satu peserta wanita nanti juga akan mendapatkan kesempatan mengikuti PRURide Philippines 2020. Semuanya akan kita tanggung biayanya," terangnya. HONG KONG – Media OutReach – Prudence Foundation, Yayasan investasi masyarakat dari Prudential di Asia dan Afrika resmi menjalin kerja sama dengan pemain sepak bola internasional asal afrika Didier Drogba, untuk meluncurkan program keselamatan lalu lintas di Afrika atau disebut SAFE STEPS Road Safety. Selain Didier Drogba, Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), Yayasan Didier Drogba dan Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) juga terlibat dalam program ini.
Pantai Gading adalah negara pertama di Afrika yang meluncurkan SAFE STEPS Road Safety Africa. Dengan dukungan dari Pemerintah Pantai Gading, program ini secara resmi diluncurkan di Abidjan pada tanggal 25 Oktober lalu oleh H.E. Amadou Koné, Menteri Transportasi, dan dihadiri lansung oleh Didier Drogba, Marc Fancy, Direktur Eksekutif Yayasan Prudence, dan Jean Todt, Presiden FIA dan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Keamanan Jalan. "Kecelakaan lalu lintas jalan adalah penyebab utama kematian di Pantai Gading. Anak-anak dan pejalan kaki adalah yang paling rentan. Kami memiliki kewajiban untuk lebih melindungi Masyarakat kami dengan mendidik mereka dan mengajari mereka praktik-praktik terbaik untuk menyelamatkan jiwa. Statistik mengkhawatirkan! Tampak jelas bagi saya untuk terlibat untuk mendukung tujuan seperti itu, sehingga kami dapat mengubah hal-hal sesegera mungkin," tutur Didier Drogba saat peluncurannya itu. Sedangkan Marc Fancy, Direktur Eksekutif Yayasan Prudence, mengatakan, Prudence Foundation, cabang investasi masyarakat Prudential di Asia dan Afrika, berkomitmen untuk melindungi masa depan masyarakat dengan meningkatkan pendidikan, kesehatan dan keselamatan mereka. "Menyusul keberhasilan SAFE STEPS Keselamatan Jalan di Asia, kami sangat antusias untuk meluncurkan kampanye SAFE STEPS Road Safety Africa baru di Pantai Gading. Kami optimis bahwa dengan Didier memimpin kampanye pan-Afrika ini, pesan-pesan tentang keselamatan jalan akan dapat menjangkau jutaan orang Afrika dan berkontribusi untuk membuat jalan-jalan Afrika lebih aman dan membantu selamatkan nyawa," bebernya. Menurut Laporan Status Global tentang Keselamatan Jalan 2015 oleh WHO, 1,35 juta orang terbunuh di jalan setiap tahun, termasuk 500 anak setiap hari. Kecelakaan Lalu lintas adalah penyebab kematian nomor 5 hingga 29 tahun dan terus menjadi masalah serius di negara berkembang dan maju. Afrika memiliki tingkat fatalitas jalan tertinggi di dunia dan 44 persen dari kematian lalu lintas adalah pejalan kaki dan pengendara sepeda. Selain itu, meskipun Afrika hanya memiliki 2 persen mobil di dunia, benua ini menyumbang 20 persen dari kematian di seluruh dunia. SAFE STEPS Road Safety Africa, perpanjangan dari program Keselamatan Jalan SAFE STEPS pan-Asia yang inovatif, menggunakan berbagai platform termasuk video on-air, situs web yang informatif, dan materi cetak yang dapat dibagikan melalui kegiatan berbasis masyarakat dan kemitraan untuk meningkatkan kesadaran akan penyebab utama kematian di dunia dengan memberikan informasi yang menyelamatkan jiwa yang jelas dan sederhana. Inti dari program ini adalah serangkaian video pengumuman layanan masyarakat selama 60 detik yang menampilkan Duta SAFE Keselamatan Jalan Afrika SAFE Didier Drogba yang memberikan nasihat tentang topik-topik utama tentang keselamatan jalan, yaitu mengemudi dengan minuman, mengemudi yang terganggu, sabuk pengaman, batas kecepatan, sepeda motor dan pejalan kaki. Semua pesan disetujui oleh IFRC yang juga akan memanfaatkan program di jaringan Afrika-nya. Informasi lebih lanjut kunjungi : www.prudencefoundation.com PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan mencatatkan pendapatan total premi tertinggi di industri sebesar Rp26,8 triliun dan juga dana kelolaan sebesar Rp73,4 triliun di 2017.Selain itu, pembayaran total klaim asuransi perseroan mencapai Rp12,3 triliun, atau tumbuh sebesar 24% ketimbang pada tahun sebelumnya.
Fundamental perusahaan tetap berada di posisi yang kuat, terlihat pada pencatatan total aset yang sebesar Rp81,7 triliun di 2017. Sejalan dengan pertumbuhan total bisnisnya, Prudential Indonesia juga masih memegang posisi terdepan melalui bisnis asuransi syariahnya dengan membukukan pendapatan kontribusi bruto sebesar Rp3,4 triliun dan juga aset sebesar Rp9,9 triliun di tahun 2017. Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch menjelaskan kinerja keuangan mereka di 2017 mencerminkan besarnya kepercayaan yang diberikan oleh nasabah serta pemangku kepentingan lainnya. “Kami melihat kuatnya permintaan nasabah akan produk perlindungan jiwa, dan khususnya perlindungan kesehatan dan penyakit kritis. Kami juga dengan bangga menyampaikan bahwa seluruh dana PRUlink menunjukan hasil yang positif tahun lalu dan merupakan salah satu top performer apabila dibandingkan dengan dana-dana saingan di kategorinya masing-masing,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis (5/4). Hasil itu juga menunjukkan masih besarnya potensi pertumbuhan pasar asuransi jiwa di Indonesia dengan segmen kelas menengah diprediksi tumbuh menjadi 140 juta jiwa di 2020. “Dengan menempatkan nasabah kami sebagai fokus utama dalam menyusun strategi, Prudential Indonesia akan terus memperkuat kemampuan dalam memenuhi kebutuhan perlindungan keuangan jangka panjang masyarakat dan juga dalam memperkecil kesenjangan perlindungan di Indonesia,” tambah Jens. Prudential Indonesia saat ini tercatat memiliki jaringan tenaga pemasar terbesar di industri dengan total tenaga pemasar lebih dari 277 ribu orang per akhir 2017. Perusahaan optimis terhadap potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia yang penetrasi asuransinya masih berada di posisi yang sangat rendah di bawah 2% produk domestik bruto (PDB). Seiring dengan perkembangan digital di Indonesia, Prudential juga terus memperkuat layanan digitalnya dalam melayani nasabah dan para tenaga pemasarnya. Tahun lalu, menurut Jens, pengajuan asuransi jiwa oleh calon nasabah secara daring melalui aplikasi sudah mencapai 40% dari total pengajuan. Perusahaan juga melengkapi jaringan tenaga pemasarnya yang terbesar di Indonesia dengan PRUforce, sebuah aplikasi digital yang dapat diakses oleh tenaga pemasar Prudential kapan pun dan di mana pun saja. (A-2) Sumber : http://m.mediaindonesia.com/read/detail/153392-prudential-indonesia-raih-pendapatan-premi-terbesar KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produk unit link milik PT Prudential Life Assurance catatkan kinerja kinclong di tahun lalu. Hal ini terdorong oleh sejumlah faktor.
Chief Investment Officer Prudential Novi Imelda menyebut tahun lalu merupakan periode yang cukup menarik untuk berinvestasi. Dimana rata-rata unit link yang dikelola pihaknya mencatatkan kenaikan nilai sebesar dua digit di tahun lalu. Fund Prudential yang mencatatkan return tertinggi di tahun lalu adalah Syariah Rupiah Asia Pasific Equtity Fund yakni sebesar 26,56%. Diikuti Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund sebesar 25,05%. Berikutnya ada US Dollar Indonesia Greater China Equity Fund yang punya return sebesar 24,01%. Lalu Rupiah Value Discovery Equity Fund dan Rupiah Infrastructure & Consumer Equity Fund masing-masing sebesar 21,75% dan 21,2%. Moncernya dana yang dikelola, menurut Novi terjadi baik di segmen pasar saham maupun pendapatan tetap. "Faktor positif di pasar saham tahun lalu diantaranya adalah kinerja emiten yang mencatatkan pertumbuhan laba di tiap kuartal," kata dia, Kamis (5/4). Sementara untuk obligasi, ia menilai banyak hal yang didapat dari kenaikan peringkat investasi Indonesia oleh S&P di tahun lalu. Dus, kepercayaan investor terhadap surat utang dari dalam negeri turut meningkat. Di sisi lain, turunnya tingkat suku bunga perbankan di tahun 2017 pun punya andil dalam meningkatnya pamor surat utang. Sumber : http://keuangan.kontan.co.id/news/kinerja-unit-link-prudential-tumbuh-dobel-digit PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) membukukan kinerja cemerlang di 2017. Total aset sebesar Rp 81,7 triliun, pendapatan premi Rp 26,8 triliun, serta dana kelolaan Rp 73,4 triliun.
Dengan kekuatan fundamental keuangan, Prudential Indonesia mampu membayar total klaim asuransi Rp 12,3 triliun di tahun 2017 atau naik 24% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan total bisnisnya, perusahaan asuransi asal Inggris ini mengklaim, tetap memimpin bisnis asuransi syariah dengan kontribusi pendapatan kotor Rp 3,4 triliun dan aset sebesar Rp 9,9 triliun di tahun 2017. “Kinerja keuangan kami yang kuat di tahun 2017 mencerminkan besarnya dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh nasabah serta pemangku kepentingan lainnya. Hal inilah yang memperkokoh posisi kami. Di Indonesia, permintaan nasabah akan produk perlindungan jiwa, khususnya perlindungan kesehatan dan penyakit kritis masih kuat," jelas Jens Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia di Prudential Center Lantai 15 (05/04/2018). Jens mengaku,seluruh dana PRUlink menunjukan hasil yang positif tahun lalu dan merupakan salah satu top performer apabila dibandingkan dengan dana-dana saingan di kategorinya masing-masing. Menurutnya, potensi pasar asuransi di Indonesia masih besar. Indikasinya, kelas menengah diprediksi tumbuh menjadi 140 juta jiwa di tahun 2020. Apalagi, penetrasi asuransi masih di bawah 2% dari Produk Domestik Bruto. “Dengan menempatkan nasabah kami sebagai fokus utama dalam menyusun strategi, Prudential Indonesia akan terus memperkuat kemampuan dalam memenuhi kebutuhan perlindungan keuangan jangka panjang masyarakat dan juga dalam memperkecil kesenjangan perlindungan di Indonesia,” ujarnya. Prudential Indonesia terus mengembangkan jalur-jalur distribusinya lewat jaringan tenaga pemasar dan bank-bank rekanan untuk menjangkau nasabahnya. Hingga akhir 2017, perusahaan itu sudah memiliki total tenaga pemasar lebih dari 277 ribu orang. Sejumlah inovasi telah dihadirkan tahun lalu, di antaranya PRUmedical network, sebuah jaringan rumah sakit rekanan perusahaan yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah Prudential Indonesia dalam mendapatkan perlindungan rawat inap. Beberapa kemudahan dan kenyamanan yang dihadirkan oleh PRUmedical network antara lain lewat jaminan ketersediaan kamar rawat inap tanpa biaya tambahan dan juga penempatan staf khusus Prudential yang hadir untuk membantu proses administrasi nasabah dari sebelum sampai selesai rawat inap. Per bulan Maret 2018, layanan PRUmedical network telah tersedia di 47 rumah sakit di 25 kota di Indonesia. Seiring dengan perkembangan digital di Indonesia, Prudential juga terus memperkuat layanan digitalnya dalam melayani nasabah dan para tenaga pemasarnya. Tahun lalu, pengajuan asuransi jiwa oleh calon nasabah secara online melalui aplikasi sudah mencapai 40% dari total pengajuan. Perusahaan juga melengkapi jaringan tenaga pemasarnya yang terbesar di Indonesia dengan PRUforce, sebuah aplikasi digital yang dapat diakses oleh tenaga pemasar Prudential kapan pun dan di mana pun saja. PRUforce membantu tenaga pemasar dalam hal rekrutmen, memonitor pencapaian penjualan, penyediaan informasi tentang polis, produksi, dan informasi relevan lainnya secara mudah lewat pesan yang muncul secara otomatis, atau yang kerap disebut sebagai push notification. Di tahun 2018, PRUforce memberikan peningkatan layanan bagi nasabah dimana mereka bisa melakukan transaksi dan mendapatkan perlindungan dalam hitungan menit di mana pun di Indonesia. Tahun 2017, perusahaan melakukan sejumlah inisiatif CSR termasuk program-program literasi keuangan untuk anak-anak, pemberian dua mesin Apheresis untuk rumah sakit di Makasar dan Bandung, dan juga bermitra dengan Universitas Indonesia dalam membuka program S1 Aktuaria. Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia, mengatakan, salah satu prioritas utama di Prudential adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan juga membangun komunitas di wilayah dimana kami beroperasi. “Tahun 2018, kami akan terus memperkuat program CSR untuk terus meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya, kami lakukan dengan beberapa mitra dengan membangun perumahan di Yogyakarta, mengampanyekan keselamatan di pantai di Bali, dan mendukung pengembangan sekolah ramah anak di Papua,” imbuhnya. Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/prudential-bukukan-dana-kelolaan-rp-734-triliun-di-2017 PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia pada tahun ini membidik penambahan nasabah baru sebanyak 400 ribu nasabah. Hingga akhir tahun lalu perseroan sudah memiliki dan melayani sebanyak 2,3 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reinsch mengatakan dengan jumlah kantor cabang yang mencapai 400 unit di 160 kota merupakan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan penetrasi dan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya berasuransi. Di samping itu, untuk memudahkan pekerjaan agen, perseroan juga akan mengombinasikan pengaplikasian digital dalam pekerjaan agen asuransi. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dari agen asuransi Prudential. "Setiap tahunnya rata-rata terdapat penambahan nasabah sebanyak 400 ribu," katanya di Jakarta, Jumat (2/2/2018). Sementara itu, menyoal outlook pada tahun ini, Jens menuturkan tahun 2018 merupakan tahun politik. Meski begitu, keinginan masyarakat dalam hal daya beli tampaknya masih akan sama. Konsumsi masyarakat Indonesia saat ini masih banyak tertahan di deposito dan juga saluran investasi lainnya. "Pemilu biasanya purchase delay. Namun, kami yakin 2018 akan lebih baik dari tahun lalu," tutupnya. Penulis: Gito Adiputro Wiratno Editor: Fauziah Nurul Hidayah Foto: Sufri Yuliardi Petugas Customer Care melayani nasabah di konter pelayanan di Prudential Tower, Jakarta, Rabu (7/2). Prudential Indonesia optimis pertumbuhan industri asuransi jiwa dapat dipertahankan dengan terus melakukan edukasi konsumen, inovasi dan pengembangan produk-produk, peningkatan layanan termasuk melalui digital, serta terus mengembangkan para tenaga pemasar asuransi profesional berlisensi.
|