SUMIN LIU | PRUDENTIAL | ASURANSI PRUDENTIAL | ASURANSI JIWA | ASURANSI KESEHATAN | BISNIS ASURANSI
  • HOME
  • KARIR
  • BISNIS ASURANSI
    • AGENCY EXCELLENT STARS
    • PRUDENTIAL INDONESIA
    • PRUDENTIAL SYARIAH
  • PRODUK ASURANSI
    • ASURANSI JIWA
    • ASURANSI KESEHATAN
    • ASURANSI KECELAKAAN
    • ASURANSI KONDISI KRITIS
    • ASURANSI KARYAWAN
  • TUJUAN KEUANGAN
    • PROTEKSI KESEHATAN
    • PROTEKSI PENGHASILAN
    • PROTEKSI KEPEMILIKAN ASET
    • DANA KULIAH ANAK
    • DANA WARISAN
    • DANA HARI TUA
    • INVESTASI UNIT LINK
  • TESTIMONI
    • ✎ CARA BELI ASURANSI
    • ✎ CARA BAYAR PREMI
    • ✎ CARA KLAIM ASURANSI
    • ✎ Info Penting Nasabah
  • BLOG
    • ♛ Asuransi
    • ♛ Bisnis
    • ♛ Investasi
    • ♛ Kesehatan
    • ♛ Motivasi
  • HUBUNGI KAMI
    • BERGABUNG BISNIS ASURANSI PRUDENTIAL
    • KIRIM LAMARAN PEKERJAAN

sharing is caring

Prudential Indonesia Cairkan Klaim Rp 16,6 Triliun dan Kelola Total Aset Rp 72 Triliun di 2021

30/4/2022

 
Picture
​
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan total aset sebesar Rp72 triliun di 2021 dengan total dana kelolaan investasi nasabah (total aset investasi) sebesar Rp 66,6 triliun.

Sementara itu total pendapatan premi sebesar Rp 23 triliun, yang sebagian besar berasal dari premi reguler dan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari produk dengan premi yang terjangkau.

Total aset, total aset investasi, serta total pendapatan premi Prudential Indonesia pada 2021 ini merupakan yang terbesar di industri asuransi jiwa di Indonesia.

Sementara, total pembayaran klaim ke nasabah penerima manfaat selama 2021 mencapai sebesar Rp16,6 triliun

M. L. Triwardhany (Dhany), Presiden Direktur Prudential Indonesia dalam paparan tertulisnya mengatakan, kondisi keuangan perusahaan yang sehat juga tercermin dari tingkat solvabilitas atau risk based capital (RBC) sebesar 479 persen atau lebih besar dari ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh regulator.

Sementara itu, kinerja Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia membukukan kinerja positif dengan total aset terbesar di industri senilai Rp7,7 triliun dan total pendapatan kontribusi yang stabil sebesar Rp3,6 triliun.

Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia memiliki 49 produk dan menguasai pangsa pasar 29 persen.

"Pandemi Covid-19 membawa dinamika ekonomi baru serta mengubah perilaku konsumsi dan prioritas pengeluaran masyarakat. Pandemi juga telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi jiwa, namun keterbatasan dana masih menjadi kendala. Meski ada tantangan tersebut, Prudential Indonesia terus memenuhi kebutuhan perlindungan masyarakat dengan solusi yang terjangkau, inklusif dan mudah diakses," ujar M. L. Triwardhany.

"Kami sangat bersyukur strategi tersebut membuat kinerja bisnis perusahaan tetap solid untuk dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan lebih sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (27/4/2022).

Komitmen berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian beragam ditunjukkan dengan meluncurkan sejumlah produk unit link dan tradisional tahun lalu, mulai dari produk asuransi jiwa untuk memenuhi kebutuhan perencanaan harta warisan, solusi meningkatkan ketahanan finansial di masa pensiun, serta solusi manfaat dana pendidikan bulanan.

Prudential Indonesia juga menghadirkan berbagai pilihan dana investasi baru untuk memenuhi profil risiko serta tujuan keuangan nasabah yang lebih beragam, seperti investasi ke sektor teknologi yang menawarkan hasil investasi lebih optimal untuk jangka panjang, hingga potensi tambahan nilai investasi bulanan.

Dhany menjelaskan, Prudential Indonesia juga terus mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Untuk meningkatkan jangkauan dan akses terhadap produk perlindungan, Prudential Indonesia menawarkan produk bite sized dengan kontribusi yang terjangkau dan dapat diakses melalui kanal digital, baik itu melalui aplikasi Pulse by Prudential yang telah diakses oleh lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia

Sepanjang 2021 lalu, Prudential Indonesia menghadirkan beragam fitur baru di Pulse yang fokus pada kesehatan pengguna dan beragam kemampuan baru bagi nasabah untuk berinteraksi dengan layanan perusahaan.

Untuk pertama kalinya, Pulse juga dilengkapi fitur yang fokus pada kesejahteraan dengan memberikan edukasi mengenai asuransi yang dapat membantu pengguna mengelola finansial.

Untuk dukungan dalam menanggulangi pandemi di 2021, perusahaan menyediakan Program Santunan Rawat Inap Pascavaksinasi yang memberikan manfaat kepada peserta program yang harus dirawat di rumah sakit akibat komplikasi kesehatan
pasca vaksinasi Covid-19.

Laporan: Tendi Mahadi | Sumber: Kontan
Editor: Choirul Arifin

Prudential Indonesia Bayar Klaim Asuransi Rp16,6 Triliun Sepanjang 2021

29/4/2022

 
Picture
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengumumkan hasil kinerja keuangan yang solid hingga Kuartal IV/2021. Total aset  tercatat Rp72 triliun dan dana investasi yang dikelola sebesar Rp66,6 triliun. Sementara total pendapatan premi Rp23 triliun, yang mayoritas berasal dari premi reguler dan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari produk dengan premi yang terjangkau.

Pencapaian total aset, total aset investasi, serta total pendapatan premi Prudential Indonesia pada 2021 merupakan yang terbesar di industri asuransi jiwa di Indonesia,” ujar M. L. Triwardhany (Dhany), Presiden Direktur Prudential Indonesia mengklaim.

Sepanjang 2021, Prudential Indonesia membayar  total klaim dan manfaat sebesar Rp16,6 triliun. Kondisi keuangan perusahaan yang sehat juga tercermin dari tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) sebesar 479%, atau lebih besar dari ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh regulator.

Kinerja Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia tercatat kuat, tercermin dari total aset terbesar di industri senilai Rp7,7 triliun dan total pendapatan kontribusi yang stabil sebesar Rp3,6 triliun. Didukung pilihan solusi perlindungan yang komprehensif dan inklusif dengan 49 pilihan produk, Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia juga berhasil mempertahankan kepemimpinan di industri dengan pangsa pasar mencapai 29%.

Dhany menuturkan, di tengah kondisi pandemi yang menantang, Prudential Indonesia justru menghadirkan ragam inisiatif dan inovasi guna memenuhi kebutuhan akan perlindungan jiwa, kesehatan, dan finansial yang kian beragam demi mendukung ketahanan ekonomi negara dan keluarga di Indonesia. “Strategi kami membuat kinerja bisnis perusahaan tetap solid untuk dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan lebih sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan,” paparnya.

Komitmen Prudential berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian beragam ditunjukkan dengan meluncurkan sejumlah produk unit link dan tradisional tahun lalu, mulai dari produk asuransi jiwa untuk memenuhi kebutuhan perencanaan harta warisan, solusi meningkatkan ketahanan finansial di masa pensiun, serta solusi manfaat dana pendidikan bulanan. Juga, berbagai pilihan dana investasi baru untuk memenuhi profil risiko serta tujuan keuangan nasabah yang lebih beragam, seperti investasi ke sektor teknologi yang menawarkan hasil investasi lebih optimal untuk jangka panjang, hingga potensi tambahan nilai investasi bulanan.

Perusahaan asuransi jiwa multinasional ini juga  mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan jangkauan dan akses terhadap produk perlindungan, ditawarkan produk bite sized dengan kontribusi yang terjangkau dan dapat diakses melalui kanal digital, baik itu melalui aplikasi Pulse by Prudential yang telah diakses oleh lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia maupun melalui aplikasi dari mitra digital perusahaan demi melindungi lebih banyak masyarakat.

Selama tahun 2021, Prudential Indonesia menghadirkan beragam fitur baru di Pulse yang fokus pada kesehatan pengguna dan beragam kemampuan baru bagi nasabah untuk berinteraksi dengan layanan perusahaan. Untuk pertama kalinya, Pulse dilengkapi fitur yang fokus pada kesejahteraan dengan memberikan edukasi mengenai asuransi yang dapat membantu pengguna mengelola finansial mereka.

Sebagai upaya Prudential Indonesia dalam menanggulangi pandemi di 2021, perusahaan menyediakan Program Santunan Rawat Inap Pascavaksinasi yang memberikan manfaat kepada peserta program yang harus dirawat di rumah sakit akibat komplikasi kesehatan pasca vaksinasi COVID-19. Selain itu, memberikan pertanggungan Isolasi Mandiri bagi nasabah yang terdiagnosis COVID-19 dan harus melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Prudential Indonesia juga menjadi perusahaan asuransi jiwa pertama di Indonesia yang menghadirkan sentra-sentra vaksinasi di PRUUniversity di Kota Kasablanka, Jakarta, dan di kecamatan Soreang dan Kutawaringin di Jawa Barat. Secara total, perusahaan telah membantu memberikan lebih dari 51.000 dosis vaksin COVID-19 di 2021,” ungkap Dhany.

Sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan pada 2022, Prudential Indonesia baru saja meluncurkan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), entitas asuransi jiwa syariah yang berdiri sendiri. Berpegang pada prinsip ‘Syariah untuk Semua’, Prudential Syariah didedikasikan untuk melayani permintaan terhadap solusi perlindungan kesehatan dan keuangan berbasis syariah yang terus bertumbuh, serta untuk mendukung agenda pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.

“Komitmen jangka panjang perusahaan untuk mewujudkan perlindungan kepada masyarakat, ditopang oleh fundamental yang kuat dan sehat, serta penerapan praktik bisnis yang etis didukung dengan tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini diterapkan guna menjaga kepercayaan yang diberikan oleh nasabah, para pemegang saham, tenaga pemasar dan mitra bisnis, sehingga kami dapat melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia,” kata Dhany.

Sumber : ​https://swa.co.id/swa/capital-market/financial-report/prudential-indonesia-bayar-klaim-asuransi-rp166-triliun-sepanjang-2021

PERAN ASURANSI JIWA DALAM PERENCANAAN DISTRIBUSI KEKAYAAN

23/10/2020

 
Kematian merupakan hal yang pasti dialami oleh setiap orang, dan kita pun tidak akan pernah tahu kapan kita akan tutup usia. Lantas pernahkah terpikir di benak Anda, kemanakah harta Anda akan berpindah?

Sebagian besar dari kita telah bekerja keras selama bertahun-tahun mengumpulkan aset yang menjadi harta kekayaan. Selain harus memiliki perencanaan arus kas, proteksi, investasi, pensiun, dan pajak, kita pun membutuhkan perencanaan distribusi kekayaan (estate planning).

Salah satu tujuan dari perencanaan distribusi kekayaan adalah agar kekayaan yang kita miliki, dapat dipindahkan ke pihak yang dituju sesuai dengan keinginan. Selain itu, perencanaan ini juga ditujukan untuk memitigasi adanya konflik perebutan harta antara orang-orang yang kita cintai.

Lakukan perencanaan distribusi kekayaan saat keuangan Anda stabil

Dalam fase kehidupan, akan ada masa di mana Anda memasuki usia di mana keuangan Anda mulai stabil. Mulailah untuk melakukan perencanaan distribusi kekayaan karena ketika menundanya, situasi berpotensi menjadi semakin rumit.

Jika Anda tidak melakukan perencanaan ini sama sekali, maka hampir dipastikan maka hampir dipastikan kekayaan anda tidak dapat terdistribusi dengan baik. Proses pembagian kekayaan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

Hadiah, hibah, atau wasiat

Di saat pemilik harta masih hidup, pemilik harta bisa melihat anak yang mana yang lebih memerlukan bantuan finansial, dan mereka pun bisa melakukan pemberian hadiah atau hibah sebelum wafat. Pada dasarnya hibah dan hadiah merupakan sebuah proses distribusi kekayaan saat pemilik harta masih hidup.

Disebut hibah apabila proses pembuktian distribusinya menggunakan proses akta seperti halnya, hibah untuk aset rumah, tanah, perkantoran, mobil, dan lainnya. Namun pemberian hadiah umumnya tidak perlu menggunakan pembuktian akta, contohnya adalah hadiah perhiasan, logam mulia, atau barang lainnya.

​Salah satu manfaat hibah adalah untuk menghindari perebutan kekayaan di kemudian hari, yang terjadi antara orang-orang yang dicintai. Proses hibah maupun pemberian hadiah itu sendiri tentu berada di bawah kendali pemilik harta.

Apabila pemilik harta menghendaki perpindahan kekayaan setelah meninggal, maka sangat disarankan membuat surat wasiat demi memperlancar proses distribusi kekayaan terhadap pihak-pihak yang dikasihinya.

Surat wasiat merupakan surat pernyataan dari seorang pewaris tentang apa yang dikehendaki sesudah dirinya wafat dan sebaiknya disahkan oleh Notaris agar kelak dapat menjadi alat pembuktian yang sah di mata hukum.

​Penunjukkan seorang atau beberapa orang menjadi penerima wasiat menjadi poin penting yang ada di wasiat. Namun, penunjukkan penerima wasiat tidak boleh mengurangi bagian mutlak (Legitieme Portie) yang diperuntukkan bagi para ahli waris, sebagaimana yang diatur oleh hukum yang berlaku.

Patut diketahui bahwa hukum waris di Indonesia sendiri dibagi menjadi tiga macam yaitu hukum waris perdata, hukum waris Islam, dan hukum waris adat. Pewaris diberi kebebasan untuk memilih hukum yang dia kehendaki.

Ketahui bahwa utang juga bisa diwariskan

Seperti halnya sebuah perusahaan, kita sebagai individu pun harus memiliki sebuah neraca atau laporan posisi keuangan kita. Hitunglah berapa aset yang kita miliki dan catat di mana kita menyimpannya, demikian pula halnya dengan utang.

Dalam Pasal 1100 KUHPerdata, utang dari pemilik harta juga akan diwariskan ke ahli waris. Itulah sebabnya, memiliki catatan yang jelas tentang posisi kekayaan kita saat ini adalah hal yang harus kita lakukan agar kita tahu seberapa besar beban keuangan yang nantinya akan ditransfer ke ahli waris.
KUHPerdata juga memperbolehkan seorang ahli waris untuk menolak warisan. Dengan demikian, dia pun tidak akan menerima beban utangnya. Dalam hal ini, ahli waris tidak bisa memilih sebagian saja, jika dia menolak utang dia juga harus menolak waris, begitupun sebaliknya.

Perhitungkan segala biaya yang dikeluarkan
​

Distribusi kekayaan jelas membutuhkan biaya. Dalam hal ini, biaya tersebut adalah pajak.
Ketika pemilik kekayaan berniat memberi hibah sebuah aset, sebut saja tanah ke ahli warisnya di saat masih hidup, maka ada komponen pajak bernama Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk aset tersebut.

BPTHB sendiri dikenakan kepada pribadi atau badan, karena perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan merupakan perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas dan atau bangunan oleh pribadi atau badan.

Lantas, bagaimana jika si pemilik kekayaan belum mempersiapkan dana untuk balik nama, dan dia telah meninggal dunia? Sementara itu, ahli waris sendiri tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar BPHTB?

Di sinilah peran penting asuransi jiwa. Si pemilik kekayaan seharusnya sudah memiliki asuransi jiwa.
Uang pertanggungan dari asuransi jiwa yang dicairkan sepeninggal sang pemilik, akan sangat berguna bagi ahli waris untuk melancarkan proses distribusi kekayaan. Tentu saja dalam hal yang berkaitan dengan membayar pajak.

Bagi yang belum memiliki asuransi jiwa, alangkah baiknya mulai mempertimbangkan untuk memilikinya. Namun, sebelumnya ketahui terlebih dahulu berapa uang pertanggungan yang Anda inginkan untuk diberikan kepada ahli waris Anda kelak.

Itulah beberapa hal yang harus Anda ketahui seputar perencanaan distribusi kekayaan.
Kompleksitas perencanaan distribusi kekayaan akan sangat bergantung pada individu yang bersangkutan. Semakin rumitnya persoalan hidup, maka semakin lama dan rumit pula perencanaan distribusi kekayaan yang harus dilakukan.

Sumber : https://www.bantennews.co.id/apa-itu-distribusi-kekayaan-dan-yang-harus-anda-ketahui/

4 KATEGORI MANUSIA DALAM MENGHASILKAN UANG

7/10/2018

Comments

 
Picture
Cashflow Quadrant adalah sebuah diagram yang menggambarkan cara seseorang untuk memperoleh penghasilannya.

Sebuah buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki menjelaskan bagaimana nilai yang dianut seorang pribadi berpengaruh kepada cara mereka memilih pekerjaan.
Mungkin ada di antara kita yang sudah mendengar mengenai cashflow quadrant ini, dan juga ada yang baru pertama kali mendengarnya.
Kita akan mempelajari setiap bagian yang ada pada cashflow quadrant, untuk mengetahui juga posisi kita ada di bagian yang mana?

4 Tipe Manusia pada Cashflow Quadrant
Dari sekian banyak perbedaan manusia satu dan yang lainnya, mari mempersempit perbedaan tersebut ke dalam empat kelompok manusia.
Keempat kelompok ini membedakan cara seseorang memilih pekerjaan yang akan dijalani sesuai core value atau nilai yang dianut.

Cashflow quadrant terbagi ke dalam 2 bagian yaitu sisi sebelah kiri ditempati oleh Employee (E) dan Self-Employed (S) serta sisi sebelah kanan yang diduduki oleh Big Business (B) dan Investor (I).

#1 Quadrant “E”
Quadrant “E” atau kependekan dari employee (karyawan) memilih mencari keamanan dan kenyamanan bekerja dengan gaji setiap bulan yang sudah pasti diterima.
Dengan menjadi karyawan yang baik dan mampu memenuhi persyaratan bekerja di perusahaan ternama, tentu berharap pekerjaan ini dapat membawa pada kenyamanan.
Orang-orang “E” harus menukar hampir seluruh waktunya untuk bekerja, yaitu 40 hingga 60 jam per minggu. Jika mereka tidak bekerja, artinya tidak ada uang yang dihasilkan.
Melalui jenjang karier yang jelas, sistem bekerja di perusahaan yang sudah punya nama besar, membuat “E” yakin memperoleh penghidupan yang layak.

Kenaikan gaji tahunan, bonus-bonus, dan lain sebagainya sudah menanti di depan mata selama kita memiliki penilaian kinerja yang baik di perusahaan yang sistemnya baik.
Sebuah kata yang paling tepat menggambarkan tipe seorang karyawan adalah security atau rasa aman. Rasa aman dapat dialami jika tingkat risiko yang harus dihadapi rendah.
Quadrant “E” memperlihatkan juga mereka yang memilih untuk menjadi pekerja biasanya tidak memiliki keberanian untuk mengambil lompatan besar dengan risiko tinggi.

#2 Quadrant “S”
Seperti apakah mereka yang ada di bagian “S” ini? “S” yang mewakili self-employed business menunjuk kepada para pebisnis yang memiliki usaha tetapi dikerjakan sendiri juga.
Contohnya adalah dokter, agen asuransi, arsitek, desainer.
Mereka memiliki bisnis sendiri, tetapi bisnis ini cenderung tidak dapat dilepaskan begitu saja.
Pekerjaan “S” ini masih tetap membutuhkan kerja keras dan ide utama dari pemilik bisnis.
Hampir mirip dengan employee, untuk memperoleh penghasilan “S” perlu menukarkan waktunya, bahkan lebih banyak waktu yang termakan dibandingkan dengan para karyawan.

Karyawan masih punya waktu istirahat setelah jam kantor selesai. Tetapi jika punya bisnis sendiri, kita perlu memikirkan segala kemungkinan yang terjadi besok.
Bagaimana jika bisnis ini mengalami penurunan, strategi apa yang harus diambil, dan lain sebagainya.
Punya bisnis sendiri, artinya bekerja sendiri juga. Jika pelaku bisnis ini bermalas-malasan akan berakibat kepada penurunan omzet.
Tetapi dengan self-employed business ini, sebetulnya adalah langkah awal yang baik untuk pindah ke quadrant bagian kanan menuju kebebasan finansial.

#3 Quadrant “B”
Keseriusan para pelaku usaha di self-employed business akan membawa kepada tingkat selanjutnya yaitu quadrant B atau big business.
Yang tergolong ke dalam big business adalah perusahaan yang memiliki + 500 orang karyawan.
Pemilik bisnis yang maju biasanya tidak mau bekerja sendiri. Mereka mampu mengelola sumber daya yang ada termasuk sumber daya manusia.
Pebisnis ini membuat sistem yang baik dan mengajak orang-orang yang mumpuni di bidangnya untuk menjadi sebuah tim yang solid.
Seperti kita ketahui saat bekerja dalam sebuah tim, kita akan menghasilkan sinergi yang baik.

Dalam sebuah tim, masing-masing akan mengerjakan bagiannya untuk mencapai tujuan yang sama, maka pekerjaan akan lebih efektif dan efisien, serta menghasilkan penerimaan yang besar pula.
Namun pada kenyataannya memang tidak mudah untuk membangun bisnis yang kuat dan bertahan lama. Banyak perusahaan yang tutup kembali kurang dari 5 tahun.
Namun saat big business dapat dipertahankan dan terus dikelola dengan baik seiring dengan perkembangan jaman, maka pada akhirnya pemilik bisnis ini, kerja atau tidak kerja akan tetap menghasilkan uang atau disebut dengan passive income.

#4 Quadrant “I”
Mungkin tahapan “I” atau investor ini dapat dikatakan paling tinggi dari cashflow quadrant.
Di mana pada quadrant “I” digambarkan mereka yang sudah memiliki kebebasan dalam hidupnya, baik itu kebebasan finansial, maupun kebebasan waktu.
Dengan disertai pengetahuan yang memadai dan terus-menerus diperbaharui, harta yang dimiliki oleh para investor pada akhirnya akan bekerja keras untuk menghasilkan uang bagi mereka.

Sangat berbeda dengan keadaan pada “E” dan “S”, di mana mereka berusaha keras untuk dapat menghasilkan uang dan juga tanpa disadari sedang kehabisan waktu mereka dengan orang-orang yang terkasih.
Kesuksesan tidak dicapai dengan mudah. Mereka yang saat ini berhasil, pasti juga mengalami berbagai macam kegagalan sebelumnya, hanya saja mereka tidak pernah putus asa dan terus mencoba.
Seringnya orang lain tidak tau perjuangan yang harus dilewati tetapi mau menikmati hasilnya.

Proses dan Progres
Proses pencapaian puncak kebebasan finansial pastinya akan memakan waktu yang lama.
Steak yang kamu bisa nikmati di restoran melewati berbagai proses pematangan dan penataan (plating) yang artistik sehingga harganya menjadi tinggi.
Proses jatuh bangun inilah yang mau tidak mau harus dihadapi saat kamu mempunyai sebuah mimpi untuk mencapai kebebasan finansial.
Setiap proses yang dihadapi akan membawa dirimu naik ke tingkatan yang lebih tinggi.

Pilih Rasa Aman atau Kebebasan?
Setelah melihat keempat quadrant di atas, bisakah kamu menentukan ada di mana posisimu saat ini? Nah, dalam bekerja kamu lebih memilih yang mana?
Apakah rasa aman dan nyaman dengan penghasilan yang pasti atau memilih keluar dari zona nyaman, memberikan pengorbanan untuk nantinya berusaha mencapai titik kebebasan finansial?
Semua itu kembali kepada tujuan yang ingin dicapai serta nilai yang dianut oleh masing-masing kita. Dan apapun pilihannya pasti ada keuntungan maupun kerugian yang harus diterima.
Jangan sampai salah menentukan tujuan dari kehidupanmu sebelum melangkah.

Sumber Referensi:
  • Robert Kiyosaki. 14 Juni 2011. Rich Dad Fundamentals: CASHFLOW Quadrant. Richdad.com – https://goo.gl/z2sngi
  • Millie Leung. What Is The “Cashflow Quadrant”? Millieleung.com – https://goo.gl/gmDf4r
Comments

ALASAN PENTING MENGAPA WANITA HARUS PINTAR MENGELOLA KEUANGAN

11/4/2018

Comments

 
Picture
Vemale.com - Peran perempuan di dalam keluarga begitu banyak, mulai dari memgurus suami, anak, hingga keperluan rumah tangga. Belum lagi, jika ibu tersebut bekerja, selain harus pintar membagi waktu, ibu pun harus cerdas mengatur keuangan di dalam rumah tangganya. Inilah mengapa memberikan pendidikan keuangan kepada perempuan sangat penting.
Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia menjelaskan, salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan pada 2017 oleh Prudential adalah program - program literasi keuangan (pengetauan atau kemampuan untuk mengelola keuangan).

Mulai dari, literasi keuangan untuk anak - anak hingga perempuan. Kemudian, pemberian dua mesin apheresis untuk rumah sakit di Makasar dan Bandung, dan juga bermitra dengan Universitas Indonesia dalam membuka program S1 Aktuaria. Semua kegiatan CSR tersebut menjadi bagian dari laporan hasil kinerja keuangan 2017 Prudential, Jakarta, Kamis, (05/04/2018).
Dalam menjalankan salah satu CSR tersebut pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pariwisata, Kementerian Sosial, dan Kementerian Perdagangan. Para perempuan yang tergabung dalam binaan UKM dikumpulkan dalam suatu pertemuan untuk diberikan pembekalan tentang ekonomi.

Nini menjelaskan betapa pentingnya mengajarkan perempuan betapa penting mengelola keuangan dalam rumah tangga. Ibu bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebab, menurutnya dua hal tersebut menjadi masalah dalam kehidupan sehari - hari.

"Kita ajarin secara basic, bedanya kebutuhan dan keinginan. Misalnya, yang menjadi kebutuhan adalah makan. Kalau keinginan biasa lebih ingin membeli baju. Jadi pengelolaan uangnya benar,” tambah Nini.

Tidak hanya itu, menghitung pengeluaran dan pemasukan menjadi salah satu hal yang penting. Ini adalah hal yang paling basic pada aliran keuangan di rumah tangga.

"Kemudian, secara sederhana menghitung pemasukan dan pengeluaran sehari - hari. Kita ajarin ibu - ibu enggak hanya tentang asuransi saja. Siapa yang sudah punya acount di bank tapi mereka simpan uang di rumah. mereka suka takut ke bank,”paparnya.

Untuk belajar asuransi, para ibu - ibu rumah tangga diajarkan tentang bagaimana pentingnya memiliki asuransi jiwa. sangat penting melindungi diri dan anggota keluarga tercinta.

“Kalau ada musibah seperti gempa, misal anggota keluarga meninggal tapi anaknya masih kecil kalau ngga punya asuransi kan repot. Sebaliknya kalo punya asuransi anak akan aman karena sudah tercover,” tutupnya.


Sumber :
https://www.vemale.com/keluarga/113395-alasan-penting-perempuan-harus-pintar-mengelola-keuangan.html

Comments

SELAMAT! PRUDENTIAL INDONESIA DINOBATKAN SEBAGAI PERUSAHAAN IDAMAN 2016

12/7/2016

Comments

 
"PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) masuk dalam jajaran Warta Ekonomi Indonesia Most Admired Companies 2016 kategori Insurance. Riset Warta Ekonomi menunjukkan perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi tersebut mendapatkan sorotan paling besar pada kriteria Corporate Image. Prudential memang terkenal di Indonesia, responden melihat perusahaan ini memiliki nama baik di hadapan masyarakat Indonesia dengan memberikan produk-produk serta layanan yang memuaskan. Tak hanya itu, Prudential Indonesia juga dinilai memiliki Global Competitiveness Image."
Picture
Picture
Setiap perusahaan pasti ingin menjadi perusahaan idaman. Namun, tidak semudah membalik telapak tangan untuk menjadi perusahaan. Perlu berbagai upaya, komitmen, kerja keras, dan sinergi baik di internal maupun eksternal perusahaan. Perusahaan juga harus berinovasi dalam menentukan kebijakan yang diterapkan kepada karyawan sehingga tercipta keterikatan emosional antara karyawan dan perusahaan.Warta Ekonomi akan memberikan apresiasi kepada perusahaan yang mampu menjaga citra sebagai perusahaan pilihan para pekerja, khususnya pembaca Warta Ekonomi. Pemberian apresiasi itu diwujudkan dengan menyelenggarakan Warta Ekonomi-Indonesia Most Admired Companies Award 2016.

Adapun, beberapa tokoh hadir dalam kegiatan ini seperti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dan Wakil Ketua Komisi VII DPR Fadel Muhammad.

Metodologi

Warta Ekonomi Intelligence Unit menggunakan metode desk research dan quantitative research untuk mendapatkan data sekunder dan data primer. Desk research mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan kuartal III-2015 dan data lainnya yang menunjukkan kinerja perusahaan sepanjang 2015. Quantitative research dilakukan untuk mengumpulkan data primer dengan menggunakan metode survei telepon ke 5.000 responden yang merupakan karyawan/pegawai yang menempati posisi staf sampai dengan manajer di BUMN, perusahaan swasta nasional, dan perusahaan swasta asing yang ada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Pada quantitative research, responden diminta menyebutkan nama perusahaan yang mereka kagumi dan menurut mereka pantas untuk menyandang predikat perusahaan yang dikagumi dan menjadi tempat yang diidam-idamkan sebagai tempat bekerja. Selain itu, responden juga diminta untuk memberikan penilaian terhadap perusahaan yang dipilih. Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut.

Corporate Image: responden menilai imej perusahaan dalam hal popularitas, nama baik, dan kepercayaan publik;

Financial Image: responden menilai imej perusahaan dalam hal profitabilitas, investasi yang dilakukan, dan prospek keuangan di masa depan;

HR Image: responden menilai imej perusahaan dalam hal jenjang karir, standar gaji, dan pengelolaan sumber daya manusia;

Product/Service Image: responden menilai imej perusahaan dalam hal produk/jasa yang diberikan dan kepedulian terhadap lingkungan;

Global Competitiveness Image: responden menilai imej perusahaan dalam hal kemampuan untuk bersaing di era pasar global, dengan menilai imej perusahaan dalam hal inovasi yang dilakukan, seberapa berkembangnya pangsa pasar lokal maupun internasional, dan imej perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki proses bisnis yang mutakhir (technology readiness).

Riset ini menghasilkan nama-nama perusahaan dengan awareness tertinggi dan image terbaik berdasarkan persepsi responden sebagai perusahaan yang diidam-idamkan. Inilah peraih Warta Ekonomi-Indonesia Most Admired Companies Award 2016.

Sumber : http://wartaekonomi.co.id/berita100876/inilah-perusahaanperusahaan-paling-jadi-idaman-tahun-2016.html
Comments

PRUDENTIAL BERENCANA MEMPERBESAR UNIT USAHA SYARIAH

26/6/2016

Comments

 
Picture
Jakarta, CNN Indonesia -- Prudential Indonesia mengaku sedang mempersiapkan spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi perusahaan sendiri. Perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Inggris tersebut akan melakukan spin off saat kontribusi aset syariahnya mencapai 50 persen dari total aset.

“Kami mendukung peraturan pemerintah. Kami akan memenuhi sesuai ketentuan, paling lambat spin off 2024,” ujar Rinaldi Mudahar, Direktur Utama Prudential Indonesia, kemarin malam.

Menurut Rinaldi, pertumbuhan bisnis asuransi syariahnya lebih cepat ketimbang bisnis asuransi konvensional perseroan. Maklum, unit usaha syariah Prudential sendiri baru dimulai sejak 2007 lalu.

Hingga saat ini, aset unit usaha syariah mencapai Rp3 triliun dengan kontribusi premi sebesar Rp2,2 triliun. Apabila dibandingkan dengan total aset yang sebesar Rp56 triliun, berarti porsi aset syariah perseroan baru berkisar enam persen.

Namun demikian, Rinaldi menuturkan, pertumbuhan bisnis Prudential Indonesia sudah berada di jalur yang benar seiring dengan rencana bisnisnya. “Kami bertumbuh sesuai dengan kondisi saat ini. Sesuai harapan,” imbuh dia.

Sebagai informasi, Prudential Indonesia merupakan perusahaan asuransi patungan (joint venture). Perusahaan ini tercatat di urutan nomor wahid dari sisi aset diikuti oleh perusahaan asuransi joint venture lainnya mengungguli perusahaan asuransi jiwa lokal.

Bisnis Prudential Indonesia didominasi oleh produk asuransi jiwa berbalut investasi atau unitlink. Tahun lalu, premi yang dihimpun perseroan mencapai Rp26,9 triliun. Perseroan melayani lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 251 ribu tenaga pemasar (agen) di 394 kantor pemasaran mandiri. (gen)

Sumber :
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160624112045-78-140629/prudential-berencana-sapih-unit-usaha-syariah/
Comments

PERTAHANKAN POLIS ASURANSI ANDA UNTUK JANGKA PANJANG AGAR MENDAPATKAN MANFAAT YANG MAKSIMAL #CORETEAM

10/6/2016

Comments

 
Picture
Butuh bantuan untuk dijelaskan isi Polis Asuransi yang Anda beli, jangan ragu untuk menghubungi Core Team di 081283868999
Comments

SATU MILIAR RUPIAH UNTUK PENYAKIT KANKER

22/8/2015

Comments

 
Picture
Berdasarkan penelitian ASEAN Cost in Oncology (ACTION), hampir 88 persen dari pasien kanker yang didiagnosis untuk pertama kalinya sudah berada pada stadium dua dan empat. Sementara, hanya 12 persen dari pasien yang didiagnosis berada pada stadium satu.

Ini fakta yang miris, bahwa hampir sebagian besar pasien kanker yang datang memeriksakan kondisi mereka memiliki penyakit kanker pada tingkat lanjut. Padahal sebetulnya, menurut Hasbullah Thabrany, dosen Kebijakan Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia, kanker adalah penyakit yang bisa disembuhkan, asalkan terdeteksi sejak awal.

Dalam konferensi pers Result of a Study on Socioeconomic Burden of Cancer in South East Asia Countries di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (21/8), Thabrany menjelaskan mitos-mitos yang beredar tentang penyakit kanker. Kesimpang-siuran informasi, sayangnya diamini oleh begitu banyak orang, membuat kanker menjadi penyakit yang tidak terkelola, baik sebelum terjadi maupun setelah diidap seseorang.

Thabrany mengungkapkan, mitos pertama mengatakan bahwa kanker adalah penyakit orang-orang kaya. “Bukan. Data menunjukkan bahwa orang-orang berpenghasilan rendah pun mengidap kanker. Di Indonesia bahkan lebih mengkhawatirkan, karena orang-orang berpenghasilan rendah di Indonesia merokok lebih banyak dari mereka yang berpenghasilan tinggi, dan merokok juga menyebabkan kanker,” ujarnya.

Thabrany melanjutkan, dari data asuransi kesehatan nasional BPJS di Indonesia, selama satu setengah tahun ini, tingkat prevalensi klaim data penyakit kanker anggota BPJS sampai Juni 2015 adalah 2,5 per seribu jiwa, atau 250 orang per 100 ribu jiwa. Angka tersebut menurutnya lebih tinggi dari penyakit kanker global.

“Jadi asuransi nasional kita hanya bisa menutupi 150 juta orang. 150 juta orang dijamin, ketika mereka menderita kanker, mereka akan mendapatkan pengobatan. Dan biasanya ketika seseorang mengidap kanker, mereka akan menggunakan manfaat itu (dari BPJS).”

Menurutnya, 250 dari 800 ribu orang yang mengidap kanker sudah mengklaim BPJS. Jumlah yang sangat tinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lain.

Kanker bisa dikelola

Mitos berikutnya, kanker adalah takdir. “Ini adalah kehendak Tuhan. Tidak, (penyakit) ini bisa dikelola,” kata profesor yang Oktober tahun lalu baru saja menerima Medali Bakti Utama Kesra.

Artinya, jika kita melakukan gaya hidup yang baik, misalnya dengan menghindari konsumsi makanan yang berisiko menyebabkan kanker, maka kita bisa menghindar dari kanker. “Jadi, itu adalah elemen yang penting. Artinya, kita dapat melindungi diri kita sendiri, kita dapat mencegah diri kita dari mengidap penyakit kanker.”

Namun sayang, Thabrany mengatakan, mayoritas orang masih tidak mengerti hal tersebut. “Mereka pikir, (penyakit) itu berasal dari Tuhan. Tidak, kanker disebabkan oleh perilaku kita.”

Dia menganalogikan, ketika Anda tinggal di tempat di mana orang-orang di sekitar Anda merokok, atau ketika makan terlalu banyak lemak, maka kesempatan mengidap penyakit kanker, dari kanker payudara atau kanker serviks, akan lebih besar.

“Jika sanitasi di lingkungan Anda tidak baik, untuk perempuan, Anda akan lebih mungkin mengidap penyakit kanker serviks. Karena, kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma yang sudah terbukti kebenarannya,” katanya menjelaskan.

Virus Human Papilloma, seperti dijelaskan oleh Thabrany, dapat berada di mana saja, di lingkungan-lingkungan yang tidak bersih. “Tapi sepanjang kita tetap menjaga kebersihan diri, kita bisa mengurangi kemungkinan mengidap kanker serviks, jadi kita tidak bisa menyalahkan Tuhan karena memberikan kanker.”

Kebiasaan kita yang harus diubah. Jika Anda mengonsumsi banyak serat, dengan demikian Anda mengurangi risiko mengidap kanker kolarektal.

“Tapi apa yang terjadi, di Indonesia contohnya, 84 persen orang-orang kita mengonsumsi makanan yang kurang serat, meskipun sudah banyak bukti tentang manfaat sayur tetap saja kita makan sedikit serat.”

Thabrany menambahkan, generasi muda di Indonesia mengonsumsi lebih banyak junk food daripada makanan tradisional yang kaya serat.

“Ini adalah implikasi penting yang kami temukan dari penelitian ini, mengurangi kemungkinan terjadinya kanker adalah dengan memperbaiki asuransi, perbaikan perawatan. Tapi kami juga perlu memperbaiki sumber daya.”

Satu miliar rupiah untuk kanker

Data menunjukkan, banyak orang menderita kesulitan ekonomi akibat pengobatan kanker yang mahal. Thabrany lalu bercerita soal salah seorang pengidap kanker dari Indonesia memberikan kesaksian dalam pertemuan Societal and Economic Impact of Cancer in the Southeast Asia Region.

“Dia mengidap kanker payudara, sudah satu miliar rupiah dia habiskan, yakni sekitar US$ 80 ribu agar bisa sembuh. Satu miliar rupiah artinya 370 kali dari upah minimum di Jakarta. Siapa yang mampu membayarnya?”

Menurutnya, hampir 99,9 persen rumah tangga di Indonesia tidak mampu untuk membayar biaya mahal itu. Itu sebabnya, pembiayaan kanker harus dimobilisasi.

Di Indonesia, data asuransi kesehatan untuk penderita kanker baru dimulai tahun lalu, tapi tetap saja masih banyak orang yang tidak bisa dicakup oleh asuransi nasional, kata Thabrany.

“Di beberapa negara, di Laos, Kamboja, asuransi kesehatan nasional mereka masih sangat rendah, demikian juga dengan Myamar. Orang-orang Malaysia lebih baik karena memiliki cakupan yang lebih baik.”

Tanpa pendanaan publik sebagian besar orang tidak akan bisa menutupi biaya untuk pengobatan saja. “Belum lagi ditambah dengan beban keluarga, beban psikologi, dan beban yang lainnya.” Salah satu contoh nyata adalah penanganan pasien HIV Aids yang mendapat prioritas sangat tinggi.

“Orang-orang dengan HIV AIDS sudah bisa berobat dengan gratis. Tapi mereka yang mengidap kanker biayanya sangat mahal.”

Thabrany berkata, ini merupakan pekerjaan rumah, agenda kita di wilayah ini. Di Asia Tenggara ada sektiar 600 juta orang yang menanggung beban besar atas penyakit kanker. “Tapi menurut saya, jika kita punya kemauan, kita bisa melakukannya.”


Sumber : CNN Indonesia
Comments

PRUDENTIAL MEMBORONG 3,8JUTA LEMBAR SAHAM PERUSAHAAN VIVA BAKRIE GRUP

22/8/2015

Comments

 
Pada periode 10-12 Agustus 2015 IHSG mengalami penurunan cukup dalam sebesar 6,3 persen dalam dua hari perdagangan. Ambrolnya IHSG tentunya diiringi dengan jatuhnya harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kondisi itu dijadikan kesempatan oleh perusahaan asuransi dan investasi untuk mendapatkan saham-saham unggulan dengan harga yang lebih murah. Salah satunya PT Prudential Life Assurance.

Perusahaan asuransi berbasis di Inggris ini menambah investasi pada saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), salah satu bisnis media milik grup Bakrie. Transaksi pembelian saham VIVA dilakukan pada 10 dan 12 Agustus 2015 pada kisaran harga Rp423 - 431 per saham.

Secara total, Prudential membeli 3,8 juta lembar saham VIVA. Sebagai informasi, saham VIVA sejak 10 - 12 Agustus hanya turun 1,3 persen dibanding IHSG yang turun sampai dengan 6 persen. Saat ini VIVA diperdagangkan lebih rendah pada Rp424 per saham.

Selain VIVA, prudential juga membeli saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Prudential membeli sebanyak 291 ribu lembar saham MEDC pada kisaran harga Rp2.421 - 2.500 per saham. Sayangnya harga saham MEDC hari ini sudah turun lebih jauh menjadi Rp2.090. Perusahaan minyak dan gas milik pengusaha Arifin Panigoro ini mencetak kinerja negatif pada semester I-2015. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, MEDC mencatatkan rugi bersih senilai $17,5 juta atau setara Rp232,7 miliar.

Aksi borong saham tidak hanya dilakukan Prudential. Perusahaan investasi asing berbasis di Skotlandia Aberdeen Asset Management melalui Aberdeen Asset Management Asia Ltd. melakukan hal yang sama. Aberdeen pada 12 Agustus membeli 82.500 lembar saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Aberdeen membeli saham perusahaan semen ini pada kisaran harga Rp18.115 - 18.127 per saham. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Aberdeen naik tipis menjadi 7,92 persen dari sebelumnya 7,91 persen.

Pembelian tetap dilakukan Aberdeen walaupun INTP mengalami penurunan kinerja pada semester I-2015. Laba INTP semester I tercatat sebesar Rp2,3 triliun turun 8,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan kinerja tidak terlepas dari lesunya penjualan semen nasional. Volume penjualan semen domestik hanya 8,2 juta ton, kalah dari periode yang sama tahun sebelumnya 9 juta ton.

Aberdeen juga memborong saham PT Astra International Tbk (ASII) pada harga rata-rata Rp6.344 per saham. Transaksi dilakukan pada 13 Agustus untuk 3 juta lembar saham ASII. Astra juga tidak luput dari penurunan kinerja pada semester I tahun ini. Laba bersih ASII pada semester I tercatat sebesar Rp8,05 triliun turun 18 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Saham-saham yang dibeli oleh Prudential dan Aberdeen pada 11 - 13 Agustus lalu memang mengalami penurunan kinerja pada semester I-2015. Namun, penurunan harga yang terjadi sejak awal tahun tentunya membuat harga nampak lebih murah. Secara year-to-date (ytd) ASII sudah turun 16 persen, INTP turun 27 persen, MEDC turun 45 persen dan VIVA turun 11,3 persen.

Grafik: Return Saham year-to-date (sumber : bareksa.com)
Picture
Comments
<<Previous
    Picture
    Picture

    KATEGORI

    All
    AAJI
    ASURANSI
    Asuransi Prudential
    BERITA PRUDENTIAL
    Bisnis
    BISNIS ASURANSI PRUDENTIAL
    BPJS
    CORONA COVID19
    FINANCIAL PLANNING
    Humor
    INVESTASI
    Kesehatan
    Menabung
    Misteri
    MOTIVASI
    Movie
    OJK
    Pengetahuan
    PRUDENTIAL
    SINGKAWANG
    Teknologi
    Tips
    Tokoh
    True Story
    Unik
    Wisata

    Picture
Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • HOME
  • KARIR
  • BISNIS ASURANSI
    • AGENCY EXCELLENT STARS
    • PRUDENTIAL INDONESIA
    • PRUDENTIAL SYARIAH
  • PRODUK ASURANSI
    • ASURANSI JIWA
    • ASURANSI KESEHATAN
    • ASURANSI KECELAKAAN
    • ASURANSI KONDISI KRITIS
    • ASURANSI KARYAWAN
  • TUJUAN KEUANGAN
    • PROTEKSI KESEHATAN
    • PROTEKSI PENGHASILAN
    • PROTEKSI KEPEMILIKAN ASET
    • DANA KULIAH ANAK
    • DANA WARISAN
    • DANA HARI TUA
    • INVESTASI UNIT LINK
  • TESTIMONI
    • ✎ CARA BELI ASURANSI
    • ✎ CARA BAYAR PREMI
    • ✎ CARA KLAIM ASURANSI
    • ✎ Info Penting Nasabah
  • BLOG
    • ♛ Asuransi
    • ♛ Bisnis
    • ♛ Investasi
    • ♛ Kesehatan
    • ♛ Motivasi
  • HUBUNGI KAMI
    • BERGABUNG BISNIS ASURANSI PRUDENTIAL
    • KIRIM LAMARAN PEKERJAAN