Jika anak kecil ditanya, apa cita-citanya jika kelak sudah besar nanti? Hampir dipastikan tidak ada yang bercita-cita menjadi agen asuransi. Saat ditanya cita-cita, tentu anak kecil otomatis akan menjawab dengan beberapa jawaban yang sudah sering didengar, seperti ingin menjadi dokter, tentara, polisi, pilot, arsitek, dan jenis pekerjaan lain yang terlihat hebat di mata mereka. Sayangnya, kenyataan terkadang berkata lain dari yang diimpikan. Tidak setiap orang bisa menjadi dokter karena biaya kuliahnya yang mahal atau memang kemampuan akademisnya tidak mendukung ke arah tersebut. Selain itu, tidak setiap orang bisa menjadi arsitek karena ilmunya susah untuk dipelajari. Begitu pun juga tidak semua anak bisa menjadi tentara karena latihan fisiknya yang berat. Karena tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan impiannya, sebagian besar dari kita bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau lapangan kerja atau tuntutan biaya hidup. Sebagian malah harus bekerja dengan gaji yang tidak sepadan dengan jumlah jam kerja dan tanggung jawab yang harus ditanggung. Inilah realita yang banyak terjadi dalam kehidupan yang terasa timpang, khususnya dunia kerja di Indonesia. Oleh karena itu, membuka usaha atau berbisnis bisa menjadi pilihan lain dalam menjungkirbalikkan keadaan. Kita bisa dengan mudah melihat setiap hari ada usaha-usaha waralaba baru yang bermunculan. Atau Usaha Kecil Menengah (UKM) baru yang menelurkan produk unik yang menyasar market tertentu atau inovasi berdasarkan pengalaman di lapangan yang sering kali tidak didapatkan di sekolah. Salah satu peluang usaha dengan potensi sukses yang tinggi adalah bisnis asuransi. Semakin sedikit orang yang melirik bisnis ini, semakin besar potensi untuk meraih keuntungan. Jika ingin berbisnis dengan market yang luas dan kompetisi yang relatif ringan, Anda bisa memulainya dengan berbisnis asuransi. Peluang Bisnis Asuransi 1, Mengapa Memilih Bisnis Asuransi? Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Sementara baru 4% dari total penduduk Indonesia yang sudah memiliki polis asuransi jiwa atas nama sendiri. Jadi, peluang untuk bisa sukses di bisnis ini sangat besar, mengingat masih sedikit sekali yang ikut asuransi jiwa. Indonesia memiliki 133 juta penduduk kelas menengah ke atas dan jumlahnya yang terus meningkat. Taraf hidup yang semakin baik dan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga membuat banyak orang yang tertarik untuk memanfaatkan asuransi. Terjaganya stabilitas ekonomi, juga dibarengi dengan peningkatan pendidikan. Banyak orang yang kemudian merasa perlu untuk mempersiapkan masa depan dengan menggunakan asuransi jiwa. Data lain yang mendukung besarnya potensi bisnis asuransi adalah hampir 60% investor di Indonesia belum memiliki rencana pensiun. Dengan menyasar investor yang memiliki dana lebih, bisnis asuransi bisa berkembang lebih baik. Selain itu, Pemerintah juga mendukung perkembangan industri asuransi melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan cara memprioritaskan program edukasi untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya berasuransi 2. Potensi Bisnis Asuransi Masih Besar Potensi peluang bisnis asuransi di Indonesia semakin tinggi dengan hasil survei yang membuktikan kebanyakan pemegang polis asuransi berada di kota besar. Untuk kota-kota kecil dan daerah masih banyak yang belum terjamah. Apabila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, sekitar 45-50% penduduk sudah memegang polis asuransi. Bahkan, di negara Jepang, setiap penduduk rata-rata mempunyai hampir tiga polis asuransi. Jadi, dalam jangka waktu yang panjang, bisnis asuransi di Indonesia mempunyai potensi yang sangat cerah. Jika sebagian dari kita beranggapan bahwa masyarakat Indonesia masih belum paham pentingnya asuransi, bukan berarti menjadi penghalang bagi kita untuk menjalankan bisnis ini. Justru dengan kurangnya informasi mengenai pentingnya asuransi, akan menjadi potensi besar bagi kita untuk menawarkan asuransi. Bayangkan, seandainya masyarakat sudah paham betapa pentingnya asuransi untuk kebutuhan mereka, perusahaan tidak perlu lagi mempekerjakan agen. Mereka hanya perlu membuka posko atau stand untuk layanan informasi dan pendaftaran. Orang akan datang dengan sendirinya. Dengan kesadaran berasuransi masyarakat yang masih rendah, justru menjadi peluang besar bagi kita untuk mendapatkan komisi penjualan yang tinggi dan bonus tahunan yang nilainya besar. 3. Mengenal Sistem Bisnis Asuransi Setelah mengetahui besarnya peluang bisnis asuransi, kita perlu mengetahui sistem bisnis yang berjalan di perusahaan asuransi. Skema bisnis di perusahaan asuransi bukanlah model atasan-bawahan, tetapi sebagai agen yang sifatnya adalah partner kerja. Pekerjaan sebagai agen asuransi ini menjadi milik kita sendiri. Kita sendiri pula yang menjaga, merawat, dan mengembangkannya. Berbeda dengan jenjang karier pada usaha konvensional. Misalnya, kita bekerja sebagai marketing di sebuah bank. Saat mencapai target penjualan, kita tidak otomatis naik jabatan. Untuk bisa mendapatkan promosi, kita harus menunggu atasan kita mengundurkan diri atau pindah tugas. Belum lagi jika harus bersaing dengan teman kantor untuk mendapatkan posisi yang sama. Jadi, untuk naik ke jenjang karir yang lebih tinggi, bukan hanya prestasi yang dibutuhkan, melainkan banyak hal lain yang bisa menentukan. Sementara untuk bisnis asuransi, naik jenjang karier tidak tergantung dengan orang lain dan tidak memperebutkan satu posisi yang harus bersaing dengan rekan kerja yang lain. Sebab semua punya kesempatan yang sama. 4. Bagaimana Jika Saya Tidak Memiliki Pengetahuan Tentang Asuransi dan Keuangan? Setelah tahu bagaimana besarnya potensi bisnis asuransi di Indonesia dan Anda berminat untuk memulai bisnis ini, di luar dugaan timbul keraguan karena merasa tidak mempunyai pengetahuan tentang keuangan. Anda pun merasa minder seandainya berkutat di bidang keuangan ini jika harus menjelaskan kepada klien. Untuk kondisi seperti ini, Anda tidak perlu cemas. Setiap perusahaan asuransi biasanya akan memberikan pelatihan (training) dasar kepada agen-agennya tentang pengetahuan produk dan aturan-aturan dasar. Selain itu, perusahaan-perusahaan asuransi akan memberikan training tentang cara menjual yang terbukti berhasil dan sharing tentang kondisi di lapangan dengan para leader yang sudah terlebih dahulu terjun dalam bisnis ini. Sangat berbeda jika kita ingin membuka usaha konvensional, seperti usaha warung makan. Kita akan kesulitan untuk mendapatkan mentor yang tepat untuk membantu kita mengembangkan usaha warung makan kita. Malah bisa jadi, mereka akan menganggap kita sebagai pesaing dan perlu disingkirkan. Sementara di bisnis asuransi, para mentor yang telah berhasil dengan senang hati berbagi ilmu dan pengalaman untuk menjadi agen asuransi yang sukses. Tak menutup kemungkinan hal ini akan memudahkan kita untuk sukses. 5. Apakah Bisnis Asuransi Aman? Jika kita bekerja untuk perusahaan konvensional, kita akan menghadapi masa pensiun yang rata-rata jatuh pada usia 55 tahun. Setelah itu, perusahaan akan mengganti dengan karyawan lain yang lebih muda, lebih kuat, dan tentunya dengan nilai gaji yang lebih rendah daripada harus menggaji karyawan yang lebih senior. Namun, di dalam bisnis asuransi, tidak ada kata pensiun. Usia tidak akan pernah menjadi penghambat bagi kita untuk terus mendapatkan uang dari bisnis asuransi. Selama masih mau bekerja, perusahaan tidak bisa meminta pensiun. Namun, tidak berarti juga pebisnis asuransi harus bekerja hingga usia lanjut. Selain itu, jika kita menjalankan bisnis asuransi, seorang agency director bisa mewariskan bisnis yang dijalankannya kepada anggota keluarganya atau ahli waris atau orang kepercayaannya. Ahli waris keluarga masih akan mendapatkan manfaat meskipun yang menjalankan usahanya sudah tiada. 6. Berbisnis Asuransi Membantu Diri Kita Sendiri dan Orang Lain Menjalankan bisnis asuransi, berarti kita secara tidak langsung membantu orang lain menata masa depan keuangannya. Jangan patah semangat jika pada saat kita menawarkan, banyak yang menghindar dan terang-terangan menyatakan tidak suka. Namun, dengan keberhasilan meyakinkan seseorang untuk menjadi nasabah sebuah program asuransi jiwa, kita akan memberikan manfaat kepada anggota keluarga yang ditinggalkan. Sebagai agen, jika klien kita meninggal dunia, kita dapat berperan dengan cara membantu ahli waris untuk mendapatkan haknya sebagai pemegang polis asuransi. Mereka tentu akan merasa terbantu karena kemudahan mereka saat mengajukan klaim sebagai hak pemegang polis asuransi. Perlu kita sadari, banyak keluarga ketika ditinggalkan suami atau ayah mereka, kondisi ekonomi mereka menjadi labil karena tulang punggung mereka sudah hilang. Namun, dengan adanya asuransi, ahli waris keluarga bisa mendapatkan dana segar yang bisa mereka gunakan untuk melanjutkan hidup, misalnya dengan membuka usaha baru. Dengan melihat besarnya potensi bisnis asuransi di Indonesia, memulai menjalankan bisnis ini bisa menjadi kunci sukses Anda. Selain itu, berbagai keuntungan yang bisa didapatkan pada saat menjalankan bisnis asuransi dibandingkan dengan bisnis konvensional bisa menjadi nilai tambah bagi kita untuk tidak ragu-ragu dan khawatir untuk memulai menjalankan bisnis ini. Sumber artikel : https://www.cermati.com/artikel/peluang-besar-ini-bisa-didapat-dari-bisnis-asuransi Silahkan hubungi saya untuk info tentang Peluang Bisnis Asuransi Prudential. Sumin Liu 081283868999 PT Prudential Life Assurance
0 Comments
Leave a Reply. |