Vemale.com - Peran perempuan di dalam keluarga begitu banyak, mulai dari memgurus suami, anak, hingga keperluan rumah tangga. Belum lagi, jika ibu tersebut bekerja, selain harus pintar membagi waktu, ibu pun harus cerdas mengatur keuangan di dalam rumah tangganya. Inilah mengapa memberikan pendidikan keuangan kepada perempuan sangat penting.
Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia menjelaskan, salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan pada 2017 oleh Prudential adalah program - program literasi keuangan (pengetauan atau kemampuan untuk mengelola keuangan). Mulai dari, literasi keuangan untuk anak - anak hingga perempuan. Kemudian, pemberian dua mesin apheresis untuk rumah sakit di Makasar dan Bandung, dan juga bermitra dengan Universitas Indonesia dalam membuka program S1 Aktuaria. Semua kegiatan CSR tersebut menjadi bagian dari laporan hasil kinerja keuangan 2017 Prudential, Jakarta, Kamis, (05/04/2018). Dalam menjalankan salah satu CSR tersebut pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pariwisata, Kementerian Sosial, dan Kementerian Perdagangan. Para perempuan yang tergabung dalam binaan UKM dikumpulkan dalam suatu pertemuan untuk diberikan pembekalan tentang ekonomi. Nini menjelaskan betapa pentingnya mengajarkan perempuan betapa penting mengelola keuangan dalam rumah tangga. Ibu bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebab, menurutnya dua hal tersebut menjadi masalah dalam kehidupan sehari - hari. "Kita ajarin secara basic, bedanya kebutuhan dan keinginan. Misalnya, yang menjadi kebutuhan adalah makan. Kalau keinginan biasa lebih ingin membeli baju. Jadi pengelolaan uangnya benar,” tambah Nini. Tidak hanya itu, menghitung pengeluaran dan pemasukan menjadi salah satu hal yang penting. Ini adalah hal yang paling basic pada aliran keuangan di rumah tangga. "Kemudian, secara sederhana menghitung pemasukan dan pengeluaran sehari - hari. Kita ajarin ibu - ibu enggak hanya tentang asuransi saja. Siapa yang sudah punya acount di bank tapi mereka simpan uang di rumah. mereka suka takut ke bank,”paparnya. Untuk belajar asuransi, para ibu - ibu rumah tangga diajarkan tentang bagaimana pentingnya memiliki asuransi jiwa. sangat penting melindungi diri dan anggota keluarga tercinta. “Kalau ada musibah seperti gempa, misal anggota keluarga meninggal tapi anaknya masih kecil kalau ngga punya asuransi kan repot. Sebaliknya kalo punya asuransi anak akan aman karena sudah tercover,” tutupnya. Sumber : https://www.vemale.com/keluarga/113395-alasan-penting-perempuan-harus-pintar-mengelola-keuangan.html KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produk unit link milik PT Prudential Life Assurance catatkan kinerja kinclong di tahun lalu. Hal ini terdorong oleh sejumlah faktor.
Chief Investment Officer Prudential Novi Imelda menyebut tahun lalu merupakan periode yang cukup menarik untuk berinvestasi. Dimana rata-rata unit link yang dikelola pihaknya mencatatkan kenaikan nilai sebesar dua digit di tahun lalu. Fund Prudential yang mencatatkan return tertinggi di tahun lalu adalah Syariah Rupiah Asia Pasific Equtity Fund yakni sebesar 26,56%. Diikuti Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund sebesar 25,05%. Berikutnya ada US Dollar Indonesia Greater China Equity Fund yang punya return sebesar 24,01%. Lalu Rupiah Value Discovery Equity Fund dan Rupiah Infrastructure & Consumer Equity Fund masing-masing sebesar 21,75% dan 21,2%. Moncernya dana yang dikelola, menurut Novi terjadi baik di segmen pasar saham maupun pendapatan tetap. "Faktor positif di pasar saham tahun lalu diantaranya adalah kinerja emiten yang mencatatkan pertumbuhan laba di tiap kuartal," kata dia, Kamis (5/4). Sementara untuk obligasi, ia menilai banyak hal yang didapat dari kenaikan peringkat investasi Indonesia oleh S&P di tahun lalu. Dus, kepercayaan investor terhadap surat utang dari dalam negeri turut meningkat. Di sisi lain, turunnya tingkat suku bunga perbankan di tahun 2017 pun punya andil dalam meningkatnya pamor surat utang. Sumber : http://keuangan.kontan.co.id/news/kinerja-unit-link-prudential-tumbuh-dobel-digit PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) membukukan kinerja cemerlang di 2017. Total aset sebesar Rp 81,7 triliun, pendapatan premi Rp 26,8 triliun, serta dana kelolaan Rp 73,4 triliun.
Dengan kekuatan fundamental keuangan, Prudential Indonesia mampu membayar total klaim asuransi Rp 12,3 triliun di tahun 2017 atau naik 24% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan total bisnisnya, perusahaan asuransi asal Inggris ini mengklaim, tetap memimpin bisnis asuransi syariah dengan kontribusi pendapatan kotor Rp 3,4 triliun dan aset sebesar Rp 9,9 triliun di tahun 2017. “Kinerja keuangan kami yang kuat di tahun 2017 mencerminkan besarnya dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh nasabah serta pemangku kepentingan lainnya. Hal inilah yang memperkokoh posisi kami. Di Indonesia, permintaan nasabah akan produk perlindungan jiwa, khususnya perlindungan kesehatan dan penyakit kritis masih kuat," jelas Jens Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia di Prudential Center Lantai 15 (05/04/2018). Jens mengaku,seluruh dana PRUlink menunjukan hasil yang positif tahun lalu dan merupakan salah satu top performer apabila dibandingkan dengan dana-dana saingan di kategorinya masing-masing. Menurutnya, potensi pasar asuransi di Indonesia masih besar. Indikasinya, kelas menengah diprediksi tumbuh menjadi 140 juta jiwa di tahun 2020. Apalagi, penetrasi asuransi masih di bawah 2% dari Produk Domestik Bruto. “Dengan menempatkan nasabah kami sebagai fokus utama dalam menyusun strategi, Prudential Indonesia akan terus memperkuat kemampuan dalam memenuhi kebutuhan perlindungan keuangan jangka panjang masyarakat dan juga dalam memperkecil kesenjangan perlindungan di Indonesia,” ujarnya. Prudential Indonesia terus mengembangkan jalur-jalur distribusinya lewat jaringan tenaga pemasar dan bank-bank rekanan untuk menjangkau nasabahnya. Hingga akhir 2017, perusahaan itu sudah memiliki total tenaga pemasar lebih dari 277 ribu orang. Sejumlah inovasi telah dihadirkan tahun lalu, di antaranya PRUmedical network, sebuah jaringan rumah sakit rekanan perusahaan yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah Prudential Indonesia dalam mendapatkan perlindungan rawat inap. Beberapa kemudahan dan kenyamanan yang dihadirkan oleh PRUmedical network antara lain lewat jaminan ketersediaan kamar rawat inap tanpa biaya tambahan dan juga penempatan staf khusus Prudential yang hadir untuk membantu proses administrasi nasabah dari sebelum sampai selesai rawat inap. Per bulan Maret 2018, layanan PRUmedical network telah tersedia di 47 rumah sakit di 25 kota di Indonesia. Seiring dengan perkembangan digital di Indonesia, Prudential juga terus memperkuat layanan digitalnya dalam melayani nasabah dan para tenaga pemasarnya. Tahun lalu, pengajuan asuransi jiwa oleh calon nasabah secara online melalui aplikasi sudah mencapai 40% dari total pengajuan. Perusahaan juga melengkapi jaringan tenaga pemasarnya yang terbesar di Indonesia dengan PRUforce, sebuah aplikasi digital yang dapat diakses oleh tenaga pemasar Prudential kapan pun dan di mana pun saja. PRUforce membantu tenaga pemasar dalam hal rekrutmen, memonitor pencapaian penjualan, penyediaan informasi tentang polis, produksi, dan informasi relevan lainnya secara mudah lewat pesan yang muncul secara otomatis, atau yang kerap disebut sebagai push notification. Di tahun 2018, PRUforce memberikan peningkatan layanan bagi nasabah dimana mereka bisa melakukan transaksi dan mendapatkan perlindungan dalam hitungan menit di mana pun di Indonesia. Tahun 2017, perusahaan melakukan sejumlah inisiatif CSR termasuk program-program literasi keuangan untuk anak-anak, pemberian dua mesin Apheresis untuk rumah sakit di Makasar dan Bandung, dan juga bermitra dengan Universitas Indonesia dalam membuka program S1 Aktuaria. Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia, mengatakan, salah satu prioritas utama di Prudential adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan juga membangun komunitas di wilayah dimana kami beroperasi. “Tahun 2018, kami akan terus memperkuat program CSR untuk terus meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya, kami lakukan dengan beberapa mitra dengan membangun perumahan di Yogyakarta, mengampanyekan keselamatan di pantai di Bali, dan mendukung pengembangan sekolah ramah anak di Papua,” imbuhnya. Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/prudential-bukukan-dana-kelolaan-rp-734-triliun-di-2017 Jakarta – PT Eastspring Investments Indonesia menilai tren positif kinerja Pasar Modal Indonesia yang terjadi di tahun 2017 akan berlanjut di tahun 2018. Penilaian itu didasarkan atas solidnya fundamental ekonomi Indonesia, serta sentimen positif dari penguatan harga komoditas seiring pemulihan ekonomi global.
Pandangan optimistis dari manajer investasi yang juga bagian dari Prudential PLC tersebut mengemuka pada acara "Market Outlook 2018" yang digelar Perseroan di Jakarta Rabu, 7 Februari 2018. Presiden Direktur PT Eastspring Investments Indonesia, Alan T Darmawan mengatakan kegiatan yang diperuntukan bagi para nasabah, mitra bisnis serta media massa tersebut merupakan bagian dari komitmen Eastspring dalam memberikan informasi terkini mengenai kondisi pasar dan ekonomi baik lokal maupun global. Selain Alan, seminar setengah hari tersebut menghadirkan Virginie Maisonneuve, Chief Investment Officer Eastspring Investments dan Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastspring Investments Indonesia sebagai pembicara. “Tahun lalu, sejalan dengan pemulihan ekonomi global, kondisi ekonomi Indonesia juga mengalami peningkatan. Di tahun 2017, kepercayaan investor membaik didorong oleh diperolehnya peringkat layak investasi dari S&P untuk surat utang pemerintah Indonesia. Hal tersebut berkontribusi pada tercetaknya rekor baru baik di pasar saham maupun obligasi,” ujar Ari Pitojo dalam paparannya. Virginie Maisonneuve menambahkan, kinerja Indonesia yang baik juga terkait dengan serangkaian paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah sejak 2015. Paket kebijakan ekonomi pemerintah yang diluncurkan tadi ditujukan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, termasuk diantaranya kebijakan moneter yang akomodatif, belanja untuk pembangunan infrastruktur publik yang lebih tinggi, dan serangkaian langkah deregulasi industri. “Dalam 12 bulan ke depan, kami berharap ekonomi Indonesia akan terus tumbuh dengan konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah sebagai motor pertumbuhan,” ujarnya. Lebih jauh dikatakan, pemulihan ekonomi yang terus berlanjut mendorong harga komoditas global, hal itu juga akan membawa dampak positif. Secara keseluruhan, fundamental ekonomi Indonesia yang solid akan terus mendukung pasar modal dan menjadi magnet bagi para investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. “Kami melihat dalam 12 bulan ke depan banyak area investasi yang menjanjikan,” katanya. Untuk itu sebagai investor jangka panjang dengan dana kelolaan Rp 73,3 triliun per 29 Desember 2017, Eastspring Indonesia menawarkan berbagai produk dari kelas sset saham, pendapatan tetap dan syariah yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan investor. Dalam kesempatan tersebut, Eastspring Indonesia juga meluncurkan Market Outlook Booklet 2018 berjudul And The Race is On. Buku tersebut dapat diunduh secara gratis oleh nasabah dan mitra bisnis pada eastspring.co.id. Sumber: Majalah Investor http://www.beritasatu.com/bisnis/477345-eastspring-investasi-di-pasar-modal-indonesia-masih-menjanjikan.html PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia pada tahun ini membidik penambahan nasabah baru sebanyak 400 ribu nasabah. Hingga akhir tahun lalu perseroan sudah memiliki dan melayani sebanyak 2,3 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reinsch mengatakan dengan jumlah kantor cabang yang mencapai 400 unit di 160 kota merupakan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan penetrasi dan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya berasuransi. Di samping itu, untuk memudahkan pekerjaan agen, perseroan juga akan mengombinasikan pengaplikasian digital dalam pekerjaan agen asuransi. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dari agen asuransi Prudential. "Setiap tahunnya rata-rata terdapat penambahan nasabah sebanyak 400 ribu," katanya di Jakarta, Jumat (2/2/2018). Sementara itu, menyoal outlook pada tahun ini, Jens menuturkan tahun 2018 merupakan tahun politik. Meski begitu, keinginan masyarakat dalam hal daya beli tampaknya masih akan sama. Konsumsi masyarakat Indonesia saat ini masih banyak tertahan di deposito dan juga saluran investasi lainnya. "Pemilu biasanya purchase delay. Namun, kami yakin 2018 akan lebih baik dari tahun lalu," tutupnya. Penulis: Gito Adiputro Wiratno Editor: Fauziah Nurul Hidayah Foto: Sufri Yuliardi Petugas Customer Care melayani nasabah di konter pelayanan di Prudential Tower, Jakarta, Rabu (7/2). Prudential Indonesia optimis pertumbuhan industri asuransi jiwa dapat dipertahankan dengan terus melakukan edukasi konsumen, inovasi dan pengembangan produk-produk, peningkatan layanan termasuk melalui digital, serta terus mengembangkan para tenaga pemasar asuransi profesional berlisensi.
Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk memilih. Termasuk memilih mana yg lebih dulu akan dilakukan dan mana yang akan ditunda. Kita tidak pernah tahu pasti apa yang akan terjadi tetapi yang kita tahu pasti terjadi adalah datangnya kepastian bagi setiap orang di bumi ini yaitu suatu saat pasti akan dipanggil oleh Tuhan.
Saya ingin membagikan pengalaman yang saya alami sendiri dalam mengadakan pendekatan asuransi terhadap Bapak A. Bapak A adalah seorang ayah muda yang energik dan sudah berkeluarga serta memiliki satu orang anak berusia 9 tahun. Keluarga yang harmonis dan sangat mampu secara ekonomi. Dalam beberapa kali pertemuan, sang Bapak masih ragu-ragu untuk memiliki sebuah proteksi karena merasa diri sehat dan semua akan berjalan baik. Sang Bapak memiliki bisnis yang sedang berkembang dengan baik dan merasa diri sangat sehat serta sangat mampu untuk bekerja dan menghasilkan income di masa depan melalui bisnisnya. Hal ini membuatnya menjadi sangat percaya diri dan menolak untuk memiliki suatu proteksi bagi dirinya. Akhirnya dengan beberapa kali pendekatan, terciptalah suatu rencana janji temu untuk membahas lebih lanjut tentang proteksi yang diperlukan sang Bapak tersebut. Tapi malang tak bisa dihindari, untung tidak dapat diraih. Di hari yang telah dijanjikan itu , saya datang menepati janji tapi sungguh seperti disambar petir karena Bapak A sudah berada di dalam peti jenazah. Ya Tuhanku, ternyata di malam kami membuat janji temu , malam itu juga ia terkena serangan jantung mendadak. Ya Tuhanku , saya tidak kuasa menahan tangis karena saya merasa kalah berpacu dengan waktu. Ada rasa marah dengan diri sendiri mengapa saya kurang gigih dalam membuka pandangannya tentang pentingnya proteksi. Saya memeluk istrinya dan ia berlirih dalam tangisnya bertanya apakah suaminya sempat membuka asuransi. Saya hening dan terdiam. Istrinya dengan sangat sedih mengatakan bahwa ia tidak tahu lagi darimana harus memulai hidup karena perusahaan almarhum suaminya hidup dari hutang dan masih banyak proyek yang belum terselesaikan. Bagaimana harus membayar tagihan supplier dan membayar hutang bank karena proyek belum selesai semua? Semua sudah terjadi. Waktu tidak dapat diulang. Tidak mungkin pula menggapai apa yang sudah berlalu. Penyesalan selalu datang terlambat. Harga suatu penundaan sungguh sangat besar yang harus ditanggung oleh keluarga yang ditinggalkan. Kita kadangkala terlalu sibuk sehingga tidak memikirkan tentang sesuatu yang tidak kelihatan di depan mata. Padahal dalam berasuransi, ada suatu Magic of Insurance yakni pada saat nasabah diterima oleh asuransi dan membayar setoran premi pertamanya maka di saat itulah semua manfaat yg tertera di polis sudah siap untuk dibayarkan. Marilah kita memerika kembali apakah sudah memiliki pertanggungan yang cukup untuk melindungi keluarga dari segala hal yg mungkin terjadi. Jika kita menunda atau ternyata memiliki yang tidak sesuai jumlah yang seharusnya, pada saat resiko kehidupan terjadi, keluarga yang akan ditinggalkan akan mengalami masalah keuangan atau bahkan bisa sampai kehilangan asset rumah tinggal. Luangkan waktu anda untuk menghitung jumlah proteksi yang diperluka dan jangan biarkan diri anda kalah oleh waktu. Ditulis oleh: Lanovia Rianty RFP ,QWP. 2-year MDRT Member KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink saham mencatatkan imbal hasil sebesar 0,87% di bulan Oktober tahun ini dan 6,48% jika dihitung secara year to date (ytd). Data Infovesta Utama mencatat, terdapat lima besar produk unitlink jenis ini yang berhasil memimpin. Berikut ulasannya.
Pertama, produk PRUlink Syariah Rupiah Asia Pacific Equity Fund besutan PT Prudential Life Assurance yang mencetak imbal hasil 24,07%. Kedua mengekor produk Smartwealth Equity Infrastructure Fund milik PT Asuransi Allianz Life Indonesia dengan return 21,48%. Lalu di posisi ketiga dan keempat diraih oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yakni produk Manulife Dana Ekuitas Asia Pasific-IDR dengan imbal hasil 20,90% dan Manulife Dana Ekuitas Asia Pasific - USD dengan return 19,96%. Kelima, produk milik Prudential yakni PRUlink Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund mencetak imbal hasil sebesar 17,96%. Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, kinerja rata-rata unitlink berbasis saham memimpin penguatan, tertopang oleh kinerja IHSG yang sukses melesat 1,78% sekaligus berhasil menoreh rekor 6.000 meskipun investor asing tetap melakukan aksi jual secara kumulatif di Oktober 2017 mencapai net sell Rp 6,2 triliun. Menurut Praska, pospek kinerja unitlink saham hingga akhir 2017 masih dapat mencetak kinerja positif yang diperkirakan ditopang oleh aksi windows dressing, hanya saja dengan besaran yang relatif terbatas. "Namun terdapat hal-hal yang perlu dicermati yakni rilis GDP Indonesia per kuartal III-2017 serta keputusan suku bunga The Fed per Desember 2017," kata Praska kepada Kontan.co.id, akhir pekan ini. Sumber : http://investasi.kontan.co.id/news/top-5-unitlink-saham-yang-unggul-sampai-oktober Sebagai perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia, apa tantangan yang dihadapi Prudential Indonesia saat ini?
Ada berbagai tantangan pada saat ini yang harus kami hadapi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, di balik tantangan-tantangan ini, kami melihat banyak kesempatan, baik untuk Prudential, untuk industri asuransi jiwa, maupun untuk ekonomi Indonesia. Dari luar negeri, perkembangan politik di Amerika Serikat dan Eropa pasti akan berdampak kepada ekonomi global, termasuk di Indonesia. Sebagai bagian dari Grup Prudential yang beroperasi di banyak negara, kami akan terus memantau perkembangan-perkembangan ini. Di Indonesia sendiri, kami menyambut dengan baik kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mendongkrak ekonomi dan memperbaiki iklim bisnis. Kami melihat juga bahwa Indonesia adalah pasar yang rentan terhadap industry disruption berdasar teknologi. Berkat demografi yang cukup muda dan adopsi teknologi mobile yang tinggi. Dampaknya sudah terlihat di beberapa industri, termasuk industri jasa keuangan. Kami melihat ini sebagai tantangan yang sangat menarik. Apakah Prudential Indonesia masih mampu mencetak pertumbuhan yang tinggi? Alasannya? Kami sangat optimistis dengan potensi pasar Indonesia untuk terus bertumbuh dengan baik. Sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia masih mempunyai kesenjangan perlindungan asuransi yang sangat tinggi. Artinya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum terlindungi asuransi jiwa. Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) per kuartal II 2016, baru sekitar 19 juta masyarakat Indonesia terlindungi asuransi jiwa individual dari lebih 255 juta populasi Indonesia, atau hanya 7,5% penetrasi dari populasi. Angka ini tentu sangat kecil apabila dibanding dengan negara-negara lain, terutama negara-negara maju. Di sisi lain, dengan adanya berbagai kegiatan dari perusahaan, industri, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk tingkatkan kesadaran finansial di masyarakat, potensi tumbuh pasar menjadi sangat besar. Kami potimis bahwa keasaran masyarakat akan pentingnya berasurnasi dengan komitmen dari perusahaan-perusahaan asuransi akan menumbuhkan industri ini kedepannya. Berapa target pertumbuhan premi rata-rata per tahun? Prudential Indonesia tetap berkomitmen penuh dalam mendorong pengembangan industri asuransi jiwa. Kami berupaya untuk senantiasa mendengarkan dan memahami kebutuhan masyarakat Indonesia dan menyediakan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Di sisi lain, kami juga akan terus berupaya menjaga posisi terdepan kami di pasar dan melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab serta senantiasa patuh pada regulasi dalam mendorong pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia. Apa saja yang akan Anda lakukan untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis Prudential Indonesia? Kami akan terus melakukan inovasi pada produk dan layanan dengan berfokus pada produk yang dapat memenuhi kebutuhan keuangan saat ini, serta inovasi teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan tenaga penjualan. Kami juga akan meningkatkan kualitas agen dan karyawan melalui program pelatihan dan pengembangan komprehensif yang sejalan dengan visi ekspansi berkelanjutan, serta berinvestasi untuk terus memperkuat jaringan distribusi dan mengembangkan bisnis syariah. Kami berupaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memastikan bahwa setiap orang memiliki akses layanan dan produk yang terjangkau dengan menggabungkan edukasi literasi keuangan dan menyediakan asuransi mikro yang dapat menumbuhkan inklusi keuangan yang lebih besar. Sumber : http://swa.co.id/swa/trends/management/prudential-optimistis-hadapi-bisnis-asuransi-mendatang Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2016.
Marketplus.co.id – Tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia pada akhir tahun 2016 masih sangat rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2016, tingkat penetrasi industri asuransi jiwa baru mencapai 2,52 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 257 juta. Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance, Jens Reisch, melalui siaran pers yang diterima Marketplus.co.id, Rabu, 28 Desember 2016 mengungkapkan tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah terhadap asuransi dan keterbatasan aksesibilitas serta distribusi produk asuransi di tengah-tengah masyarakat adalah beberapa faktor penyebab angka penetrasi asuransi yang masih rendah. Jens mengatakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, Prudential Indonesia meluncurkan Mobil Literasi & Edukasi Keuangan (SiMOLEK). “Tentang asuransi,” katanya. SiMOLEK, yang dioperasikan oleh Prudential, dilengkapi dengan berbagai fitur, fasilitas dan materi edukasi keuangan mengenai produk, layanan dan lembaga jasa keuangan. Masyarakat juga bisa mengetahui tentang cara pengaduan, pelaporan, atau pertanyaan ke Layanan Konsumen OJK. Melalui edukasi ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran literasi keuangan dan mendorong serta meningkatkan minat masyarakat menggunakan produk dan jasa keuangan. SiMOLEK menurut Jens menjadi kesempatan untuk turut berpartisipasi meningkatkan pemahaman masyarakat. SiMOLEK mulai beroperasi di Jakarta dan Surabaya pada 19 hingga 24 Desember 2016 serta di Medan pada 26 hingga 30 Desember 2016. Edukasi melalui SiMOLEK juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Selain melakukan kegiatan edukasi serta sosialiasi mengenai literasi keuangan, SiMOLEK bersama dengan Prudential Indonesia juga memberikan pemahaman akan pentingnya memiliki perlindungan asuransi, termasuk memperkenalkan produk-produk Prudential serta menampung berbagai pertanyaan terkait asuransi jiwa. Prudential Indonesia sangat optimis dengan potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia mengingat jumlah penduduk terbesar di Asean, pertumbuhan kelas menengah yang begitu pesat, serta banyaknya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terus tumbuh. Selain itu, partisipasi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta dalam literasi dan inklusi keuangan diharapkan semakin memperluas akses informasi dan pemahaman masyarakat akan produk dan layanan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan. Editor: Yudho Raharjo Sumber : http://marketplus.co.id/2016/12/50026/ |